Cinta Pada Istri Urakan - Bab 728 Dipergunakan Kakak Sepupu

Sandra meminta maaf di akun twitter-nya, tetapi permintaan maafnya tidak dapat meredakan kemarahan para netizen.

Seseorang menghancurkan tokonya pada malam itu, dinding kaca besar itu hancur, pecahan kaca dan sampah berserakan di lantai, dan gaun-gaun pengantin yang berharga itu juga disiram cat merah.

Pada saat kejadian, pusat pembelanjaan sudah tutup. Ketika mengetahui hal ini, penjaga keamanan segera melapor polisi dan segera memberitahu Sandra.

“Halo, siapa?” Itu di tengah malam, ketika Sandra sedang tidur nyenyak, tiba-tiba mendapat panggilan telepon asing dan membangunkannya, nada suaranya terdengar buruk.

“Nona Dewi, terjadi sesuatu yang buruk, tokomu dihancurkan.”

“Omong kosong apaan?” Reaksi pertamanya adalah panggilan telepon penipuan.

“Nona Dewi, aku adalah Remi Zhang dari pusat pembelanjaan XX, tokomu baru saja dihancurkan, kami sudah melapor polisi, aku percaya pihak kepolisian akan segera datang, kamu sebaiknya datang juga, untuk menghitung kerugianmu.”

“......” Sandra tidak berani percaya, “Kamu adalah Direktur Zhang?”

“Ya benar.”

“Tokoku..... dihancurkan?....”

“Ya.”

“...... parahkah?”

“Sangat parah, kamu harus melakukan persiapan diri.”

“……”

Sandra dan orang tuanya segera bergegas ke mall, waktunya sudah tengah malam, meskipun lampu jalan di sekitarnya seterang siang hari, namun mereka tetap terasa dingin.

Di dalam mall besar, hanya lampu di tokonya yang menyala. Dari kejauhan, terlihat dinding kaca sudah tiada, model yang ditampilkan di jendela telah disiram cat merah, dan gaun pengantin di model sudah tidak dapat dikenali.

Ada sederet warna merah yang menyerbu matanya, kumpulan gaun pengantin yang baru sampai, semuanya dibuat khusus dan merupakan pesanan pelanggan, dan juga gaun baru yang dia ikut partisipasi melakukan desain, tidak tahu apakah semuanya baik-baik saja.

“Ya Tuhan, siapa yang melakukan ini?” Ibu Sandra merasa sakit hati melihat ini.

Sandra melepaskan tangan orang tuanya, segera bergegas masuk ke dalam toko.

Dia tidak pernah tergila-gila berlari seperti begini, dia terengah-engah dan menangis sambil berlari.

Pintu masuk toko dikelilingi oleh tali pengikat, ada banyak petugas polisi yang sedang menyelidiki, ada cahaya lampu dan suara di lantai atas, tetapi dia sudah tidak sanggup melihat ke atas.

Dia berlari ke pintu toko dan melihat kekacauan di dalam, kondisi yang dilihat di depan mata lebih buruk dari kejauhan. Gaun pengantin putih dipenuhi cat merah, dan gaun berkualitas tinggi hancur, ini adalah bisnis yang telah dia keluarkan semua kerja kerasnya, dan sekarang semuanya hancur.

Toko gaun pengantin mengalami bencana yang menghancurkan dan kerugian puluhan juta yuan, Sandra tiba-tiba duduk lumpuh di lantai dan menangis tragis.

“Siapa, siapa, siapa sebenarnya yang melakukan ini?”

Tepat pada saat ini, terdengar suara teriakan dari atas, “Ketua Li, tertangkap dua tersangka.”

Dengan cepat, kedua tersangka dibawa turun oleh pihak kepolisian, Sandra bergegas mendekatinya, menarik dan memukul, “Mengapa menghancurkan tokoku? Mengapa, mengapa menghancurkan gaun pengantinku?”

Polisi menariknya, dan berkata: “Nona Dewi, kami akan membawa tersangka kembali untuk melakukan interogasi, mengenai situasi kerugian tokomu, kami perlu kamu membuatkan sebuah statistik kasar.”

“Oke.”

Polisi membawa pergi dua tersangka, dan polisi yang menyelidiki di dalam toko juga pergi setelah memotret beberapa foto, sekuriti pusat pembelanjaan sedang membuat catatan di luar mall, saat ini toko hanya tersisa tiga anggota keluarga Dewi.

Sandra mengelilingi tokonya, kedua orang ini tidak meninggalkan satu pun gaun yang masih bagus, semuanya disiram cat merah, semakin melihat dia merasa semakin sakit hati dan marah.

Ibunya Sandra: “Apa mungkin para netizen yang sengaja membalas dendam? Mereka sudah bilang, akan datang melemparkan telur.”

Ayah Sandra berkata: “Dari mana kamu mendengarnya?”

Ibu Sandra: “Aku melihat komentar para netizen, apa mungkin mereka benar-benar adalah penggemar Laras ? Mungkinkah penggemar artis sekarang begitu gila? Bahkan melanggar hukum?”

Ayah Sandra: “Tidak mungkin.”

Wajah Sandra masih dipenuhi air mata, dia mengeluarkan ponsel, menelepon nomor ponsel kakak sepupu, kakak sepupu juga kepemilikan saham toko ini, memang seharusnya memberitahunya.

“Halo, kakak sepupu.”

“Ada apa Sandra?”

“Toko gaun pengantin dihancurkan.”

“Apa? Siapa yang melakukannya?”

“Tidak tahu, pemantauan di pusat pembelanjaan rusak, polisi datang juga tidak menemukan apapun, tidak tahu siapa yang melakukannya, tetapi dapat dilihat, ini pembalasan dendam yang sengaja dilakukan.”

“Kalau begitu pasti si Laras.” Ariel langsung berkata, “Pasti si Laras, kamu jangan cemas, aku akan membantumu, kamu jangan panik.”

Sandra menarik nafas, menenangkan suaranya, bertanya, “Mengapa kamu merasa si Laras yang melakukannya? Perlukah dia melakukan ini? Ini adalah hal yang melanggar hukum.”

Ariel berkata dengan yakin, “Justru karena hal yang melanggar hukum, maka hanya Laras yang berani melakukannya, dia bersikap sombong dan melakukan sesuka hati di industri hiburan, mumpung kalau terjadi sesuatu, Gavin akan menyelesaikan untuknya.”

“Tetapi dia tidak perlu melakukan ini, Laras tidak punya motivasi.”

“Bagaimana mungkin tidak punya, mulai sejak dia menyebarkan video, dia sudah mulai membalas dendam, menghancurkan toko gaun pengantin adalah pembalasan keduanya, kamu harus hati-hati, dia berani mencari orang menghancurkan toko, aku khawatir dia akan melukaimu. Sandra, kalau tidak kamu sembunyi dulu ke luar negri.”

Dalam telepon, Sandra tersenyum dingin, dia berpura-pura berkata dengan nada suara khawatir, “Tetapi di sini sudah berantakan, aku harus mengemas kekacauan ini, tidak dapat pergi.”

“Kalau begitu beberapa hari ini kamu berusaha selalu berada di rumah, jangan keluar sendirian, aku khawatir Laras akan melukaimu.”

Sandra merasa sakit hati, dia berusaha menenangkan dirinya dan bertanya, “Kakak sepupu, bagaimana aku melawannya? Aku enggan dipermalukan Laras seperti begini, tetapi sekarang semua orang dalam negri memarahiku, apa yang seharusnya aku lakukan?”

Ariel membujuknya dengan tulus: “Perkataan kasar semacam ini hanya sementara, tiga hari kemudian semuanya akan menghilang, sekarang kamu mengambil foto-foto dalam toko, dan jangan melakukan apapun dulu, setelah Laras membuat langkah baru, kamu baru mengeksposnya, sampai saat itu, biarkan semua orang melihat wajahnya yang sebenarnya, dan membuatnya merasakan perasaan dipermalukan.

Untuk mempelajari kata-kata sepupunya berulang kali, Sandra merekam suara dari awal panggilan, dan dia bertanya, “Bolehkah seperti ini? Bagaimana kalau bukan Laras yang melakukannya?”

"Kamu dengarkan aku, aku lebih mengerti hal-hal di industri hiburan daripada kamu, meskipun bukan Laras yang melakukannya, kita juga bisa menumpahkan air kotor di kepalanya, sampai saat itu, siapa yang masih peduli tentang kebenaran, semua orang hanya akan ingat noda Laras melakukan pembalasan dendam.”

“Lalu bagaimana kalau....... kalau polisi menemukan pelaku sebenarnya?”

“Meskipun polisi menemukan pelaku, tapi masalahnya sudah berlalu, tidak ada yang akan peduli siapa pelaku sebenarnya, dan kita tidak perlu menyebutkan nama aslinya, mumpung ini adalah tebakan semua orang, kita tidak perlu bertanggung jawab apa pun. Sandra, kakak akan mengajarimu satu trik lagi, yaitu senjata yang paling mengerikan di industri hiburan adalah opini publik.”

Seluruh tubuh Sandra bergetar, meskipun dia tidak suka Laras, tetapi dia merasa Laras bukan orang yang akan melakukan hal seperti itu.

Untungnya Laras memperingatkannya, dia baru menyadari, dirinya mungkin telah dipergunakan oleh kakak sepupu.

“Halo, Sandra, apakah kamu mendengarnya?”

“Ada.”

“Kamu dengarkan kata-kataku, kamu sudah meminta maaf di depan umum, dia masih juga tidak melepaskanmu, kalau begitu,kamu juga tidak boleh membiarkannya hidup senang, tahukah?”

“Aku tahu kakak sepupu, aku masih memiliki banyak urusan yang harus ditangani, aku tutup dulu.”

“Oke, besok aku akan pergi melihatmu.”