Cinta Pada Istri Urakan - Bab 985 Kakak Beradik Satu Hati Melawan Segala Kesulitan

Setelah itu, Sandra pun pulang dengan tidak senang hati.

Namun seberapa hebat pun Sandra dalam menyembunyikan emosinya, ibunya tetap bisa menyadarinya.

Ibu Sandra adalah seorang wanita yang sangat teliti dan penuh perhatian. Dalam beberapa tahun ini, kondisi perusahaans suaminya tidak begitu lancar, karier anak putrinya juga tidak stabil. Ibu Sandra tahu, mereka memiliki suasana hati yang kurang baik.

Setelah pulang rumah, Sandra pun langsung bersembunyi di kamar, dari hal ini saja ibu Sandra sudah tahu anaknya ini pasti mengalami hal yang tidak menyenangkan.

Ibu Sandra berjalan ke kamar Sandra dan membuka pintu kamarnya, melihat Sandra sedang mengganti baju, ibu Sandra pun bertanya: "Malam ini tidak ada keluar lagi?"

"Iya, hari ini aku tidak ingin keluar. Minum alkohol setiap hari membuat lambungku merasa sangat tidak enak"

Kerisauan memenuhi wajah Sandra, dia menatap anaknya dengan wajah yang sakit hati, "Besok periksa ke rumah sakit?"

"Tidak perlu. Terlalu merepotkan. Aku hanya minum terlalu banyak alkohol jadi lambungkut tidak bisa bertahan saja. Berhenti minum alkohol sudah tidak apa-apa"

Setelah mengganti baju tidur, Sandra pun berbaring di atas tempat tidurnya dengan capek. Ibunya pun duduk di sampingnya untuk memijat tubuhnya.

"Bu, tidak perlu begitu. Aku tidak capek"

"Tidak capek? Aku melihat matamu sudah kecapekan sampai mau tertidur, berjalan saja tidak semangat. Ibu tidak ada pekerjaan lain juga, kebetulan bisa membantu kamu melegakan otot"

"Terima kasih bu"

Maira menjadi model iklan Ayu Wedding, orang-orang yang tidak menyukai Maira pun mulai menjelekkan Ayu Wedding. Masalah ini sangat ribut dan kacau, tentu saja ibu Sandra juga mengetahui hal ini, dia merasa sangat khwatir, tetapi dia tidak ingin menambahkan beban Sandra, jadi dia pun tidak membahas tentang masalah ini dengan Sandra.

"Bu, bagaimana dengan kondisi perusahaan ayha baru-baru ini?"

"Masih oke"

"Apa maksud masih oke? Baru-baru ini aku selalu tidak sempat menjumpai ayah, waktu pulang kami selalu tidak sesuai. Bagaimana dengan proses proyeknya?"

"Aku tidak tahu juga"

Sandra menoleh ke ibunya dengan tatapan meragu, "Bu, berkata dengan jujur dengan aku. Apakah proyek ayah masih lancar?"

Ibu Sandra menghindari tatapan Sandra dengan ekspresi yang sangat meragukan.

Sandra menarik tangan ibunya dan bertanya dengan serius: "Ayah sering membahas masalah kerja dengan kamu, mana mungkin kamu tidak mengetahuinya. Sekarang proyek di perusahaan ayah hanya 1 itu, kalau proyek itu lancar, berarti perusahaan ayah lancar. Mana mungkin kamu tidak mengetahui masalah penting ini?"

Kali ini giliran ibu Sandra yang terlihat tidak semangat, dia tidak ingin menambah masalah lagi unutk Sandara, tetapi sepertinya sudah tidak bisa berbohong lagi.

"Ibu, kalau kamu tidak mau mengatakannya, aku akan langsung bertanya kepada ayah"

"Jangan...." Ibu Sandra merasa sangat kesulitan, dia mengerutkan alisnya dan garis-garis keriput di wajahnya terlihat mendalam "Hais, karier ayahmu selalu tidak lancar dalam beberapa tahun ini, terutama tahun ini, kalau bukan kamu terus mengeluarkan uang untuk membantunya, perusahaan sudah bankrut dari dulu. Proyek ini.... takutnya akan gagal lagi!"

"Kenapa?"

"Perusahaan outsourcing yang dicari oleh ayahmu tidak memiliki sertifikat kualifikasi, perusahaan itu sekarang sedang diperiksa. Jadi semua mesin dan peralatan tertahan di sana. Penundaan di proses ini membuat seluruh proyek ikut tertunda juga. Pada masa penundaan, setiap hari membutuhkan uang. Beberapa hari ini ayahmu sedang mencari hubungan dan meminta bantuan kemana-mana. Kalau terus menunda lagi, pihak yang bekerja sama dengan kita juga akan melarikan diri"

"Mengapa mencari perusahaan yang tidak memiliki sertifikat kualifikasi? Mengapa begitu ceroboh?!"

"Orang-orang itu telah membuat rencana terperinci, aku juga ada membacanya, tidak menemukan kesalahan apa pun, harga yang mereka tawarkan juga lebih rendah 30% daripada perusahaan lain, perbedaan total sekitar 6 miliar. Ayahmu tergoda dengan itu. Pada awalnya, semuanya berjalan dengan lancar, siapa tahu sampai proses ini malah bermasalah lagi"

"Kapan hal ini terjadi?"

"Sudah 4 hari. Ayahmu terlihat menua dalam waktu satu malam, kalau begitu terus, tanpa 10 hari, pihak lain yang bekerja sama dengan kita juga akan melarikan diri. Pada saat itu, perusahaan kita akan hancur secara total"

"Mengapa tidak memberi tahu aku?!"

Ekspresi Ibu Sandara terlihat kesusahan, "Kamu juga memiliki kesulitan kamu sendiri, ibu tahu mengikuti kakak sepupumu itu tidak mudah. kakak sepupumu bersifat tinggi hati, kamu pasti akan merasa frustrasi dengannya. Selain itu, memberi tahu kamu juga tidak akan memperbaiki masalah ini"

"Aku sudah bilang dari kemarin, bersikap agak teliti, jangan ceroboh dan tergoda dengan harga yang murah. Sekarang masalah menjadi begini, mau menangis kepada siapa?!.... Oh iya, apakah kalian ada pergi mencari abang Rendra?"

"Sudah. Ayahmu bahkan pergi mencari bibi dan pamanmu. Pamanmu sudah berkata dengan jelas, sertifikat kualifikasi saja tidak ada, berarti perusahaan itu bekerja tanpa lisensi, masalah ini tidak memiliki solusi. Rendra sana juga tidak ada solusi, dia hanya menyarankan kita untuk mengurangi kerugian serendah mungkin. Tetapi ayahmu tidak mau mengakui nasibnya, bersikap keras kepala mau mencoba lagi. Dia sedang meminta bantuan sana sini sepanjang hari tanpa membiarkan aku berpartisipasi"

Setelah mendengar kata-kata ibunya, Sandra merasa panik. Dia tidak menyangka perusahaan ayah sudah jatuh ke resiko seperti ini. Kalau perusahaan mereka bankrut, maka kerja keras ayah dan ibu selama hidup ini dan semua uang yang Sandra berikan akan menjadi sia-sia.

Uang itu adalah uang yang Sandra menabung dengan susah payah setelah membuka toko. Awalnya dia ingin menabung lebih banyak uang untuk membuka toko gaun pernikahan miliknya sendiri, tetapi Tuhan tidak mengizinkannya.

"Ayah kapan pulang?"

"Tidak tahu"

"Bu, kamu telpon kepada ayah dan meminta dia untuk segera pulang. Kalau bankrut, biarkan bankrut saja. Kata-kata abang Rendra benar, kalau benaran sudah tidak bisa lagi, kita harus mengurangi kerugian semaksimal mungkin, hal ini lebih bagus daripada kehilangan semuanya. Lagian.... lagian kalian kan masih memiliki aku?"

Ibu Sandra mengelus wajah anak putrinya dengan air mengalir dan perasaan bersalah, "Sandra, ayah dan ibu telah membebani kamu,maaf"

"Bu, kamu jangan berkata seperti itu, aku akan baik-baik saja mengikuti kakak sepupu" Paling tidak dipergunakan sama kakak, menjadi pistolnya dan melakukan sedikit hal yang jahat.

"Sandra, kamu benar-benar telah dewasa. Ibu merasa sangat bangga"

"Bu, kita adalah keluarga, lain kali kalau terjadi masalah, beri tahu aku secepatnya, oke?"

"Baik"

Malam itu, ayah Sandra pulang pada larut malam, setelah berdiskusi lama, mereka merasa meminta ayah Sandra untuk menyerahkan karier yang telah dia kerja keras selama kehidupannya ibaratnya sama dengan mengambil pisau dan menusuk ke tubu ayah Sandra, benar-benar sangat susah.

Perusahaan ayah Sandra juga pernah mengalami masa berjaya, hanya saja mereka tidak mengalami peningkatan yang sesuai, sampai akhirnya pun kehilangan kemampuan untuk bersaing.

Dalam beberapa tahun ini, ayah Sandra juga meminjam uang dari sana sini untuk menjadikan modal operasi perusahaan, sampai sekarang, mereka sudah terlilit hutang yang banyak.

Setelah berpikir satu malam, ayah Sandra akhirnya menerima fakta bahwa 'perusahaannya sudah tidak bisa diselamati lagi'

Sebenarnya, anggota keluarga seperti keluarga Sandra yang memiliki kekuasaan dasar, kerabat dan saudara yang berada di sekeliling mereka juga merupakan orang yang berkuasa dan kaya. Jadi meskipun hari ini perusahaannya bankrut, keluarga Sandra tetap bisa menjalani hidup yang lebih baik daripada orang biasa.

Ini adalah contoh dari, 'unta yang kurusan pun tetap lebih besar daripada kuda'

Hanya saja, setelah perusahaan keluarga bankrut, Sandra pun semakin tidak bisa meninggalkan dukunga Ariel.

Besok paginya, Sandra pun menelpon ke Arier untuk meminta maaf, "Kak, setelah berpiki satu malam, aku mengaku masalah ini adalah kesalahanku. Mulai sekarang, kamu tinggal memberi instruksi saja, aku akan menjalaninya semua"

"Hai, masalah itu hanya masalah kecil saja, aku tidak memasukinya ke dalam hati"

"Maira dan Leila akan menghadiri acara pembukaan toko baru minggu depan, aku pasti akan mengatur masalah ini dengan baik"

"Iya, kamu telah bekerja keras. Selamat ya, telah membuka toko baru lagi"

Sandra tertawa dengan pahit sebelum berkata, "Selamat juga, aku berharap kita bisa satu hati sebagai kakak dan adik dan melawan semua kesulitan"

"Bagus, satu hati sebagai kakak dan adik dan melawan semua kesulitan"

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu