Cintaku Pada Presdir - Bab 68 Duri Dalam hati
“Bisakah kamu melepaskan kakak sepupuku?” Aku bertanya secara langsung.
Dia bukan benar-benar menyukai Lin Yuelan, bertemu dua kali, aku mengingat dengan jelas tatapannya.
Selain bangga atas kemenangannya dan merencanakan sesuatu yang buruk, tidak ada lagi yang lain.
Dia mengeluarkan senyuman, dengan suaranya yang mengerikan berkata: “Oh tidak, tidak, kamu salah. Kamu harus memohon padaku, bisakah merelakanmu pergi.”
Tentu saja, dia melakukan ini untuk membiarkanku tidak dapat hidup senang.
Dia sangat jelas jika dia mengambil Lin Yuelan, aku tidak akan duduk diam dan mengabaikannya.
Tetapi, Lin Yuelan selalu mengganggap dia sebagai seorang yang sangat bijaksana.
Aku memejamkan mata, tetapi aku tidak bisa menahan amarah. “Apalagi yang kamu inginkan? Tahukah kamu seberapa lama aku tidak bisa tidur nyenyak karena masalah kemarin itu?! Mengapa kamu harus melibatkan orang lain yang tidak berurusan dengan hal ini?”
Berkali-kali, aku terbangun dari mimpi buruk.
Ketakutan pada dirinya, dan itu membuatku merasa menjijikkan.
Orang yang aku panggil “Kakak Song Yang”, setiap hari yang dia pikirkan adalah bagaimana cara memperkosaku, memperkosa aku yang saat itu baru tiga belas atau empat belas tahun.
“Jika kamu tidak menghindariku seperti ular, buat apa aku melibatkan dia ke dalam?” Dia bertanya.
Pandangannya ini benar-benar membuat orang merinding !!
Orang yang hampir menghancurkan kehidupanku, masih saja menyalahkan aku menghindarinya.
Aku menarik nafas panjang dan bertanya, “Apa yang kamu inginkan? Bagaimana kamu baru akan melepaskan sepupuku?”
“Tidur denganku?” Dia berkata dengan suara kurang ajar, lalu tertegun dan mengubah perkataannya, “Kalau tidak ingin, bertemu denganku boleh juga.”
Aku tidak ingin bertemu dengannya, kalau bisa aku bahkan berharap jangan lagi bertemu dengannya dalam hidupku.
“ingin menolak? Kalau begitu aku akan langsung membuat sepupumu segera mendapatkan status bersamaku, dia seharusnya sangat senang.” Disaat aku tidak menjawab, dia berkata dengan samar.
Tidak ada cara lain, aku hanya dapat menyetujui permintaannya, bertemu dengannya.
Selama aku waspada, dia tidak akan melakukan hal yang tidak masuk akal.
Sulit tidur sepanjang malam.
Keesokan harinya, pada hari Sabtu, bibi memperkirakan setelah semalaman, amarahnya telah hilang, dan dia pulang setelah sarapan pagi.
Ding.......
Ponselku masuk sebuah pesan teks, pengirim adalah Song Yang: (Ningxi sayang, ingat dandan yang cantik)
Aku merasakan jijik yang dalam di hatiku dan melemparkan telepon ke meja kopi.
Semalam berjanji dalam telepon bertemu dengannya di restoran Silidun, aku berpikir itu merasa sangat menjijikkan.
Dalam hati berpikir ingin cepat-cepat menyelesaikan hal ini.
Aku tiba di restoran, aku melihat Song Yang duduk di dekat jendela, dia seperti tidak terjadi apa-apa melambaikan tangannya padaku.
Seolah-olah, kami benar-benar hanya sekedar makan begitu sederhana.
Aku berjalan mendekati dan duduk di seberangnya dengan ekspresi tampak kosong, “Aku sudah datang, bisakah kamu merelakan sepupuku pergi?”
Tatapannya yang licik menyapu di seluruh tubuhku, “jangan buru-buru, pesan makanan dulu.”
Meskipun aku memaksa diriku mengabaikan tatapannya, tetapi tetap saja tidak tertahankan bulu kudukku menegak.
Aku sembarang memesan makanan, hingga hidangan diantar, dia masih tetap saja mengobrol sesuka hatinya, tidak ingin membicarakan hal serius denganku.
Aku dengan tidak sabar meletakkan garpu dan sendok, “Song Yang, aku bukan datang untuk menemanimu makan.”
Dia mengambil kain, dengan lembut menyeka sudut bibirnya, menyipitkan matanya dan berkata: “Begitu saja sudah tidak sabar? Aku menghabiskan begitu banyak uang membujuk kakak sepupumu yang matre itu, hanya untuk membuatmu datang memohon padaku, ini baru berapa lama, kamu sudah tidak tahan?”
Dia mendadak perlahan-lahan berdiri, menggulurkan tangannya menyentuh pipiku.
Aku menampik tangannya, aku mengambil selembar tisu basah dan menyeka pipiku dengan cepat, aku marah hingga terasa dadaku bergetar dan berteriak marah, “Jangan menyentuhku!”
Selesai berkata, aku berdiri dan ingin pergi.
Otakku benar-benar kemasukkan air, baru menyangka bahwa bertemu dengannya dapat menyelesaikan masalah dengan lancar.
“Tunggu sebentar, aku akan menunjukkan sesuatu padamu.” Dia tidak hanya tidak marah, dia menghentikanku dengan santai. “Kamu pasti ingin melihatnya.”
Aku tertegun, dia mengeluarkan ponselnya, dan menyentuh beberapa kali, lalu mengeluarkan tatapan yang tamak dan erotis, kemudian meletakkan ponselnya di atas meja dan mendorong ke arahku.
Aku melihat ke bawah, hatiku panik, mengambil ponselnya dan melihat dengan jelas, kedua kakiku menjadi lemah, dan jatuh terduduk di kursi.
Pikiranku diledakkan oleh foto ini yang di ponselnya, dan otakku menjadi bingung.
Dia....dia memiliki foto bugilku.
Tidak sepenuhnya telanjang, dia memotretnya ketika hampir memperkosaku saat itu.
Jantungku berdebar kencang, untuk sementara waktu, aku menjadi bingung.
“Bagaimana? Apakah hasilnya sangat bagus? Ketika aku pergi ke luar negeri beberapa tahun ini, aku telah memotret banyak wanita, tetapi tidak ada yang sebagus kamu.” Wajahnya sangat serius, tetapi kata-katanya tidak tertahankan.
Disaat aku masih dalam kondisi bingung, dia mengulurkan tangannya menyentuh lenganku, sekali dan sekali lagi menyentuhku, dengan bangga dia berkata: “Mumpung sekarang kamu juga lajang, lebih baik mengikutiku, Aku berjanji untuk mengontrol diri mulai sekarang, hanya memiliki kamu seorang wanita. Kalau tidak, foto-foto ini....”
Sebuah sosok tiba-tiba melewati sisiku, menarik kerah Song Yang dan mengangkatnya. Tinjuan keras jatuh di wajahnya, dan suaranya yang rendah bagai Dewa Perang, “Song Yang, kau bajingan perusak wanita. Bersihkan matamu itu, siapa yang memberimu keberanian untuk menyentuhnya?”
Suara yang kukenal ini memanggil kembali kesadaranku, ini dia, Cheng Jinshi.
Terlihat dia, emosiku runtuh dalam sekejap, air mata mengalir deras, dan terpikir foto-foto bugilku, aku sama sekali tidak tahu bagaimana menghadapinya.
Song Yang langsung mengubah sikapnya, tidak peduli pada wajahnya yang berdarah karena tinjuan tadi, dia memohon dan beromong kosong, “Tuan Cheng, Tuan Cheng, bukan, bukan, aku hanya mencoba mendekati dengan Ningxi.”
Wajah Cheng Jinshi menjadi kejam, “Mendekati?”
Song Yang mengangguk, “Yaya, kalau tidak percaya boleh bertanya pada Ningxi.”
Tatapan Cheng Jinshi yang mendalam melihat ke arahku, sepertinya sedang mempertanyakan padaku.
Aku ingin menggelengkan kepala, tetapi Song Yang melihat pada ponsel yang ada di atas meja, dan melihatku, dengan jelas sedang memperingatkanku, kalau aku tidak membantunya, foto akan disebarkan ke lebih banyak orang, bahkan Cheng Jinshi pun akan melihat.
Aku mengepalkan tanganku, kuku ku menusuk mendalam ke telapak tanganku, mataku kabur dan aku menggertakkan gigiku berkata, “Iya seperti itu.”
Cheng Jinshi melepaskan Song Yang, menatapku sesaat, sepertinya ingin melihat sampai ke dalam.
“Ikuti aku.” Nada suaranya yang dingin, mencengkeram lenganku dan berjalan dengan cepat.
“Jinshi, Jinshi, tunggu aku.”
Aku baru menyadari, Su Shanshan sedang bersama dia.
Dia memutarkan kepala, berkata dengan nada dingin, “Maaf, aku memiliki urusan, akan pergi dulu.”
Selesai berkata, dia tidak peduli apa yang dikatakan Su Shanshan, langsung memasukkan aku ke dalam mobil, melalui kaca jendela, aku melihat tatapan Su Shanshan yang penuh kebencian.
Mobilnya melaju kencang, dan kecepatannya sangat menakutkan.
Tetapi aku tidak panik sama sekali, malahan perlahan-lahan terasa tenang, menyeka air mataku.
Tidak lama kemudian, mobil berhenti diluar villanya, dia melepaskan sabuk pengaman, dengan bentuk wajahnya yang tegang dia berkata, “Ningxi, aku benar-benar salah menilaimu, apakah pada pria apapun semuanya kamu bisa bersama mereka?”
Hatiku terasa sakit, aku menyindir kembali, “Bukankah Direktur Cheng juga sama? Su Shanshan dan Song Jiamin sama sekali beda tipe, seleramu benar-benar sangat luas.”
Aku mengira, Song Jiamin adalah duri di hatinya.
Jadi, ketika dia membiarkanku sakit hati, aku akan tanpa akal menusuk duri itu lebih dalam.
Membiarkannya terluka seperti aku, karena rasa sakitku hanya dengan dia aku bisa berbagi.
Namun, beberapa lama kemudian, aku baru menyadari bahwa kesalahanku sangat keterlaluan, bagi dia Song Jiamin tidak pernah seperti yang aku pikirkan.
Novel Terkait
Cinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoKembali Dari Kematian
Yeon KyeongAwesome Guy
RobinMy Secret Love
Fang FangPredestined
CarlyCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu