Dark Love - BAB 41 BERAKHIR DENGAN.....
Dan juga, aku telah melahirkannya, tapi tidak bisa memberikannya keluarga yang lengkap, ini bagi Shalom, sungguh miris.
Mengenai bagaimana Nicho bisa masuk ke dalam mobilku, masalah ini, bagi Nicho bukanlah suatu hal yang sulit.
Shalom bahkan membela Nicho, aku jadi tidak bisa menyalahkannya, aku hanya bisa memperingatkan Nicho agar lain kali jangan berbuat hal seperti ini lagi.
Lalu kami semua masuk mobil pergi mengantar Shalom ke sekolah.
Dan ini juga karena permintaan Shalom, aku dan Nicho mengantarnya sampai masuk ke kelas.
Tak bisa dipungkiri, dalam hal menarik hati seseorang, Nicho adalah orang yang paling hebat, dia tidak hanya memberikan Shalom hadiah, juga memberikan teman-teman Shalom hadiah.
Setelah kami meninggalkan sekolah, Nicho sudah menjadi kepala keluarga favorit di kelas Shalom.
Melihat wajah Shalom yang bangga akan hal ini, aku tiba-tiba merasa lega, kehadiran Nicho sungguh membawa dampak baik untuk Shalom.
“Shella, terima kasih!”
Aku termangu, tidak mengerti maksud dari perkataan Nicho barusan.
“Terima kasih karena telah melahirkan anak yang pintar dan aktif untukku!”
Ketika terpikir Shalom, hatiku tiba-tiba melembut, tapi ketika Nicho mengajakku duduk berbincang, aku menolak keras.
“Nicho, aku mengijinkanmu melihat Shalom, tapi tolong jangan berpikir berlebihan, hubungan kita berdua itu tidak mungkin.”
Aku melihat wajah Nicho yang terlihat kecewa, tapi aku yang sekarang berbeda dengan wanita pada umumnya, aku sudah menarik rahimku, aku sudah tidak bisa mengandung, dan aku sama sekali tidak pantas untuk Nicho.
Ketika menjemput Shalom sekolah di sore hari, aku melihat Nicho masih ada disana, aku berdiri di seberang jalan, Shalom yang telah melihatku berlari ke arahku, dan di waktu bersamaan ada sebuah mobil yang tengah melaju.
“Jangan bergerak, hati-hati!”
Ketika hal yang membahayakan itu terjadi, Nicho tiba-tiba berlari mengejar Shalom, lalu menangkap Shalom dan mendorongnya ke pinggir jalan.
Selanjutnya, terdengar suara mobil tabrakan, dan Nicho jatuh dengan darah yang mulai bertumpahan di tanah.
“Nicho, sadar, Nicho, kamu kenapa, ayo buka mata tatap aku!”
Aku panik seperti orang gila, berlari ke tempat Nicho terbaring, sambil berlari sambil berteriak...
Mendengar teriakanku, Nicho dengan perlahan membuka kedua matanya, ia terlihat lemah: “Shella, maafkan aku, aku tidak bisa menemanimu lagi, aku harap di hari selanjutnya kamu dan Shalom bisa hidup dengan baik.”
“Tidak, Nicho, kamu tidak bisa meninggalkan kami seperti ini, kamu bukannya bilang mau mengejar cintaku, aku belum setuju untuk menikah denganmu, kamu bagaimana bisa meninggalkan aku seperti ini?”
Di saat seperti ini aku baru mengerti, ketika dihadapkan pada kematian, segala masalah bukanlah masalah, dan aku akhirnya berani menghadapi perasaanku yang sesungguhnya.
Sesungguhnya di hatiku selalu ada Nicho, dan karena rasa cinta yang begitu kuat juga mampu melahirkan rasa benci yang begitu menyayat hati.
“Nicho, buka matamu dan tatap aku, Nicho, kamu dengar tidak.. ”
“Kalau aku membuka mataku, kamu bersedia menikah denganku?”
Nicho tiba-tiba mengeluarkan suara, dan aku tanpa banyak berpikir menganggukkan kepala menjawabnya: “Bersedia, bersedia, aku bersedia.”
Setelah itu, semua orang melihat ke arah Nicho.
Dan aku baru sadar kalau aku dijebak, semua ini hanyalah pura-pura, semua ini adalah rencana Nicho untuk melamarku.
1 bulan kemudian, di hotel terbesar kota ini, Nicho berlutut di hadapanku, dengan perasaan yang teguh berkata padaku: “Shella, terima kasih karena telah bersedia menikah denganku, ini adalah janjiku padamu untuk merayakan pesta pernikahan kita dengan megah.”
Aku menangis bahagia, mengulurkan tangan membiarkan Nicho memasang cincin di jari manisku, lalu menarik tangannya agar berdiri, dan di hadapan para tamu, kami saling berpelukan.
Saat ini, segala kejadian yang pernah terjadi seperti berputar lambat dan muncul di otakku, segalanya seperti masa lalu yang lama telah berlalu, dan pada akhirnya, aku mengorbankan dan merelakan hidupku yang lalu dengan penuh luka dan masalah lalu menukarkannya dengan hidup bahagia selamanya bersama Nicho... (TAMAT)
Novel Terkait
Hei Gadis jangan Lari
SandrakoTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelWaiting For Love
SnowDewa Perang Greget
Budi MaAku bukan menantu sampah
Stiw boyLove Is A War Zone
Qing QingSi Menantu Dokter
Hendy ZhangTen Years
VivianDark Love×
- Bab 1 Hidupku Tidak Baik
- Bab 2 Bukankah Kamu Merasa Aku Kotor?
- Bab 3 Aku Ingin Naik Ke Atas Ranjangnya
- Bab 4 Jangan Mengusirku Pergi Lagi
- Bab 5 Jadi Orang Jangan Terlalu Serakah
- Bab 6 Melihatnya Sekarat Tapi Tidak Menolongnya, Aku Akan Membunuhnya
- Bab 7 Kegilaan Karena Putus Asa
- BAB 8 Minta Maaf Padanya, Memang Dia Pantas?
- Bab 9 Berlutut, Dengar Tidak?
- Bab 10 Selamat Tinggal, NICHO
- Bab 11 Membutakan Mata, Menghancurkan Wajah, Aku Sudah Bukan Diriku Lagi
- Bab 12 Inilah Nia yang Sebenarnya
- Bab 13 Hamil dan Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 14 Tiga Tahun Kemudian, Terlahir Kembali
- Bab 15 Mimpi Tengah Malam Kembali Datang
- Bab 16 SHELLA, Jadilah Pacarku
- Bab 17 Aku Tidak Ada Nasib Menjadi Istri NICHO
- Bab 18 Jangan Mengusirku Lagi
- Bab 19 Kuhara Kamu Bisa Mmenjaganya Dengan Baik
- Bab 20 Kenapa Dia Tidak Boleh Muncul Disini?
- Bab 21 NIA, Beraninya Dia Mengkhianati NICHO
- Bab 22 Anakku, Akhirnya Ibu Bisa Membalaskan Dendammu
- Bab 23 Kamu Bunuh Saja Aku
- Bab 24 Aku Sudah Membunuh, Aku Membunuh NICHO
- Bab 25 Ini Semua Karena Ulahmu Sendiri
- Bab 26 Anakku Diculik!
- Bab 27 Beri Tau Aku, Apa Yang Sebenarnya Terjadi
- Bab 28 Bisakah Kamu Meletakan Pisau Itu Sekarang?
- Bab 29 Kamu Ini Mencari Mati
- BAB 30 Shalom, Mama
- Bab 31 Kamu, Pembalasan Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 32 Aku Tidak Punya Rahim
- Bab 33 Apakah Dia Telah Membenciku?
- Bab 34 Anaknya adalah Anakmu, Kau Membohongiku
- Bab 35 Aku Bagaikan Yatim Piatu Yang Terlantar
- Bab 36 Replika NICHO
- Bab 37 Aku tidak akan menikah dengan Nicho
- Bab 38 Apakah Ayah Akan Muncul Sepulang Sekolah
- Bab 39 Dia Itu Paman Bukan Papa, Kamu Salah Panggil?
- Bab 40 Shella, Aku Akan Kembali Mengejar Cintamu
- BAB 41 BERAKHIR DENGAN.....