Cinta Pada Istri Urakan - Bab 434 Syting Selesai 2

Penggemar Dao Minghe adalah fans beratnya selama dua tahun ini, Sejak dia berpartisipasi pada acara pencarian bakat itu, mereka sudah menjadi fans beratnya, Setiap ada acara, mereka akan datang untuk melihat.

Walau jadwal pembuatan film ini rahasia, tetapi para penggemar ini bisa mendapatkan informasi tersebut, bahkan mereka bisa tahu bahwa hari ini adalah hari perekaman adegan terakhir. Sehingga mereka dengan sengaja datang untuk bertemu idola mereka.

"Minghe, peranmu sebagai pria dewasa sangat keren."

"Tentu saja, Minghe adalah pria yang sempurna, baik menggunakan seragam atau jas, tetap akan terlihat keren.

Minghe pun menerima bunga dan hadiah dari para penggemar. Walaupun sebagian besar diberikan kepada asistennya. "Terima kasih, aku sangat tersentuh. Lain kali kalian tidak perlu repot-repot mengirimkan hadiah, Yang paling utama adalah niat kalian saja.”

"Minghe, bisakah kami berfoto bersama kamu?"

"Tentu saja."

"Aaa, bahagianya, terima kasih Minghe."

Setelah Minghe memenuhi persyaratan dan penkamutanganan foto kepada penggemar, ia pun dengan segera kembali bergabung dengan pesta perayaan. "Mohon Maaf, membuat semua orang menunggu lama."

Sebenarnya, Minghe adalah orang yang pekerja keras dan rendah hati.Tidak hanya tidak tega dengan penggemarnya yang sudah datang jauh melihatnya, namun ia juga merasa bersalah karena menyebabkan aktivitas team tertunda.

Karena ia merupakan seorang yang terkenal dari acara bakat, Ia sering mendapatkan panggilan oleh orang lain sebagai " remaja yang rupawan " artinya sebenarnya jika dia hanya mengkamulkan wajahnya pun sudah bisa hidup sejahtera, keterampilan aktingnya tidak terlalu dipermasalahkan.

Sebelum film ini, dia belum pernah diberi kesempatan untuk bekerja di dunia akting, Karena orang orang tidak ada yang percaya dia bisa berakting.

Popularitasnya yang secara bertahap menurun, membuat dia ingin melakukan pekerjaan di bidang lain secepat mungkin, Waktu itu lah, Vero menemukan dan memberinya kesempatan untuk berakting, dan dia diberikan tokoh utama pria.

Karena itu, ia sangat menghargai kesempatan ini.

Setelah pengumuman resmi keluar bahwa dia adalah aktor utama dalam film tersebut, banyak penggemarnya khawatir karena mereka tidak optimis dengan karya Vero, mereka takut film Vero yang akan diperaninya, malah akan menghancurkan reputasi idolanya.

Pada saat itu, dia juga sangat tertekan, namun Vero menghiburnya, dia berkata: "kita hanya bisa melakukan semaksimal mungkin, dan menyerahkan sisanya kepada takdir.

Karena itu, ia memiliki rasa hormat yang khusus kepada Vero.

"Sutradara, " Minghe datang memegang gelas anggur. "Gelas anggur pertama ini harus aku berikan kepada kamu. Terima kasih karena kamu sudah memberikan kesempatan aku untuk belajar. "

Vero sedikit terpana, namun akhirnya dia menyantaikan diri. Dia meminum anggurnya hingga habis, " Minghe, kamu harus percaya pada dirimu sendiri, kamu adalah orang yang berbakat, tetapi bakat saja tidak cukup untuk seumur hidup. Jika kamu punya kesempatan, aku berharap kamu bisa lebih banyak belajar dan mengasah diri. "

"Baik."

"Keterampilan akting Suli juga sudah semakin matang, Dia juga orang yang berbakat. Ditambah dengan pembelajaran dan pengasahan yang dilewatinya selama ini, Baru bisa menghasilkan hasil seperti sekarang, Kamu juga sama, harus percaya diri."

"Oke, baik sutradara."

Dalam film ini, Suli memiliki dialog yang terbanyak, Minghe memiliki dialog terbanyak kedua. Sehingga banyak adegan yang perlu dilakukan mereka berdua. Membuat mereka menjadi teman baik yang bisa mengobrol apa saja.

"Gelas ini aku berikan kepada Suli, " Minghe mengisi gelasnya kembali dengan anggur. " Suli, Kamu benar-benar mengajari aku banyak hal, aku akan sering meminta saranmu di masa depan, semoga kamu jangan memblokir aku."

Suli berkata dengan santai, "Jangan terlalu memuji, silahkan sarannya."

Tempat yang memiliki wanita tidak banyak, Namun ketika melihat Minghe menaikkan gelasnya untuk Suli banyak aktris wanita yang cemburu hingga matanya merah.

Minghe memang sangat rupawan, ketampanan yang layak seperti seorang pria sejati. Meskipun popularitasnya telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, ia masih menempati peringkat pertama dalam daftar bintang pria paling tampan.

Setelah perekaman berbulan-bulan, banyak orang dalam kelompok ini menyukai Minghe, terutama aktris-aktris itu.

Tintin Shen : " Suli boleh juga ya. Apakah dia berniat menggunakan kesempatan ini untuk mendekati Minghe ?"

Inda Suna : "Bukankah ini tak terhindarkan, walaupun dalam beberapa waktu akan ada spekulasi, Film kita tidak banyak yang mau melihat, Bagian marketing pasti akan mencari hal untuk meningkatkan ketenarannya."

Tintin Shen : "aku pikir dari luar dia adalah anak baik- baik, Setiap kali mengajak keluar, dia selalu menolak, Namun akhirnya dia memunculkan ekor rubahnya."

Inda Suna : "Tipe orang seperti dia adalah yang paling munafik, hanya fokus mendekati orang yang bisa memberi dampak positif terhadapnya, Sutradara, Produser, Minghe, dan Senior Mo Fan, semua dekat dengannya."

Tintin Shen : "Kentut, Hanya mau mencari kepopuleran, dasar tidak tahu malu."

Ketika Tintin dan Inda Suna diam-diam membicarakan ketidakpuasan mereka, Ican Yaksa mengambil gelas anggur dan memberikannya kepada Minghe dan Suli. "Ayo, kedua aktor utama, kalian sudah bekerja keras, beberapa waktu ini bisa bekerja sama dengan kalian adalah aku sangat gembira, semoga di depan masih bisa sering berhubungan dengan kamu. "

Tintin Shen dan Inda Suna tercengang, cara yang digunakan mau tidak mau membuat mereka terpesona.

Oleh karena itu, mereka pun membawa gelas anggur dan memberikan kepada mereka, Jika ada keramaian, akan ikut meramaikan, Jika ada teman, maka berteman bersama sama.

Para kru memesan ruangan besar di dalam hotel, demi semua aktor yang sudah bekerja keras.

Selain itu, beberapa investor film ini pun sudah datang termasuk Aaron, Karim、dan Womin.

Mengingat pengalaman sebelumnya, Karim dan Womin membatalkan pikiran terhadap Suli, Suli tidak kooperatif dan mereka pun tidak ingin menyinggung Vero.

Sebenarnya yang paling tidak berkekurangan dalam kru film adalah wanita cantik, Aktris pendukung wanita di sana jika dibandingkan dengan orang-orang biasa, tentu memiliki wajah dan tubuh yang lebih baik, Selain itu, tidak perlu mereka aktif, aktris itu akan secara inisiatif mencari mereka duluan, Jadi buat apa masih mencari penolakan dari Suli.

Suli terlihat hatinya sedang tidak ada disana, terus memegang ponsel, seolah sedang menunggu panggilan seseorang.

Aaron yang duduk di seberang Suli dengan mudah melihat setiap gerakannya.

Tiba-tiba, ponsel Suli menyala, dia mengangkatnya, ekspresinya pun tiba-tiba menjadi tegang, dia mencari Vero, dan berbisik di samping telinganya.

"Oke, kalau begitu kamu hati-hati di jalan."

"Terima kasih Sutradara Vero, aku pergi dulu."

Suli hanya mengucapkan selamat tinggal pada Vero dan beberapa orang yang dia lewati. Yang lain masih tenggelam dalam suasana ceria pesta perpisahan ini, dan tidak ada yang memperhatikannya sama sekali.

Aaron sedikit penasaran, jadi dia diam-diam pergi bertanya kepada Vero, "Mengapa artis wanita utama tiba-tiba pergi?"

Vero berkata: "Ibunya sakit kritis dan dia harus segera kesana."

Ternyata seperti itu, Aaron merenung.

Suli segera kembali ke hotel untuk mengepak barang bawaannya. Dia tinggal di sini selama dua bulan dan ternyata tidak banyak barangnya disana. Mengemasi barang akan seperti pindah rumah.

Dia tidak terlalu peduli, dan segera memasukkan semua barang ke dalam koper.

Pada saat ini, bel pintu tiba-tiba berbunyi.

“Sebentar !” Dia berlari untuk membuka pintu, dikarenakan buru buru, kakinya tersandung roda koper, dan langsung terlempar ke tanah.

"Ah..." Keningnya menabrak sudut lemari TV, giginya menggertak kesakitan.

" Suli, kamu di dalam? Aku Laras."

“Di sini, di sini.” Suli berjalan untuk membuka pintu sambil menggosok keningnya.

Begitu pintu terbuka, Laras melihatnya menutupi kening dengan tangannya, antara jari jarinya dipenuhi dengan darah merah. Dia bertanya dengan kaget: " Suli, kamu terluka."

Suli juga merasakan, karena luka kali ini benar-benar menyakitkan, dia melihat tangannya yang penuh darah, tetapi dia tidak peduli.

"Tidak apa-apa. Aku hanya terhentak di sudut lemari TV. Untungnya, syuting film sudah selesai, jika tidak, pasti akan mengganggu proses rekaman."

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu