Awesome Guy - Bab 500 Ada Kamu, Aku Tidak Akan Mati

"Apa yang terjadi?" Orang yang memimpin tim kepolisian kebetulan adalah Leo Gu.

Dalam sekilas Leo Gu langsung melihat Galvin Bai, dia langsung mengerutkan kening tanpa sadar, begitu bertemu dengan Galvin Bai selalu tidak ada hal baik, dan dia melihat darah lagi.

Galvin Bai selalu mengerutkan kening, bagian belakangnya terus terasa sakit, dan dia dapat dengan jelas merasakan darah hangat mengalir perlahan.

Friska Li yang berada di belakangnya memegang lengan Galvin Bai dengan gemetaran, "Galvin Bai, bagaimana keadaanmu? Mengapa kamu begitu bodoh? Kenapa kamu memblokir di depanku?"

Galvin Bai sedikit memiringkan kepalanya dan berkata dengan lembut: "Aku adalah suamimu, aku sudah seharusnya melindungimu."

Setelah itu, agar tidak membuat Friska Li khawatir, Galvin Bai bercanda dan berkata: "Apakah suamimu keren tadi?"

Setelah mendengar ini, mata Friska Li yang sudah memerah sejak tadi tidak bisa tertahankan lagi, air matanya mengalir dari sudut matanya, "Huhuhu ..."

Di sana, dua petugas polisi sudah menangkap Kelwei Huang yang memegang pisau lipat, dan dia sudah diborgol dengan borgol.

Pada saat ini, akal sehat Kelwei Huang juga sudah kembali, mengingat apa yang baru saja dia lakukan, seluruh tubuhnya gemetaran, dan wajahnya terlihat masam: "Inspektur, ini hanyalah kesalahpahaman, hanya salah paham ... . "

Leo Gu berjalan mendekat dan menatap Kelwei Huang dengan tanpa ekspresi, "Apakah itu salah paham atau bukan, setelah kembali baru akan diketahui."

"Bawa pergi!" Leo Gu melambaikan tangannya, dan kedua polisi itu membawa Kelwei Huang yang gemetaran dan tampak sangat menyesal masuk ke dalam mobil polisi.

Leo Gu menyuruh timnya untuk pergi dan kemudian menenangkan orang-orang yang lewat, lalu dia berjalan ke arah Galvin Bai.

"Apakah sudah menelepon ambulans?" Leo Gu bertanya dengan datar.

Setelah Friska Li mendengar itu, dia langsung terdiam, lalu dia segera menundukkan kepala dan mencari-cari ponsel di tasnya, dia sangat tidak berguna, dia hanya tahu menangis, dan bahkan lupa menelpon ambulans.

Melihat ini, Galvin Bai memegangi tangannya dengan tak berdaya, "Kita saja yang pergi ke rumah sakit, tidak perlu menelpon ambulans."

Setelah itu, Galvin Bai menoleh lagi dan berkata kepada Leo Gu: "Terima kasih."

"Ini sudah seharusnya aku lakukan." Leo Gu menjawab dengan datar, "Kalian pergi ke rumah sakit dulu, nanti buat catatan kejadian."

"Oke." Galvin Bai mengangguk mengiyakannya.

Leo Gu melihat mereka sejenak sebelum pergi.

Ketika tiba di rumah sakit, Yosep yang menangani luka Galvin Bai secara pribadi.

Ketika Yosep melihat lukanya, dia menangani lukanya sambil berkata dengan cemas: "Aku tidak tahu sudah berapa kali aku menangani lukamu, apakah kamu bisa jangan membuat orang khawatir?"

Galvin Bai tersenyum, "Aku juga tidak mau, masalahnya situasinya tidak memungkinkan."

Berdasarkan kemampuan Galvin Bai saat ini, menghadapi Kelwei Huang tidaklah susah, tetapi saat dia tiba tadi, Kelwei Huang sudah mau bertindak pada Friska Li, jadi dia sudah tidak keburu untuk menendang Kelwei Huang.

Maka dalam situasi seperti itu, Galvin Bai terpaksa memilih berdiri di depan Friska Li dan menerima tusukan pisaunya itu dengan tubuhnya.

Setelah setengah jam kemudian, lukanya sudah selesai dibalut, Galvin Bai pamitan dengan Yosep dan meninggalkan kantor.

Friska Li menatap Galvin Bai, dan akhirnya emosi panik, sedih, menyalahkan diri sendiri meledak dalam sekejap, "Mengapa kamu memblokir di depanku? Apakah kamu tidak memikirkan nyawamu?"

"Aku tahu kamu hebat, tetapi aku tidak ingin kamu terluka, apalagi, suatu hari nanti, kamu mati di depanku!"

Galvin Bai terdiam, dia tak berdaya dan sedih, dia memeluk Friska Li dengan lembut: "Istriku, ada kamu, aku tidak akan mati."

Friska Li bersandar dipelukan Galvin Bai dan terisak dengan suara pelan, kejadian tadi benar-benar membuatnya ketakutan, awalnya dia sudah ketakutan dengan ancaman yang tiba-tiba datang, lalu tiba-tiba melihat Galvin Bai memblokir serangan pisau untuk dirinya, perasaan itu sangat memilukan.

Mereka berdua berpelukan sebentar di koridor, kemudian Friska Li baru mengendalikan emosinya, lalu dia mendorong Galvin Bai dengan tersipu, "Ayo kita pulang!"

Galvin Bai mengiyakannya, "Sebelum kembali, kita jenguk kakakku dulu!"

"Ya, oke." Friska Li tercengang sejenak, kemudian mengangguk mengiyakannya.

Galvin Bai belum pernah pergi menjenguk Heru Qin untuk beberapa waktu ini, hari ini kebetulan bertemu dengan Leo Gu, dia pikir, dia memang sudah seharusnya untuk mengunjunginya.

Mereka berdua pergi ke lantai lain, dan tiba di bangsal Heru Qin.

Di bangsal, sesuai dugaan, mereka melihat Fiona Zhou.

"Kalian sudah datang?" Fiona Zhou tampak sama seperti biasanya.

Galvin Bai mengangguk, dia berjalan menuju sisi ranjang, dan melihat Heru Qin yang berada di ranjang rumah sakit, dibandingkan sebelumnya, wajah Heru Qin tidak berbeda dengan orang biasa, lukanya juga sudah sembuh, dia terlihat seperti sedang tidur.

Tetapi mereka semua tahu bahwa Heru Qin dalam keadaan sadar tetapi tidak bisa bergerak.

Fiona Zhou sepertinya sudah terbiasa merawat Heru Qin, selain itu dia juga sudah terbiasa berbicara sendiri dengan Heru Qin, "Dia merasa lebih baik akhir-akhir ini, aku bisa merasakannya."

"Ya." Galvin Bai dan Friska Li menganggukkan kepala, tetapi mereka merasa sedikit sedih.

Galvin Bai dan Friska Li berada satu jam di bangsal, kemudian mereka pulang.

Sebelum pulang, Galvin Bai bertanya kepada Fiona Zhou: "Apakah kamu ingin pergi bekerja di perusahaan Friska?"

"Aku… aku akan memikirkannya dulu!" Fiona Zhou tidak menolak seperti sebelumnya, karena dia tahu bahwa dia tidak dapat selalu mengandalkan Galvin Bai, dia harus mencari uang sendiri, jadi dia harus memiliki pekerjaan.

Setelah pergi, mereka pergi ke kantor polisi lagi, dan memberikan keterangan kejadian, kemudian pulang bersama.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu