Asisten Bos Cantik - Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
“Apakah kamu benar-benar ingin mencoba?” tanya Reza Qiao sedikit terkejut.
Tina Jiang dengan mabuk sambil berkata: "Apa masalahnya? Tapi ada hal yang ingin aku sampaikan padamu terlebih dahulu. Jika kamu tidak melakukannya, tetapi malah memanfaatkanku, aku pasti akan membuatmu menderita."
Reza Qiao mengangguk dengan sungguh-sungguh: "Apa yang aku katakan pasti akan aku lakukan."
"Kalau begitu ayo."
"Tidak pantas di sini, ada seseorang di dekat sini."
"Di mana yang cocok?"
"Bagaimana jika di asramamu?"
"Ini juga tidak bisa, Ada Rini Liu di sana."
"Mengapa tidak pergi ke hotel saja, tapi kamu yang membayarnya."
“Hotel juga bukan ide yang bagus, bagaimana jika aku bertemu dengan seseorang yang kukenal.” Tina Jiang dengan tegas membantah.
"Lalu kalau begitu ke mana?"
Tina Jiang berpikir sejenak: "Pergi ke mobilmu."
“Kamu ingin membuat mobil bergoyang, baiklah.” Reza Qiao tertawa.
“Hanya di dalam mobil, tapi tidak boleh goyang.” kata Tina Jiang memperingatkan.
"Baiklah tidak goyang."
Reza Qiao masuk ke mobil bersama Tina Jiang.
“Kendarai mobil ini ke tempat tinggalku” kata Tina Jiang.
Tina Jiang sedikit khawatir, tapi lebih aman jika di daerah tempat tinggalnya. Jika mereka benar-benar ketahuan, maka dia bisa menghadapinya.
Reza Qiao mengemudikan mobil ke asrama Rini Liu di Haojing Garden, dan berhenti di sana: "Apakah kamu sudah bisa tenang di sini?"
"Nah, apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Pergi ke kursi belakang."
Reza Qiao dan Tina Jiang duduk di kursi belakang dan duduk bersila di kursi dengan saling berhadapan.
Tina Jiang sangat gugup, tetapi perkataan Reza Qiao selalu membuatnya menjadi lebih tenang. Jika pria ini benar-benar memiliki kemampuan untuk membuat payudaranya lebih besar, akan sangat luar biasa.
"Buka bajumu."
“Untuk apa?” Tina Jiang melotot.
"Bagaimana aku bisa membantumu jika kamu mengenakan pakaian?"
Tina Jiang berpikir apa yang dikatakan ada benarnya juga, akhirnya dia melepaskan pakaiannya.
"Tidak boleh melihat."
"Di dalam mobil sangat gelap, bagaimana aku bisa membantumu jika tidak melihatnya?"
“Bagaimanapun, kamu tidak diperbolehkan untuk melihat.” Tina Jiang menjawab dengan malu.
"Sangat sulit untuk bertindak tanpa melihat."
"Lalu aku akan menutupnya dengan bra."
"Kamu ingin aku memperbesar kapas, itu tidak akan bisa."
“Lalu bagaimana?” jawab Tina Jiang merasa bingung.
“Hei, kamu takut aku melihat dua titik itu bukan?” Reza Qiao menghela napas, mengeluarkan kapsul obat dari pakaiannya, mematahkan dua bagian, menuangkan bubuk di dalamnya, dan menyerahkannya kepada Tina Jiang.
“Kenapa kamu memberikan ini padaku?” Tina Jiang bingung.
"Tempelkan saja di atasnya."
Tina Jiang merasa malu. Bagaimana Reza Qiao tahu.
Reza Qiao menoleh: "Cepat, jangan membuang waktu."
Tina Jiang menatap lurus ke arah Reza Qiao, sambil menjabat tangannya.
Sangat malu, ini pertama kalinya dihadapkan dengan seorang pria seperti ini.
Cahaya redup di dalam mobil menenangkan Tina Jiang.
Dengan gemetar, Tina Jiang mengangkat kedua kapsul itu. Hei, tidak terlalu besar atau kecil, sangat pas.
“Sudah.” Jantung Tina Jiang terus berdetak dengan cepat tanpa henti.
Reza Qiao merentangkan jari-jarinya dan perlahan-lahan menutupnya dengan penutup cangkir teh milik Tina Jiang.
Pada saat berkontak, Tina Jiang gemetar dan menutup matanya.
“Tenang, bernapas perlahan, hitung sampai 3000 dan kemudian buka matamu.” Kata Reza Qiao dengan lembut.
Tina Jiang membuka matanya sedikit, dalam kegelapan, mata Reza Qiao tertutup, ekspresinya biasa saja, dan tidak ada ekspresi jahat di wajahnya.
Tina Jiang menghela napas lega, menutup matanya, mengatur napasnya, dan dalam hati menghitung.
Setelah beberapa saat,Tina Jiang merasakan aliran panas memasuki tubuhnya, dan urat lekukan di depannya terbuka.
Saat aliran panas terus menyebar, Tina Jiang merasakan payuadaranya menonjol keluar.
Perasaan ini sungguh luar biasa.
Mobil sangat tenang, Reza Qiao tetap fokus, dan Tina Jiang diam-diam terus menghitung.
Rini Liu turun ke bawah untuk membuang sampah, dan melihat mobilnya diparkir di bawah, bukankah Reza Qiao sudah pergi? Kenapa mobilnya masih di sini?
Rini Liu meletakkan sampah dan berjalan, bersandar di jendela belakang untuk melihat ke dalam.
Rini Liu langsung ketakutan. Tina Jiang dan Reza Qiao duduk di dalam mobil. Tina Jiang sedang telanjang, dan kedua tangan Reza Qiao ...
Benar saja, ada sesuatu yang terjadi, dan ada guncangan mobil.
Dan ada goyangan dari dalam mobil.
Sangat memalukan.
Rini Liu bergegas ke atas.
Tina Jiang membuka matanya setelah menghitung, Reza Qiao masih menutup matanya, dan masih sangat fokus.
Melihat penampilan Reza Qiao sekarang, Tina Jiang tiba-tiba merasa Reza Qiao sangat imut.
Reza Qiao menarik tangannya dan menoleh: "Sudah."
Tina Jiang melihat ke bawah, dan kedua kapsul itu pecah.
Benar saja, Payudaranya menjadi lebih besar.
Ini luar biasa, Benar-benar terjadi.
Reza Qiao memang memiliki kemampuan ini, sangat luar biasa.
Tina Jiang menatap Reza Qiao dengan tatapan kosong.
“Jika kamu masih tidak mengenakan pakaianmu, maka aku akan melihatnya lagi.” Reza Qiao tersenyum.
Tina Jiang sibuk berpakaian.
Reza Qiao menoleh: "Apakah lebih besar?"
Tina Jiang mengangguk malu-malu, dan dengan penasaran berkata: "Mengapa kamu melakukan ini?"
"Ini adalah resep rahasia yang aku pelajari dari seseorang secara tidak sengaja."
"Tampaknya kekuatan internalmu sangat kuat."
"Kamu merasakan panasnya, bukan?"
"Iya."
Reza Qiao tidak ingin Tina Jiang mengetahui bahwa dia memiliki kekuatan internal: "Sebenarnya, ini bukan kekuatan internal, juga tidak menarik, ini adalah sensasi memijat titik-titik akupunktur. Tentu saja, tidak semua orang dapat menekan titik akupunktur yang sama.
Tina Jiang percaya: "Kamu benar-benar luar biasa. Efeknya jelas."
“Efeknya akan berlanjut. Kamu harus membeli bra yang baru besok.” Reza Qiao tertawa.
Tina Jiang merasa Reza Qiao sama sekali tidak jahat.
Aku benar-benar harus membeli bra baru besok.
Aku sangat bahagia.
“Tapi ini baru langkah pertama, dan masih lebih kecil dari Milan dan Rini Liu.” Reza Qiao berkata lagi.
“Bisakah itu benar-benar menjadi sebesar Milan dan Rini Liu?” Tina Jiang terkejut.
"Iya."
"Butuh berapa kali lagi?"
"Dua kali lagi akan hampir sama."
"Bagus sekali, kapan akan dimulai untuk kedua kalinya?"
"Jangan buru-buru, cari waktu yang pas saja."
Tina Jiang sangat bersemangat berpikir kalau payudaranya bisa menjadi sebesar Milan dan Rini Liu, dan akhirnya bisa berdiri dengan bangga di hadapan mereka.
Reza Qiao mengambil kapsul yang terbelah menjadi dua bagian: "Hei, sepertinya kamu tidak akan membutuhkan benda ini lain kali."
"Kamu jahat."
Tina Jiang dengan cemberut memukul Reza Qiao dan turun dari mobil dan kembali ke asrama dengan sukacita.
Rini Liu sedang duduk di sofa sambil menonton TV.
“Rini, aku kembali.” Tina Jiang duduk di samping Rini Liu, membungkuk di depannya, “Rini, lihat apakah aku berubah?”
Rini Liu memutar kelopak matanya: "Melihat wajahmu memerah."
“Oh, bukan itu coba lihat ke tempat lain.” Tina Jiang menjadi sangat melengkung lagi.
Rini Liu melihat ke bawah: "Sepertinya bagian ini menjadi lebih besar."
“Itu benar.” Tina Jiang tertawa, “Aku mulai berkembang.”
Tina Jiang tidak ingin memberi tahu Rini Liu apa yang sebenarnya terjadi, kalau tidak dia pasti akan menertawakan dirinya.
"Omong kosong, berapa umurmu mana mungkin masih bisa berkembang."
Tina Jiang sangat pandai berbohong, jelas-jelas payudaranya membesar karena Reza Qiao di dalam mobil barusan.
"Sungguh, ini adalah perkembangannya."
"Hmph ..." Rini Liu mengerutkan bibirnya.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Untuk apa peduli."
"Hmph, kamu pasti iri melihat payudarku menjadi lebih besar."
"Kenapa aku iri, masih tidak sebesar milikku."
"Jangan sombong dulu, sebentar lagi milikku akan menjadi sebesar milikmu dan saudari Milan."
Ini mengerikan. Miliknya dan Milan alami, tetapi Tina Jiang digosok saja sudah bisa membesar. Dengan metode ini akan jauh lebih besar lagi.
“Tina Jiang, apakah kamu merasa payudaramu sakit sekarang?” Rini Liu menunjuk.
"Tidak sakit, hanya membesar. Aku akan membeli bra baru besok."
"..."
Rini Liu tidak bisa berkata-kata, dia melihat perbuatan mereka dengan matanya sendiri, dan Tina Jiang masih berpura-pura berada di hadapannya.
Rini Liu tidak tahu apa yang dipikirkan Tina, mengapa dia bisa jatuh cinta pada Reza Qiao?
“Tina Jiang, apa pendapatmu tentang Reza Qiao?” Rini Liu berkata dengan tenang sambil menonton TV.
"Kenapa tiba-tiba kamu membicarakan dia?"
"Tiba-tiba terpikir saja."
“Reza Qiao menurutku dia tidak terlalu menyebalkan sekarang, dan bahkan sedikit lucu.” kata Tina Jiang.
“Apakah menurutmu Reza Qiao itu manis? Apakah kamu mencintainya?” Rini Liu memalingkan wajahnya.
Tina Jiang tercengang: "Memangnya jika kamu mengatakan seseorang itu imut berarti kamu sedang jatuh cinta dengannya?"
"Lalu apa hubunganmu dengan Reza Qiao?"
"Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Reza Qiao, jangan bicara omong kosong."
"Tina Jiang kamu sangat tidak jujur."
“Kenapa tidak jujur? Reza Qiao dan aku benar-benar tidak ada hubungan.” Tina Jiang dengan tegas membantah.
Rini Liu menggelengkan kepalanya dan menghela napas, Lupakan,Tina Jiang menolak untuk mengakuinya, dan tidak ada gunanya bertanya.
Rini Liu menjadi semakin bingung, pertama Winny Xu, lalu Tina Jiang, apakah Reza Qiao memiliki pesona yang membuat kedua wanita cantik ini jatuh cinta padanya.
Melihat Rini Liu menghela napas, Tina Jiang menghampirinya: "Rini Liu, sebenarnya milikmu juga bisa menjadi lebih besar, apakah kamu ingin mencoba?"
"Tidak—" Rini Liu menggelengkan kepalanya.
"Pembohong."
"Coba apa? Lagi pula milikku lebih besar dari milikmu."
“Hmph, kalau begitu aku akan membuatnya lebih kecil.” Tina Jiang merentangkan jarinya ke payudara Rini.
"Hei, Tina Jiang apa kamu mau mati, jangan sentuh itu ..."
"Jangan bergerak, ..."
Keesokan paginya, Rini Liu mengundang Winny Xu untuk duduk di kafe.
“Winny Xu, kamu sangat cantik hari ini.” kata Rini Liu dengan bohong.
"Rini Liu, aku tidak bisa dibandingkan denganmu tidak peduli betapa cantiknya aku. Di mata Reza Qiao, kamu adalah wanita paling cantik nomor satu di dunia."
Rini Liu mengerutkan kening: "Apakah kamu suka Reza Qiao?"
Winny Xu mengangguk, lalu berkata, "Tapi jangan khawatir, aku tidak akan bersaing denganmu untuk mendapatkannya."
"..."
Kepala Rini terasa besar.
Winny Xu berkata lagi: "Rini Liu, sebenarnya aku tahu di dalam hati Reza Qiao, kamu akan selalu menjadi wanita terpentingnya."
Kepala Rini Liu menjadi lebih besar, dan dia menghembuskan napas untuk beberapa saat: "Winny Xu, ada apa dengan Reza Qiao yang membuatmu tertarik padanya?"
“Meskipun Reza Qiao tidak memiliki latar belakang keluarga yang terpandang dan pendidikan yang bagus dia hanyalah seorang sopir, tetapi dari dia, aku bisa merasakan sesuatu yang tidak dimiliki oleh pria manapun. Hal ini sangat unik dan tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Ada ketertarikan yang tak tertahankan bagiku. "
"Apakah menurutmu Reza Qiao bukan pria yang setia?"
"Kak Rini, meskipun Reza Qiao terlihat seperti itu, tapi sebenarnya aku bisa merasa kalau dia tidak menyukai wanita dengan sembarangan, walau dia terlihat tidak setia."
“Apa maksudmu?” Rini Liu mengerutkan keningnya.
Novel Terkait
My Cute Wife
DessyLove at First Sight
Laura VanessaBehind The Lie
Fiona LeeAfter Met You
AmardaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyLove In Sunset
ElinaThis Isn't Love
YuyuAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan