CEO Daddy - Bab 195 Kamu Gendong Aku Pulang

Jimson Ye mengangkat alisnya masih belum menurunkan, dia bertanya: “Sarapan pagi hari sudah makan?”

“Iya, sudah makan. Rasanya sangat enak, Terima kasih.” Yenny Tang dengan sangat tulus berkata.

Masakan Jimson Ye dan Liando semuanya sangat hebat. Mungkin karena keturunan, jangan-jangan semuanya keturunan dari keluarga Ye?

“Iya……” Jimson Ye menjawab sekilas, kemudian dua orang tidak ada yang berbicara. Jimson Ye duduk didepan meja kerjanya melihat Yenny Tang. Yenny Tang berdiri diseberang Jimson Ye, melihat wajah yang ganteng itu. Tidak berkata-kata apapun. Bahkan ditengah-tengah udara mengalir rasa tidak enak hati.

Karena telepon masuk ini membuat mereka berdua lepas dari suasana rasa tidak enaknya ini, bunyi suara hp tiba-tiba menghancurkan kesepian diseluruh ruangan. Membuat semuanya kembali seperti semula.

Jimson Ye mengeluarkan hp nya, melihat-lihat petunjuk telepon masuk, alisnya ketat. Bibir tipisnya tutup ketat. Melewati bersama begitu lama. Yenny Tang bisa melihatnya, suasana hati Jimson Ye tidak begitu bagus.

“Tidak ada masalah lagi, kamu keluar saja.” Wajahnya Jimson Ye dengan serius melambaikan tangannya kepada Yenny Tang, berkata.

Yenny Tang berjalan keluar, dan sekalian menutup pintunya.

“Jimson. Saya hari ini keluar rumah sakit, kamu bisa datang kerumah sakit menjemput saya?” dalam telepon Ranti Lu berbicara seperti itu.

“Kenapa begitu cepat? Bukannya baru menginap sehari?” Jimson Ye mengelus alisnya sendiri, bertanya: “Iya, lumayan cepat. Ibuku menyuruh aku pulang. Dia bilang dirumah lebih gampang menjaga aku. Perusahaan ibuku terjadi sedikit masalah, tidak bisa datang menjemput aku. Kamu sekarang bisa datang kerumah sakit tidak?” Ranti Lu bertanya.

Jimson Ye ketika mengingat Rossa Fang wanita itu akan membuat kepalanya sakit, wanita itu sangat sulit dihindari. Jimson Ye benar-benar tidak begitu bersedia ada hubungan dengan wanita ini.

“Baik, kamu bereskan barangnya, tunggu aku dirumah sakit.

“Iya, baik, kamu cepat kemari.”

Jimson Ye menarik-narik dasinya, dengan tidak sabar memikir dulu dia seharusnya tidak menyetujui Ranti Lu perjanjian lima tahun yang konyol ini. Keluarga Ye mampus ada hubungan apa dengan dia? Dia saat itu hanya melihat Ranti Lu ada sedikit akrab, seperti dihantui dan menyetujuinya.

Jimson Ye bisa datang menjemput dia, Ranti Lu benar-benar sangat senang, begini seperti bisa membuktikan, dia didalam hati Jimson Ye masih ada sedikit posisi.

Friska penuh perhatian ingin mengantar dia pulang, dia juga menolaknya.

Dia berpikir jika hari ini Jimson Ye tidak datang menjemput dia, dia juga tidak mau keluar rumah sakit, terus dirawat sampai Jimson Ye mengingat dia. Tetapi untung saja Tuhan masih bersedia menjaga dia, walaupun biasanya dia terhadap dirinya begitu dingin dan menjauh, setidaknya dia sudah datang.

Detik-detik saat Jimson Ye menyetujuinya, Ranti Lu merasa dirinya benar-benar terlalu senang sampai mau terbang.

Pada saat Jimson Ye datang, pakai Ranti Lu sudah membereskan dengan rapi. Ranti Lu dengan beraturan duduk diatas kasur pasien, saat melihat dia datang, wajahnya gantung senyuman yang cerah. Senyuman itu membuat Jimson Ye muncul sedikit kurang sadarkan diri, senyuman itu sangat mirip dengan Yenny Tang saat senyum.

Muncul pemikiran seperti ini, Jimson Ye selama ini hati yang keras dan dingin, tanpa alasan muncul sedikit kelembutan.

“Barangnya sudah selesai membereskan? Jimson Ye bertanya.

Ranti Lu yang menyukai Jimson Ye bertahun-tahun, secara alami bisa langsung kelihatan, Jimson Ye yang hari ini dibandingkan dengan yang sebelumnya, melebihi sedikit kelembutan. Penemuan ini, hampir membuat dia yang terus-menerus menyukai lelaki ini, saking senangnya sampai hampir menangis.

Saat ini, dia tiba-tiba sangat berterima kasih Friska yang terus dibenci oleh dia, kelihatannya ide yang dia berikan sangat lumayan.

Meskipun berterima kasih kepada Friska, tapi tetap tidak menghalang dia tidak suka Friska.

“Tidak ada barang yang harus dibereskan, tinggal tunggu kamu.” Pembicaraan Ranti Lu menambah sedikit bebas, dia terhadap Jimson Ye mengulurkan tangannya, berkata: “Kaki saya sekarang sangat sakit, tidak bisa berjalan, kamu gendong saya turun saja.”

Jimson Ye berpikir, Yenny Tang wanita itu benar-benar mirip seperti seekor belut, sangat licin, selama ini tidak pernah patuh.

Dia membungkuk bibirnya, menjalan kesana membungkukkan pinggangnya dan satu tangan memegang pinggangnya Ranti Lu, satu tangannya lagi memegang lututnya, lalu mengendongnya, sebuah gendongan putri yang lembut dan bersih. Dalam hatinya Ranti Lu manisnya seperti meminum madu, sepenuh hati merasa malu memeluk lehernya Jimson Ye.

Friska berdiri di koridor, melihat Ranti Lu memeluk lehernya Jimson Ye, wajahnya yang malu dan juga bahagia, ekspresi wajahnya terus berubah.

Jimson Ye mengantar Ranti Lu yang suasana hatinya sangat baik pulang kerumah, saat turun mobil, Jimson Ye mengendong Ranti Lu turun dari mobil. Terhadap keluarga Lu dia tidak begitu kenal, meskipun dia dengan Ranti Lu “berpacaran” empat tahun lebih, waktu datang ke keluarga Lu bisa dihitung pakai jari.

Rossa Fang di perusahaan tidak pulang, tetapi kelihatannya sudah menghubungi pembantu dirumah, hari ini nona besar keluar rumah sakit dan pulang kerumah, menyuruh pembantu rumah lebih perhatian. Eric Lu naik jabatan menjadi jenderal, urusan pekerjaan sangat sibuk, tinggal didalam ketentaraan tidak pulang. Dokter keluarga dari pagi sudah tunggu di keluarga Lu, Jimson Ye menjemput Ranti Lu pulang ke keluarga Lu, dokter keluarga membantu Ranti Lu memeriksa tubunnya sebentar, hanya luka luar saja, istirahat beberapa hari sudah tidak ada masalah.

Jimson Ye khusus menyuruh dokter memeriksa kakinya Ranti Lu, berkata: “dia bilang kakinya sakitnya sangat parah, kamu bantu periksa baik-baik.

Dokter keluarga lalu memeriksa kakinya Ranti Lu lagi, melihat sebentar Jimson Ye yang ganteng, bersenyum berkata: “Tidak terluka sampai tulang akar, mungkin karena perasaannya saja, pacarnya lebih banyak menemaninya mana pun sudah tidak sakit lagi. Kakinya masih ada sedikit bengkak, jangan melakukan olahraga yang berat, tunggu sampai bengkak kakinya hilang sudah tidak masalah. Saya membuka sedikit resep obat, makan obat tepat waktu, setelah seminggu kemudian, dijamin Nona Lu kamu bisa lompat-lompat lagi.

Pembantu rumah membantu Ranti Lu mengambil obat, mengantar dokter pergi.

Wajahnya Ranti Lu ada sedikit merah, perkataan dokter barusan, bicara lebih jelas sedikit adalah sengaja berlebih-lebihan, hanya saja ingin Jimson Ye lebih menyayangi dia sedikit.

Dia dengan hati-hati melihat Jimson Ye sekilas, melihat wajahnya Jimson Ye yang begitu dingin, tidak kelihatan senang atau marah. Dalam sekejap hatinya Ranti Lu merasa tidak tenang, takut Jimson Ye marah, ekspresi wajahnya sedikit pucat.

“Jimson, saya……” Ranti Lu setengah berbaring diatas ranjang, sepasang mata basah melihat Jimson Ye, menunjukkan leher yang putih dan panjang, kasihannya tidak bisa dikatakan.

“Sudahlah, dokter menyuruh kamu istirahat baik-baik, jangan pikir terlalu banyak, pulihkan tubuh dulu lebih penting.” Jimson Ye membantu Ranti Lu selimuti selimut sutra dibadannya, berkata.

“Kamu marah?” Ranti Lu bertanya.

“Tidak ada.” Wajah Jimson Ye tidak ada ekspresi berkata.

Setelah Ranti Lu mendengar perkataan Jimson Ye, menghela nafas. Dia dari awal sudah pernah berkata, Jimson Ye didepan dia tidak pernah berbohong, jika dia berkata tidak marah, maka benar-benar tidak marah.

Siang hari Jimson Ye tinggal di keluarga Lu makan siang, Ranti Lu khusus menaruhkan beberapa makanan kesukaan Jimson Ye didepannya.

Jimson Ye melihat-lihat Ranti Lu, Ranti Lu berkata: “Saya ingat kamu tidak suka makan hati babi dan jakal wortel.

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu