Asisten Bos Cantik - Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
Reza Qiao dan Berty He turun.
“Hei, kakak, selamat pagi.” Reza Qiao menyapa.
Tiger Face juga mengangguk: "Namamu Reza Qiao."
"Yaa, siapa kamu?"
“Tidak peduli siapa aku, yang terpenting kamu adalah Reza Qiao.” Tiger Face itu menyeringai, matanya berkedip dingin.
Berty He melihat tato di lengan Tiger Face itu, mengerutkan kening, mungkinkah orang ini ...
Tiger Face itu memandang Reza Qiao dari atas ke bawah: "Dengar-dengar kemampuanmu sangat baik."
Reza Qiao tersenyum tipis: "Lumayan saja."
“Lumayan itu seberapa hebat?” Tiger Face itu mulai meragukan Reza Qiao, di matanya dia hanya melihat seorang bocah yang lebih pendek daripada dirinya sendiri, tubuhnya sangat kurus sehingga dia tidak tampak memiliki keahlian sama sekali. Mengapa dunia luar menyebutnya begitu hebat, pasti ada sesuatu yang salah.
Reza Qiao mengacungkan jempol: "Sangat hebat."
Tiger Face itu mengerutkan kening: "Apakah kamu benar-benar Reza Qiao?"
"Jika palsu kamu dapat menggantinya, garansi selama 70 tahun." kata Reza Qiao tegas.
"Pihhh--" Berty He tertawa.
Tiger Face itu memandang Berty He lagi: "Apakah kamu Rini Liu, Presdir Perusahaan Foursea?"
Berty He menggelengkan kepalanya.
"Lalu siapa kamu?"
Geng Berty adalah geng kecil yang tidak berarti di kota Qing, dan tidak banyak orang yang mengenal Berty He di dunia ini.
"Siapa aku tidak ada hubungannya denganmu?"
"Aku tebak kamu pasti Rini Liu."
“Rini Liu jauh lebih muda dan lebih cantik dariku. Matamu ini seperti mata anjing saja, tidak bisa melihat orang.” Berty He berkata dengan tidak sopan.
Tidak mudah bagi seorang wanita cantik dengan kondisi yang cukup baik untuk mengakui bahwa wanita lain lebih muda dan lebih cantik dari dirinya, tetapi Berty He berkata seperti itu.
Tiger Face itu terkejut, dan wanita kecil di depannya sudah sangat baik. Rini Liu bahkan lebih muda dan cantik darinya. Sungguh luar biasa. Dia akan pergi menemui Rini Liu secara langsung di lain hari.
Reza Qiao berkata saat ini: "Hei bodoh, kamu telah mengikutiku dari tadi, hanya untuk hal ini? Cepat katakan."
Tiger Face itu mendengus: "Reza Qiao, kemarin malam Geng Qingtian melenyapkan cabang distrik kota tua Geng Liuhe kan?"
"Iya."
"Kamu adalah Panglima Tertinggi, kan?"
"Ya."
"Markas Ken Cao dibakar olehmu, kan?"
"Ya, ya." Reza Qiao menjadi tidak sabar, "Hei bodoh, kamu ingin membalas dendam Ken Cao hari ini?"
Tiger Face itu menggelengkan kepalanya, "Hidup dan mati Ken Cao dan Geng Liuhe tidak ada hubungannya denganku."
Reza Qiao tertawa: "Lalu apa hubungannya denganmu?"
Tiger Face memandang Reza Qiao dengan curiga: "Sebelum memberitahumu, izinkan aku melakukan dua serangan. Aku ingin memverifikasi apakah kamu adalah Reza Qiao yang asli."
"Tidak apa-apa jika kamu ingin bertarung denganku, tapi aku harus melihat apakah kamu memenuhi syarat."
“Coba kamu lihat apakah aku memenuhi syarat.” Tiger Face itu marah dan berjalan ke pohon dan berteriak sambil melemparkan tinjunya ke batang pohon.
"Retak-"
Batang besar itu pecah dan jatuh ke tanah.
Tiger Face kemudian menginjak sebuah batu besar dan batu keras tersebut terbentuk lengkungan.
Berty He tercengang, kekuatan orang ini sangat baik.
Pria berjas hitam di belakang Tiger Face itu bersorak.
“Wah, apakah kamu masih berani bilang aku tidak memenuhi syarat?” Kata Tiger Face itu dengan bangga.
Reza Qiao menggelengkan kepalanya: "Tidak."
Tiger Face itu marah lagi: "Brengsek, aku rasa kamu pasti Reza Qiao palsu, jadi kamu sama sekali tidak berani bertarung denganku, aku akan menghancurkanmu dulu."
Dengan kekuatan tenaga dalamnya, Tiger Face itu memancarkan aura yang menakutkan, melayangkan pukulan yang kuat ke arah Reza Qiao.
Reza Qiao berdiri diam dan mengawasi dengan tenang.
Berty He menahan napas, tubuh Reza Qiao sangat kurus, bisakah dia menahan pukulan berat seperti itu?
Melihat bahwa Reza Qiao tidak mengelak, Tiger Face itu sangat gembira dan penuh percaya diri. Tinju yang berat ini menghantam. Bahkan jika Reza Qiao tidak hancur, dia pasti akan terhempas ke udara, dan tubuhnya bisa terbang setidaknya 30 meter.
Tinju Tiger Face itu mengenai Reza Qiao.
Tiger Face itu tiba-tiba merasa tinjunya telah membentur tumpukan kapas, dan dia tidak bisa lagi maju satu milimeter pun.
Mundur, tapi tetap tidak bisa bergerak.
Dia tidak bisa tidak menahan napas.
Reza Qiao terkekeh dan mengulurkan tangannya untuk menekan bahu Tiger Face itu. Tiger Face itu tiba-tiba merasakan hembusan udara mengalir ke telapak kakinya. Saat dia menundukkan kepalanya, dia menghirup udara dingin, dan kakinya terjun ke tanah berbatu yang kokoh .
Kemudian Reza Qiao menggerakkan tangannya, dan tubuh Tiger Face itu tiba-tiba terbang, dan tubuhnya yang beratnya lebih dari 300 kilogram terbang ke udara, dan kemudian menghantam tanah dengan keras.
Lebih dari selusin pria berjas hitam terdiam, sialan, anak ini terlalu kuat.
Berty He melihat keterampilan Reza Qiao lagi, dan tidak bisa tidak heran bahwa keterampilan adik itu sangat luar biasa.
Tiger Face itu bangun untuk waktu yang lama, hatinya kaget. Orang ini benar-benar Reza Qiao dan sama seperti yang orang-orang katakan.
Tapi kemudian dia tenang dan kembali, karena dia benar-benar Reza Qiao, dia telah menemukan orang yang tepat hari ini.
Tiger Face itu mengangguk: "Kamu benar-benar Reza Qiao."
"Cepat katakan."
"Oke, kamu membakar maskar Ken Cao tadi malam, dan bagaimana dengan barang yang di dalamnya?"
"Tentu saja semuanya terbakar."
"Tidak, beberapa benda pasti ada yang tidak terbakar, itu pasti ada di tanganmu."
"Apa yang kamu bicarakan?"
"Emas batangan."
"Bagaimana kamu tahu bahwa ada emas batangan?"
"Johan Cao pernah mabuk dan dia pamer padaku. Dia menyembunyikan banyak batangan emas di sana."
"Oh, jadi kamu tahu ini."
"Selain batangan emas, ada satu hal lagi."
"Apa?"
"Barang itu."
“Hei, bagaimana kamu tahu tentang ini?” Reza Qiao menjadi tertarik.
"Jangan khawatir tentang itu, aku tahu bahwa Ken Cao membeli banyak kemarin, benda ini sangat berharga."
“Kamu tidak perlu memberitahuku, barang ini pun kamu yang menjual padanya,” kata Reza Qiao tiba-tiba.
Ekspresi Tiger Face berubah, dan kemudian dia menghembuskan napas, "Reza Qiao, selama kamu menyerahkan dua hal ini hari ini, aku bisa melepaskanmu, jika tidak ..."
"Bagaimana dengan itu?"
"Kalau tidak, kamu akan dimakamkan di sini bersama gadis ini."
“Mengapa kamu begitu yakin?” Reza Qiao mengerutkan kening.
Dengan lambaian Tiger Face, puluhan orang jas hitam tiba-tiba mengeluarkan pistol mereka, dan senjata mereka mengarah ke Reza Qiao dan Berty He.
Wajah Berty He menjadi pucat, tidak peduli seberapa kuat Reza Qiao, dia tidak bisa bersaing dengan senjata, apalagi dengan senjata yang banyak.
Tiger Face itu tertawa: "Reza Qiao, sekarang aku tahu bahwa kemampuan kamu memang benar-benar hebat, tetapi aku tidak akan bertarung lagi denganmu, aku ingin lihat seberapa lagi dirimu."
Reza Qiao mendesah: "Sial, aku tidak menyangka kamu datang dengan membawa pistol. Apakah saudara-saudaramu suka menembak?"
"Tentu saja."
"Apakah kamu suka menembak?"
"Aku terkadang juga melakukannya."
“Baiklah, baiklah, aku akan membiarkan kalian semua melakukannya secara bersamaan.” Reza Qiao tertawa.
Tiger Face itu tidak mengerti arti kata-kata Reza Qiao: "Katakan dengan jelas, apakah kedua benda ini ada di tanganmu?"
"Iya."
"Berikan padaku."
"Tidak."
"Katakan lagi?"
"Aku tidak akan berikan."
"Sepertinya kamu benar-benar tidak ingin hidup lagi."
"Aku ingin hidup."
"Jika kamu ingin hidup, katakan padaku dengan jujur, di mana benda itu?"
Reza Qiao dengan enggan menunjuk ke BMW: "Kursi belakang mobil."
"Pergi lihat." kata Tiger Face kepada seorang bawahan.
Bawahan itu menghampiri untuk membuka pintu belakang mobil dan berteriak gembira sejenak: "Wah, banyak sekali emas batangan di dalam kotak ini."
Tiger Face itu sangat senang dan bertanya, "Lihat apakah ada benda itu di dalam mobil."
Bawahan itu melihat untuk waktu yang lama dan menggelengkan kepalanya.
Tiger Face itu memandang Reza Qiao: "Bagaimana dengan benda itu?"
“Jika kamu membiarkan kami pergi, aku akan memberitahumu.” Reza Qiao tersenyum.
"Beritahu aku dulu, lalu aku akan melepaskanmu."
"Pembohong, jika aku mengatakan ini, kami tidak akan bisa pergi lagi."
Tiger Face itu mengerutkan kening, bocah ini benar-benar menebak apa yang dia pikirkan.
Ya, begitu kedua benda ini berada di tangan, keduanya harus mati, mereka tidak boleh dibiarkan mengungkapkan identitasnya, dan tidak boleh membiarkan orang lain tahu bahwa kedua benda ini ada di tangan mereka, jika tidak kekayaan yang berasal dari luar tidak akan bisa masuk.
Salah satu bawahan menjadi tidak sabar: "Tuan Kelima, sungguh tidak masuk akal dengan anak ini, patahkan betisnya dengan tembakan dulu, dan lihat apakah dia bisa menjelaskannya."
Dengan sebutan Tuan Kelima, Berty He ingat siapa dia.
“Kamu adalah Tiger Kelima, Geng Kepala Harimau yang berada di peringkat kelima.” Berty He berkata seperti kehilangan suaranya.
Tiger Kelima, melihat Berty He melihat identitasnya, dan tersenyum muram: "Ya, aku adalah Tuan kelima dari geng kepala harimau. Sekarang kamu tahu siapa aku, tidakkah kamu menyerahkan hal itu dengan baik-baik, jika tidak kamu akan mati dengan begitu menyedihkan."
Berty He menyesal bahwa dirinya baru saja mengatakan sesuatu yang salah. Tiger Kelima hari ini membawa orang keluar untuk melakukan pekerjaan pribadinya, sehingga dia terus menyembunyikan identitasnya. Setelah identitasnya ketahuan, maka, tidak peduli siapapun, dia pasti akan membunuh Berty He dan Reza Qiao.
Reza Qiao mengangguk: "Ternyata kamu adalah Tiger Kelima dari Geng Kepala Harimau."
Tiger Kelima mendengus: "Reza Qiao, kamu mengalahkan delapan tangan besi, membunuh 20 geng kepala harimau, dan memukul Andy Feng sampai menjadi orang yang tidak berguna. Aku tidak akan bertengkar denganmu, selama kamu menyerahkan benda itu, aku akan membiarkanmu pergi. "
"Aku tahu kenapa kamu tidak akan bertengkar kepadaku."
"Mengapa?"
"Karena kamu melakukan pekerjaan pribadi hari ini, bos kamu Jason Tian tidak tahu tentang ini."
Wajah Tiger Kelima berubah sedikit.
Reza Qiao melanjutkan: "Kamu menjual barang itu ke Ken Cao. Sekarang Ken Cao sudah mati, kamu ingin mendapatkan barang itu kembali dan menjualnya lagi. Tentu saja, saat kamu menjual barang itu ke Ken Cao, kamu tidak menjualnya secara pribadi, tetapi melalui Flathead Manajer, artinya kamu adalah kepala dari Flathead manajer tersebut. "
Reza Qiao mengatur agar Beni Ouyang memantau kepala dari flathead manajer itu. Tanpa diduga, tidak disangka hari ini kepalanya itu datang sendiri kepada Reza Qiao.
Warna kulit Tiger Kelima berubah drastis dan berkata: "Reza Qiao, sepertinya kamu tahu banyak."
Reza Qiao tersenyum: "Sepertinya kamu di Geng Kepala Harimau seperti sales supervisor, benar?"
Hati Tiger Kelima bergetar. Anak ini tahu terlalu banyak. Dia memang bertanggung jawab menjual barang itu. Begitu polisi tahu, dia akan mati.
Bahkan jika polisi tidak tahu pun, dan bosnya tahu bahwa Reza Qiao mengetahui akan hal ini, dia pasti juga akan mati.
Memikirkan cara kejam dari Jason Tian, Tiger Kelima mulai ketakutan.
Reza Qiao sangat licik. Tampaknya tujuan hari ini untuk mendapatkan dua hal ini sangat sulit didapat. Mendapatkan emas batangan saja sudah bagus, tidak perlu menanyakan hal itu lagi, mungkin Reza Qiao memang tidak mendapatkan barang tersebut karena terbakar oleh api.
Maka lebih baik membunuh mereka sekarang.
Tiger Kelima mengulurkan tangannya dan meraba-raba sakunya, karena dia tidak bisa mengalahkan anak itu, dia menembaknya.
Novel Terkait
Mi Amor
TakashiCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Cinta Di Balik Awan
KellySi Menantu Dokter
Hendy ZhangCintaku Pada Presdir
NingsiAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan