Cintaku Pada Presdir - Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
Aku mengangguk dan kurir itu memberiku sebuah tas amplop, "Barang kiriman anda."
"Oke, terima kasih."
Aku tidak tahu apa isinya, aku tidak tahu pengirimnya, tetapi aku melihat nama penerima memang namaku, jad aku mengambilnya.
Setelah kurir pergi, aku melepas sepatu sambil membuka amplop dan mengeluarkan barang-barang di dalamnya. Isinya adalah sebuah flashdisk. Aku menancapkan flashdisk ke notebook. Setelah melihatnya, kemarahan meledak di benak aku.
Itu adalah bukti.
Bukti kebocoran desain.
Ada gambar, yang merupakan screenshot dari transaksi pengeluaran kartu bank Bai Yiyi. Ada sejumlah besar uang yang dikirimkan Su Shanshan kepadanya. Tanggalnya mungkin lima hari sebelum desain bocor.
Selain itu juga ada screenshot percakapan Bai Yiyi dan Su Shanshan, dari percakapan tersebut orang bodoh dapat melihat bahwa Su Shanshan menyuap Bai Yiyi.
Meski kurasa Su Shanshan adalah dalang di belakangnya, pikiran itu hanya ada sesaat.
Karena perusahaan Su adalah perusahaan miliknya, adanya kejadian gambar desain yang bocor menimbulkan kerugian besar terhadap perusahaan Su.
Aku tidak percaya dia akan membuat seribu hal yang merusak dirinya sendiri demi aku.
Namun, buktinya ada di sini, aku harus percaya.
Aku mengeluarkan ponsel aku dan menelpon nomor yang teretera pada telepon pengirim paket, kode nomornya tidak berada di kota Nan, namun di tempat lain.
Ketika telepon terhubung, aku membuka pintu dan berkata, "Halo, aku Ningxi. Aku menerima kiriman anda hari ini. Siapa anda?"
"Kamu sudah menerimanya begitu cepat?"
Itu suara wanita. Aku hampir mengetahui siapa dia ketika dia belum selesai berbicara.
Itu adalah Bai Yiyi.
Aku memiliki banyak pemikiran dalam pikiran aku dan memilih mengatakan yang paling penting, "Mengapa kamu memberi aku bukti tiba-tiba?"
Dia tertawa kecil, "Kamu sudah menyadarkan hati nuraniku."
"Bai Yiyi ..."
Aku belum selesai berbicara, dan "beep" telepon terputus.
Hati nurani kah.
Jika dia memiliki hati nurani, dia tidak akan menjebakku berkali-kali.
Perasaanku mengatakan bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana itu.
Aku duduk di sofa sebentar sebelum bangun lagi dan pergi ke rumah sakit untuk mencari Bai Yiyi.
Tepat menuruni tangga, aku melihat mobil Zhou Ziyun datang ke arahku. Dia juga melihatku, berhenti di sampingku, menurunkan jendela, tersenyum dan bertanya, "Mau ke mana?"
"Pergi ke rumah sakit."
"Naiklah, aku akan mengantarmu."
Dia membungkuk dan membantuku mendorong pintu penumpang depan.
Ketika aku naik ke mobilnya, dia menatap aku dengan lembut, "Ada masalah?"
Aku menggelengkan kepala dan tidak berteriak padanya, "Aku ingin pergi ke rumah sakit untuk menemukan Bai Yiyi."
Khawatir bahwa dia tidak tahu siapa Bai Yiyi, aku menambahkan kalimat lain, "Karyawan Dongchen Group yang telah menjebakku dan disuap dengan uang, memberikan informasi sebenarnya mengenai kebocoran desain.”
Dia tidak bertanya lagi, dan mengeluarkan mobilnya dari lingkungan perumahan.
“Setelah kamu pergi ke rumah sakit, apakah kamu punya waktu di malam hari untuk menemaniku ke pesta?” Dia bertanya dengan lembut.
Otakku penuh dengan masalah ini, dan tidak sempat memikirkan hal lain.
Dia seperti melihatnya. Di persimpangan lampu lalu lintas, dia menatapku dengan polos, "Jika kamu tidak pergi, aku tidak punya pasangan wanita di pesta itu, apakah kamu tega?"
Aku tersenyum tak berdaya, "Oke, aku pergi bersamamu."
Ketika aku pergi ke rumah sakit, aku langsung pergi ke ruang pasien Bai Yiyi dan mengetahui dari perawat bahwa dia telah dipulangkan kemarin.
Aku berjalan keluar dari rumah sakit dengan sangat antusias. Zhou Ziyun sedang menunggu aku di dalam mobil. Ketika melihat aku kembali ke mobil, dia mengangkat alisnya, "Kenapa begitu cepat?"
Aku naik ke mobil, "Tempat itu kosong, dia sudah pulang dari rumah sakit."
Dia melirik jam dan mengusulkan, "Kalau kamu benar-benar ingin menemukannya, mari kita pergi ke rumahnya untuk bertemu?"
Aku sudah belajar dari terakhir kali Bai Yiyi terluka, aku tidak boleh pergi ke rumahnya.
Namun, aku benar-benar ingin tahu rahasia apa yang tersembunyi di dalamnya.
"OK."
Aku setuju dengan saran Zhou Ziyun. Ketika kami tiba di rumahnya, kami mengetahui bahwa dia sudah pindah kemarin.
Sepertinya dia bersembunyi di tempat yang tidak bisa kutemukan.
Semakin aku merasakan, semakin aku merasa bahwa segala sesuatunya tidak begitu sederhana.
Dia telah menerima uang Su Shanshan, dan aku telah mengakui kebocoran desain, yang sebenarnya semua itu sudah berakhir.
Namun saat ini, dia mengirimkan bukti kepada aku, berupa screenshot.
Begitu aku menyebarkan ini, kasus akan menjadi besar, dan dia akan terlibat.
Berjalan keluar dari gedung rumah Bai Yiyi, Zhou Ziyun membuka pintu penumpang dan bertanya: "Apakah ada sesuatu yang terjadi lagi?"
"Tidak, tidak ada."
Aku tidak ingin dia khawatir tentang hal itu.
Atau, aku tidak ingin berhutang terlalu banyak padanya.
Dia tidak lagi bertanya, tetapi ekspresinya agak kebingungan, saat melewati bagian depan mobil dia berkata, "Xiao Xi, kamu selalu memperlakukanku sebagai orang luar."
Tanpa sadar aku menyangkal, "Tidak."
Baru saja selesai mengatakannya, aku bertanya dalam hati.
Benarkah tidak?
Jika itu adalah Cheng Jinshi, aku akan memberitahunya tanpa ragu-ragu.
Dia melihat cara aku menyangkalnya, dan tiba-tiba tertawa dan menyembunyikan emosi lain, "Baiklah, ayo pergi ke pesta."
Aku tersenyum dan mengangguk.
Dia mengantarku ke salon penata rambut. Aku belum bereaksi apa-apa. Aku sudah didandani dengan gaun dan diletakkan di depan meja rias.
Setelah semua selesai, langit di luar telah menghitam.
Aku berjalan keluar dari ruang ganti, dan Zhou Ziyun, yang sedang menunggu di luar, melihat ke atas dan tampak sangat terkejut.
Berdiri di depan cermin yang besar, aku sendiri sedikit terkejut. Melihat Zhou Ziyun, "Kenapa harus begitu mewah ..."
Gaun sebahu, panjangnya selutut, berwarna merah darah yang tak pernah berani kucoba, tapi cocok sekali dengan tubuh dan temperamenku, mengenakan kalung berlian yang sederhana namun sesuai di leherku, dan rambutku dikeriting dengan anggun. Seluruh tubuhku tampaknya menjadi mempesona.
Dia bangkit dan berjalan, menatapku di cermin dan dengan serius berkata, "Aku ingin memberimu yang terbaik, apa pun yang kamu butuhkan."
Aku tersanjung.
Staf di sana segera menyela, "Tuan Zhou benar-benar baik untuk pacarnya, kami sampai iri setengah mati."
"Aku bukan ..."
Aku ingin menyangkal namun Zhou Ziyun memegang pundak aku dan berbisik di telinga: "Bantu jaga imejku."
Aku tidak bisa berbicara lagi di depan matanya.
Kami turun di pintu masuk hotel, dia memberi isyarat agar aku memegang lengannya, aku tersenyum dan menariknya, dia tersenyum, "Berlakulah seperti pacarku."
"Aku ... ah."
Ketika aku berjalan ke pintu putar hotel, aku menabrak kereta dorong bayi, sepatu hak tinggi aku terguncang dan jatuh langsung ke lengan Zhou Ziyun. Dia memegang aku, "Hati-hati."
Wanita yang mendorong kereta dorong bayi itu hanya berbicara dengan orang-orang di sekitarku dan tidak melihat ke jalan. Ketika dia kembali dia berkata. "Maaf ..."
Menstabilkan tubuhku, aku mengenalinya, "Bibi?"
Oh tidak, aku salah, ini adalah bibi dari Cheng Jinshi, Tao Shuang, seharusnya aku memanggilnya tante, karena sudah tidak ada hubungan dengan keluarga Cheng Jinshi.
Dia menatapku selama beberapa detik dan terkejut, "Kamu adalah Ning, Ningxi?"
Dia mengatakannya dengan nada tinggi, aku tidak tahu, kelihatannya dia seperti terlihat musuh.
Aku mengangguk, awalnya aku dengan keluarga Cheng jinshi, sudah tidak perlu banyak basa-basi, tetapi secara tidak sadar, aku ingin melihat bayi yang ada di dalam kereta dorong bayi itu.
Ketika aku menundukkan kepalaku, aku melihat sepasang besar mata bundar besar, dan anak itu menatapku, anak itu seperti giok berukir merah muda dan boneka keramik, ada semacam perasaan intim yang tidak bisa dikatakan.
Sepertinya usianya sekitar empat atau lima bulan.
Jika aku tidak mengalami keguguran, usia anakku harusnya hampir sama.
Aku menyentuh wajah anak itu, dan dia tiba-tiba tertawa, semua rasa sayangku kemudian terpancar semuanya.
Aku mendongak dan tersenyum dan bertanya pada Tao Shuang, "Apakah ini anak Jincheng? Imut sekali."
Tao Shuang hanya punya satu anak Cheng Jincheng, sepupu Cheng Jinshi, yang sudah menikah.
Dia mendengar pertanyaan aku, aku tidak tahu mengapa di matanya terlihat agak aneh, hanya mengangguk, "Ya, ya."
Dia mendorong kereta dorong bayi dan berjalan pergi dengan cepat, membuat aku merasa seperti ingin menculik anak bayi itu.
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMy Charming Wife
Diana AndrikaDemanding Husband
MarshallUntouchable Love
Devil BuddyDoctor Stranger
Kevin WongYour Ignorance
YayaPrecious Moment
Louise LeeCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu