Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
Yuliana menunggu dalam kegelapan untuk waktu yang lama. Setelah langit menjadi sedikit cerah, Yuliana mendengar suara pintu terbuka. Ketika dia mendegar suara pintu, dia segera bangkit dan melihat ke arah pintu.
Meskipun dalam kegelapan hanya terlihat garis samar-samar, Yuliana segera mengenali bahwa orang yang datang adalah Wirianto. Yuliana bertanya dengan suara rendah: "Wirianto, kamu sudah kembali?"
Sosok Wirianto berhenti sejenak, lalu lampu menyala ketika dia menyalakan lampu. Wirianto tidak bisa menahan untuk menyipitkan matanya. Mengapa dia merasa bahwa cahaya lampu agak menakutkan? Ketika dia melihat cahaya yang menyinari wajah Yuliana, dia merasa tidak ada bedanya dengan saat cahaya lampu menyinari mayat Ferrick.
Wirianto segera mundur dan bertanya dengan panik, "Kamu, bagaimana kamu bisa mengenaliku?"
Yuliana belum pernah melihat Wirianto begitu panik. Dia menuangkan secangkir air panas untuk Wirianto dan bertanya sambil tersenyum: "Bagaimana mungkin aku tidak mengenalimu?"
Wirianto mengambil cangkir yang ber isikan air panas, lalu menghela nafas panjang. Ia perlahan mengangguk, ekspresinya masih sedikit panik.
Yuliana tidak bisa menahan untuk bertanya: "Ada apa denganmu? Apa yang terjadi?"
Yuliana tidak bisa menebak, apa lagi sekarang yang bisa menakuti Wirianto sampai menjadi seperti ini.
Wirianto menggosok pelipisnya, memegang gelas minum, dan perlahan berjalan ke sofa, lalu duduk dengan kelelahan. Wirianto yang dulunya terlihat seperti gunung es yang arogan dan acuh tak acuh, sekarang terlihat tampak seperti daun kuning yang berjatuhan di akhir musim gugur.
“Apa yang terjadi?” Yuliana tidak bisa berhenti bertanya.
Wirianto meremas gelas dengan erat. Setelah beberapa saat, dia menatap Yuliana. Kemudian berkata: "Kamu bilang kamu telah berubah, aku juga sama. Awalnya, aku memang tidak menghubungi kalian lagi untuk melindungimu dan Melly, bahkan sampai hanya bisa pasrah melihat kamu masuk penjara. Aku merasa bersalah padamu waktu itu dan merasa bahwa kamu mengorbankan diri untukku. Tetapi setelah beberapa lama, aku menjadi terbiasa dengan hal itu. Di posisiku saat ini, banyak orang bersedia berkorban untukku. Yuliana, kamu bukan yang paling istimewa. Sekarang hanya dengan melambaikan tangan, akan ada banyak perempuan yang rela masuk penjara dan melahirkan anak untukku.
Tidak ada perubahan dalam ekspresi di wajah Yuliana, tetapi ujung jarinya gemetar perlahan. Dia segera menyembunyikan tangannya di belakangnya, dan berkata, "Begitukah? Aku sudah menyadari ini sejak dulu, tapi aku tidak menyangka bisa mendengarkan kata-kata ini keluar dari mulutmu sendiri. "
Wirianto menatap Yuliana sambil menggigit bibir bawahnya dengan keras, kemudian berkata dengan suara yang dalam: "Aku pun tidak menyangka bahwa aku bisa mengeluarkan isi hatiku. Aku sebenarnya juga anggota keluarga Leng, tidak berbeda dengan anggota keluarga Leng lainnya. Ketika aku belum sepenuhnya memiliki kekuatan, aku bahkan tidak tahu seberapa menyenangkannya perasaan ini, aku seperti seorang kaisar yang bisa mengatur kehidupan orang lain sesuka hati, bahkan perasaan senang sedih banyak orang ada dalam kendaliku. Perasaan ini lebih baik daripada perasaan saat sedang bersamamu. Aku tidak tahu mengapa aku jatuh cinta padamu awalnya. Mungkin aku masih sangat muda pada waktu itu, mudah dikendalikan oleh impuls pria."
"Impuls pria? Apakah yang kau rasakan padaku hanya sekedar impuls pria?" Yuliana mengangkat kepalanya setelah mendengar ini, dan menatap Wirianto dengan serius.
Bertahun-tahun yang lalu, hanya dengan menatap Wirianto, Yuliana bisa menebak apa yang dia pikirkan, kemudian membantu Wirianto dengan semangat, bahkan dia akan masuk penjara tanpa ragu-ragu.
Tapi seberapa keras dan seriusnya ia menatap Wirianto sekarang, dia tidak bisa mengetahui isi pikiran Wirianto. Yuliana tidak tahu apakah Wirianto benar-benar mengatakan yang sebenarnya, atau apakah waktu membuatnya kehilangan kemampuannya untuk melihat isi hati Wirianto. Bagaimana pun juga, Yuliana merasa bahwa Wirianto bukanlah lagi orang yang dulu ia kenali.
Wirianto tersenyum kecil: "Mungkin selain dorongan hati, juga ada sedikit tanggung jawab."
Yuliana gemetar sambil menarik napas dalam-dalam: "Jadi, apa yang mau kau katakan padaku sekarang?"
Wirianto menunduk dan berkata dengan suara yang dalam, "Keberadaanmu tidak lah penting bagiku. Aku tidak akan melepaskan keuntunganku untuk bersama denganmu, tetapi identitasmu akan menempatkanmu dalam bahaya lagi. Aku berpikir, jika seseorang menggunakanmu untuk mengancamku di masa depan, pasti akan sulit bagiku. Tetapi pada akhirnya aku akan memilih untuk menyerahkanmu, perasaan bersalah tidak bisa dihindari. Aku tidak ingin merasa bersalah untuk orang lain, jadi lebih baik kau pergi sesegera mungkin. Kita bertemu satu sama lain dan kau melahirkan dua anak untukku. Aku tidak bisa memperlakukanmu dengan buruk karena itu, jadi aku mengizinkanmu untuk ... "
Berbicara sampai di sini, Wirianto berhenti sebentar, lalu menatap Yuliana sambil tersenyum: "Aku mengizinkanmu untuk mencintai pria lain, menyukai pria lain, dan bahkan menikah dengan pria lain, selama pria itu tidak ada urusannya dengan keluarga Leng. Jika kamu bertemu lelaki yang bisa membuatmu jatuh cinta lagi, bersamalah dengan lelaki itu. Tapi aku merasa bahwa kau adalah wanita yang cerdas dan tidak akan mungkin mencintai laki-laki yang terlibat dengan keluarga Leng."
Yuliana ikut tertawa: “Kalau ini, kamu bisa tenang, aku tidak akan lagi terlibat dengan orang-orang dari keluarga Leng. Aku telah berkencan dengan pria lain sebelumnya. Kamu seharusnya tau pria bernama Yansen Xender itu, aku merasa hubungan kita cukup baik. Jika bukan karena bertemu August, kita mungkin sudah bersama. "
Wirianto melirik Yuliana, dan kemudian berkata sambil tersenyum: "Aku tau pria itu, tapi sebaiknya jangan mencari pria seperti itu di masa depan. Lagi pula, kamu membawa seorang anak perempuan, kamu perlu menemukan seseorang dengan karakter yang lebih baik. Tunggu sampai situasinya lebih stabil. Aku akan memberimi banyak uang sehingga kamu bisa hidup makmur dan aman selama sisa hidupmu. "
"Tidak perlu uang, yang penting aman," kata Yuliana sambil tersenyum.
Jari-jarinya tidak bisa berhenti bergetar setelah mendengar Yuliana berkata seperti ini, kemudian ia berbisik: "Oke, keamanan adalah yang terbaik ..."
Bicara sampai di sini, Wirianto tiba-tiba berdiri dan berkata kepada Yuliana: "Oke, semuanya sudah jelas sekarang. Mulai sekarang kita tidak akan berhubungan lagi kan?"
Yuliana tersenyum dan berkata, "Sepertinya begitu, bagaimana denganmu? Akankah kamu mencari istri baru?"
Wirianto tersenyum dan berkata, "Sebagai presiden Grup Leng, bagaimana mungkin saya tidak punya istri? Aku sekarang mulai mencari orang yang tepat. Seorang wanita seperti Cindy Gu adalah yang paling cocok, tetapi sayangnya, dia terlalu serakah."
Yuliana mengangkat kepalanya dan menatap Wirianto. Setelah sekian lama, dia tertawa lagi: "Semoga kalian diberkati."
Wirianto menghela nafas lega lalu berkata sambil tersenyum, "Kalau begitu kamu harus istirahat awal."
Yuliana perlahan mengedipkan matanya dan bertanya dengan suara rendah, "Bukankah kau bilang untuk tinggal selama dua hari? Besok ... Bisakah besok mengajak Melly ke taman hiburan? Kita tidak pernah membawanya ke taman hiburan ..."
"Tidak," kata Wirianto dengan suara berat, "Itu tidak aman."
Yuliana buru-buru berkata: "Aku dan Melly bisa menyamar ..."
Wirianto mengerutkan kening pada Yuliana dan berkata dengan suara dingin: "Maksudku, itu tidak aman bagiku. Aku tidak boleh berada di keramaian seperti itu. Para pengawal tidak bisa melindungiku dengan baik."
"Ah ..." Yuliana tersenyum getir: "Ternyata begitu."
Wirianto menekan bibir bawahnya dengan keras dan berkata dengan kecil, "Tetap tinggalah disini besok, aku akan mengatur agar kamu pergi di malam hari."
Yuliana mengangguk dengan lembut dan berkata sambil tersenyum, "Kalau begitu aku akan istirahat."
Wirianto mengangguk: "Baiklah, istirahatlah."
Yuliana berjalan melewati Wirianto dan langsung kembali ke kamarnya. Ia berbaring di tempat tidur, Yuliana mengulurkan tangan dan memeluk Melly yang sedang tidur lelap. Melly juga memeluk Yuliana sambil bergumam pelan dalam tidurnya: "Ma, Melly punya papa koki ..."
Yuliana Memeluk Melly dan berbisik: "iya."
Wirianto berdiri di tempat sambil memandangi pintu yang ditutup oleh Yuliana. Dia bersandar ke dinding tanpa berdaya dan mengeluarkan sebatang rokok. Tetapi karena tangannya bergemetar hebat, ia tidak bisa menyalakan rokoknya. Wirianto mengerutkan kening, memandangi rokok yang tidak bisa dinyalakan di tangannya, ia tertawa sedih, dan berkata pada dirinya sendiri dengan suara yang sangat kecil: "Tampaknya bagi keluarga Leng, hidup mnyendiri adalah yang terbaik. Itu adalah akhir terbaik untuk diri sendiri dan juga orang lain. "
Wirianto perlahan berbalik dan berjalan kembali ke kamarnya. Saat berbaring di tempat tidur, Wirianto membelai tempat tidurnya yang pernah ia tiduri dengan Yuliana, lalu tertawa ringan: "Yuliana, selamat tinggal."
Keesokan harinya, ketika Melly bangun, dia berbalik dan melihat Yuliana memeluknya. Yuliana tidak tidur sepanjang malam. Ketika Melly sedikit bergerak, Yuliana membuka matanya dan bertanya kepada Melly sambil tersenyum: "Ada apa? Sudah bangun?"
Melly mengangguk sambil tersenyum, "Ya, Melly juga lapar, mau paman koki memasak untuk Melly."
Melly bicara sampai sini, kemudian dia berbaring di pelukan Yuliana sambil tersenyum, lalu berkata: "Mama juga harus berusaha keras. Melly merasa bahwa paman koki itu sangat baik, lebih baik dari paman dokter jahat yang ku temui sebelumnya. Mama... Semangat ... "
Yuliana tersenyum dan membelai kepala Melly, dan berkata sambil tersenyum: "Semangat juga tidak ada gunanya, dia tidak menyukai mama, dia tidak akan mau bersama mama."
Melly mengerutkan bibir dan keningnya, "Bagaimana mungkin dia tidak menyukai mama? Mama sangat baik, bagaimana mungkin ada orang yang tidak menyukai mama. Kalau tidak suka Melly masih mending! Lagipula, Mellu kadang-kadang memang tidak patuh. Huh! Dia masih mengatakan bahwa jika Melly turut, dia akan menjadi papa Melly, ternyata semuanya bohong! Dia adalah pembohong besar! "
Bahkan jika Yuliana tidak bisa bersama Wirianto, dia tidak ingin mendengar Melly memarahi Wirianto seperti ini. Yuliana dengan cepat membekukan wajahnya dan berkata dengan dingin, "Melly Jian, kamu tidak boleh bicara seperti itu!"
Ketika Melly mendengar Yuliana memanggil nama lengkapnya, dia gemetar kaget, lalu kemudian menangis dengan mulut cemberut: "Mengapa mama harus memarahi Melly? Ini salahnya paman itu yang berbohong. Melly tidak akan pernah menginginkan seorang papa lagi! Semua papa bukanlah orang baik! "
Novel Terkait
Eternal Love
Regina WangMy Charming Wife
Diana AndrikaCinta Tapi Diam-Diam
RossieDewa Perang Greget
Budi MaPengantin Baruku
FebiCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia