Asisten Bos Cantik - Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
Rini Liu tersenyum: "Tuan Huo, kami membeli tanah itu sejak lama, dan semua prosedur telah selesai dilakukan, adan akan digunakan untuk operasi dan pengembangan Perusahaan Foursea. Aku tidak mengerti, kota Qing ini amat besar, tapi mengapa kamu bersikeras pada tanahku yang ini?"
"Sepetak tanah ini berada di lokasi yang bagus. Keuntungan yang aku dapatkan dari real estat di sini akan jauh lebih besar daripada bisnismu. Presdir Liu, jika kamu setuju untuk memberiku sebidang tanah ini, aku berjanji kamu pasti akan puas dengan harganya. " kata Candra Huo.
“Harga bukan masalah, yang terpenting karena kami sudah merencanakan dan menandatangani kesepakatan dengan mitra perusahaan kami dan lagi tahap konstruksi akan segera dimulai. Jika kami mengganti tempat baru, maka akan sangat menunda tanggal produksi dan menyebabkan kerugian besar bagi Perusahaan Foursea dan mitra perusahaan kami. Oleh karena itu, aku berharap Tuan Huo dapat memahami hal ini dan berhenti untuk meminta tempat ini."
“Sepertinya Presdir Liu tidak menghargaiku sama sekali?” Wajah Candra Huo menjadi tidak enak dilihat.
"Jika Tuan Huo ingin sebuah penghormatan, dan yang aku inginkan adalah membuat Perusahaan Foursea dan mitra perusahaan kami dapat mendapatkan keuntungan dan aku bertanggung jawab atas hal ini.” Nada suara Rini Liu dengan sangat santai.
Candra Huo memandang Andy Feng: "Tuan muda Feng, lihat sikap Presdir Liu, dia jelas sekali ingin membuat masalah denganku."
Andy Feng tersenyum acuh tak acuh: "Tuan Muda Huo, pada kenyataannya, Presiden Liu tidak hanya mencegah kamu naik ke panggung, aku juga dikirim ke ketentaraan oleh Presiden Liu baru-baru ini."
"Oh, kenapa?"
"Perusahaan Feng menjalankan proyek senilai 4 miliar RMB (sekitar 8 triliun rupiah) melalui pemerintah kota. Awalnya walikota Qiao telah berjanji untuk memberikannya kepada kami, tetapi Perusahaan Foursea turun tangan dan merebutnya. Presdir Liu, apakah hal ini perlu dijelaskan?" Andy Feng menyipitkan mata pada Rini Liu.
Rini Liu mencibir: "Tuan Muda Andy, kamu harus berbicara berdasarkan fakta. Pada akhirnya, perusahaan mana yang memulai proyek besar 4 miliar RMB ini duluan? Kamu akan tahu setelah memeriksa, dan akan melihat bahwa Perusahaan Foursea yang telah beroperasi duluan untuk proyek ini selama lebih dari setengah tahun, tepat ketika akan berhasil, Perusahaan Feng tiba-tiba muncul keluar. Mengenai mengapa kamu muncul tiba-tiba dan apa yang kamu lakukan di belakang layar, aku pikir kamu paling jelas dalam pikiranmu, bahwa proyek ini diberikan kepada Perusahaan Foursea. Itu adalah keputusan pemerintah kota dan bukan aku atau kamu yang dapat memutuskan ini, karena proyek ini diberikan pada Perusahaan Foursea tentu saja kami akan melakukan yang terbaik."
"Kamu, Presdir Liu ..." Andy Feng sedikit malu ketika Rini Liu mengungkapkan cerita lama.
Kemudian Willy Xu berkata: "Mengapa hari ini aku merasa semua menyudutkan Perusahaan Foursea? Tadi aku mendengar Tuan Huo dan Tuan Feng mengatakan masalah siapa yang datang duluan, dan sekarang Perusahaan Foursea memang jelas sudah masuk ke proyek ini duluan dan atas alasan apa jika mau memberikan tempat ini kepada kalian? Bukankah terlalu kasar untuk melakukan hal seperti ini? "
“Tuan Xu, perkataanmu itu seperti melindungi Perusahaan Foursea.” Kata Candra Huo.
“Tuan Xu, menurutku kamu tidak adil?” Andy Feng juga berkata.
Willy Xu tersenyum: "Aku tidak memihak pihak manapun. Aku hanya mempertahankan posisi yang adil. Jika kamu membalikkan yang benar dan yang salah, maka tentu saja aku akan berdiri di sisi Perusahaan Foursea."
Reza Qiao diam-diam senang kepada Willy Xu, hmmm, ‘anak ini dapat dengan bijak membedakan benar dan salah, sungguh bagus’.
“Tuan Xu, aku pikir kamu ingin mengambil kesempatan ini untuk mengambil hati Rini Liu?” kata Candra Huo.
“Jika Tuan Xu ingin mengambil hati Rini Liu lebih baik katakan saja langsung, jangan banyak bersilat lidah.” Kata Andy Feng juga setuju.
Willy Xu memerah: "Aku memang suka Presdir Liu, jika aku ingin mengambil hatinya, memangnya kenapa?"
"Tuan Xu, inilah niatmu untuk membuat pertikaian di Perusahaan Foursea dan kemudian kamu ingin lari dari masalah."
"Tuan Xu, menurutmu apakah dengan Perusahaan Young, dan ingin bergabung dengan Perusahaan Foursea, dan ingin menantang Perusahaan Huo dan Feng kami, dan kemudian kami akan takut padamu?"
"Aku pikir kalian memang sengaja mencari sesuatu masalah."
Willy Xu bertengkar dengan Candra Huo dan Andy Feng.
Reza Qiao berkata dengan tidak tergesa-gesa: "Oh, 4 perusahaan besar di kota Qing, ternyata pertemuan ini hanya untuk ribut-ribut saja, sungguh tidak baik, Presdir Liu, ayo kita pergi?"
Saat berbicara, Reza Qiao mengedipkan mata pada Rini Liu.
Rini Liu mengerti, berdiri dan berkata: "Oke, ayo pergi."
Ketika Rini Liu hendak pergi, Andy Feng cemas: "Presdir Liu, apa yang kamu lakukan? Hal ini belum saja selesai, dan kamu malahan ingin pergi tanpa memecahkan masalah, sepertinya kamu tidak memiliki sikap yang baik."
“Lalu di mana sikapmu untuk menyelesaikan masalah? Apa lagi yang bisa kamu lakukan selain memanfaatkan situasi untuk menekan orang lain?” Rini Liu dengan dingin membalas.
“Karena telah sampai di tempat Kediaman Feng ku ini, maka tidak mudah untuk pergi. Karena aku belum selesai mengurusi masalah ini.” Nada bicara Andy Feng sangat mendominasi.
“Oh, Tuan Feng bermaksud untuk tidak melepaskannya?” Reza Qiao berkata dengan santai.
Andy Feng memelototi Reza Qiao: "Bocah bau, kamu tidak berhak untuk berbicara di sini, siapa kamu?"
Rini Liu marah: "Reza Qiao adalah asistenku, tentu saja dia berhak berbicara."
"Asisten macam apa ini, dia hanya seorang seorang sopir. Ini hanya tipu muslihat saja.", Andy Feng mendengus "Rini Liu, aku belum selesai berurusan dengamu, mengapa kamu menyuruh supirmu untuk mencelakaiku?"
Rini Liu tercengang: "Reza Qiao ingin mencelakaimu? Bagaimana dia bisa ingin mencelakaimu?"
"Reza Qiao telah memukuliku, dan memukuliku dengan sangat kejam."
“Tuan Huo, Apakah kamu tidak salah, Reza Qiao memukul kamu dan anak buahmu?” Rini Liu membuka lebar matanya.
Candra Huo juga berkata: "Rini Liu, supir kecilmu itu sangat mendominasi. Dia tidak hanya memukuli Tuan Andy, tapi dia juga memukuliku dua orang bawahannya. Beberapa anak buahku terluka parah olehnya. Jelas sekali kamu berada di belakang layar."
Begitu Candra Huo selesai berbicara, Rini Liu tidak bisa menahan tawa.
Tidak hanya Rini Liu yang tertawa, tetapi Willy Xu dan Winny Xu tidak bisa menahan tawa.
Rini Liu tersenyum dan berkata: "Aku katakan kepada kalian berdua, kalian sangat sembarangan bicara, dan bisa mengatakan Reza Qiao memukul bawahanmu, lihat tubuhnya yang kurus dan kecil, apalagi dua bawahanmu itu, dia pasti tidak bisa melawannya, dan masih bilang dia menyakiti kalian, ini benar-benar konyol."
Willy Xu juga tertawa dan berkata: "Ini sangat lucu, ini adalah hal paling lucu yang pernah aku dengar dalam 5 tahun terakhir. Kalian bilang bahwa Reza Qiao memukul kalian, aku yang hanya seorang pelajar kecil ini saja, bisa dengan mudah memukuli Reza Qiao. Kalian terlalu banyak omong kosong, kalian jelas ingin mencari kesalahan seseorang, tetapi cara kalian terlalu amatir."
Winny Xu tersenyum dan berjalan ke arah Reza Qiao: "Reza Qiao, mereka berkata bahwa mereka dipukuli dengan parah oleh kamu, apakah kamu percaya?"
Reza Qiao menyeringai: "Mereka bersikeras bahwa aku yang melakukannya, dan aku juga tidak ada cara lain."
Andy Feng dan Candra Huo sangat marah.
"Reza Qiao, kamu benar-benar bisa berpura-pura."
"Reza Qiao, apakah Rini Liu menyuruhmu yang melakukannya?"
Rini Liu dan Willy Xu tertawa terbahak-bahak sehingga mereka tidak bisa berdiri tegak, Itu sangat lucu, dan ternyata ada hal yang sangat lucu di dunia ini.
Winny Xu menahan tawanya, dan mengangkat tangannya untuk menepuk bahu Reza Qiao denga kuat: "Reza Qiao, karena mereka telah mengatakanmu dirimu begitu hebat, maka wanita sepertiku aku mengajarimu sesuatu ..."
Sebelum kata-kata Winny Xu selesai, Reza Qiao langsung terduduk di lantaik dengan "Brukkk", kursi kayu mahoni yang kokoh itu roboh.
Semua orang kaget, bertanya apa yang sedang terjadi?
Reza Qiao berdiri dan dengan malu lalu bergumam sambil menggosok pantatnya: "Kursi mansion ini terlalu rapuh, dan kekuatan tangan Winny Xu terlalu kuat, pantatku sakit."
Winny Xu tertawa: "Reza Qiao saja begitu tidak bisa menahan serangan dari seorang wanita, maka jelas sekali bahwa Tuan Muda Andy dan Tuan Muda Huo sedang berbohong."
Rini Liu dan Willy Xu tidak bisa menahan tawa lagi. Willy Xu berkata kepada Rini Liu: "Rini, kamu melihatnya dengan mata kepala kamu sendiri. Reza Qiao bahkan tidak tahan dengan Winny Xu. Ini menunjukkan bahwa Andy Feng dan Candra Huo memang berbohong, ingin menjebak Reza Qiao. "
Rini Liu mengangguk yakin.
"Ya, mereka memang berbohong dan ingin menjebak Reza Qiao."
Andy Feng dan Candra Huo saling memandang, wajah mereka bingung.
Di depan layar monitor, Hardy Feng bergumam: "Ini tidak benar, Kursi-kursi di rumahku ini terbuat dari kayu mahoni yang mahal. Mengapa sampai tidak kuat, dan bagaimana bisa roboh dengan mudah?"
Ekspresi Dimas Cheng berubah: "Hardy, Tuan Muda Andy tidak berbohong kepadamu. Bukan karena kursi itu tidak kuat, tapi karena kekuatan Reza Qiao terlalu kuat, dan membuat dia bisa merobohkan kursi itu."
Hardy Feng tercengang: "Ah, apakah bisa begini?"
"Ya, dia berpura-pura menjadi orang bodoh di ruang rapat, dia bisa membodohi mereka, tetapi dia tidak bisa membodohi aku. Orang ini tidak boleh diremehkan. Ada seorang Master yang tersembunyi di samping Rini Liu, dan ini sebuah ancaman besar bagi perkembangan masa depan kita.
"Jadi, Rini Liu juga berpura-pura hari ini, dan bersama-sama dengan Reza Qiao mempermainkan orang-orang."
"Benar."
Wajah Hardy Feng menjadi pucat: "Sial, wanita kecil ini merampok proyek besarku yang bernilai 4 miliar RMB (sekitar 8 triliun rupiah), dan juga berlagak bodoh di tempat kediamanku ini. Hari ini aku harus menghabisi Reza Qiao, dan Rini Liu itu juga harus di tangkap, lalu mengajarinya dengan sangat kejam."
Pada saat ini, seorang bawahan berlari dengan panik: "Tuan, sesuatu yang buruk terjadi. Sekelompok polisi bersenjata lengkap keluar dan mengepung rumah Feng ini."
“Ah, apa yang terjadi?” Hardy Feng terkejut.
"Entahlah, pemimpinnya adalah seorang polisi wanita yang masuk ke ruang rapat dengan sikap yang garang."
Ketika Hardy Feng melihat ke layar, sekelompok petugas polisi memasuki ruang rapat.
Kepala dari polisi itu adalah seorang wanita yang bernama Tina Jiang.
Tina Jiang memasuki ruang rapat dengan seorang petugas polisi membawa peluru tajam dan menunjuk langsung ke Candra Huo.
Andy Feng melihat begitu banyak petugas polisi dan segera berkata: "Hei, apa yang kamu lakukan?"
Tina Jiang berjalan ke Andy Feng: "Tidak ada hubungannya denganmu, kami sedang melakukan tugas resmi."
“Bagaimana caramu melakukan tugas resmi ke kediaman Feng? Tahukah kamu siapa pemilik di sini? Apakah menurutmu ini adalah tempat di mana kamu bisa masuk dengan santai?” Andy Feng berkata dengan arogan.
Tina Jiang mencibir: "Tentu saja aku tahu siapa pemilik tempat ini, ada apa, apakah tempat kalian ini adalah area terlarang, sehingga kami tidak bisa datang?"
“Wanita sialan, sepertinya kamu tidak tahu bahwa Tuan Andy begitu hebat, keluarlah, atau aku akan menyuruh penjaga keamanan untuk mengusirmu.” Andy Feng melihat Tina Jiang terlihat sangat gagah sekali.
Tina Jiang sangat marah, menendang Andy Feng sampai terjatuh, dan menginjak dada Andy Feng: "Sampah, jika kamu berkata-kata hal yang tidak baik lagi, aku akan menghabisimu."
Polisi yang mengikuti Tina Jiang mengarahkan senjata ke arah Andy Feng tanpa ragu-ragu.
Setelah melihat postur ini, wajah Andy Feng memucat dan dia tidak berani bersuara.
Winny Xu berbisik kepada Reza Qiao saat ini: "Kak Tina sangat berwibawa."
Reza Qiao tersenyum: "Jika kamu membawa seorang polisi bersenjata lengkap, kamu juga akan sangat berwibawa."
Rini Liu tidak tahu apa yang terjadi dengan Tina Jiang tiba-tiba membawa seseorang masuk. Dia memelototi Reza Qiao dan Winny Xu: "Jangan bicara omong kosong."
Winny Xu menjulurkan lidahnya dan menatap Reza Qiao.
“Ada apa?” Sebuah suara pelan datang dari pintu.
Novel Terkait
Don't say goodbye
Dessy PutriThe Great Guy
Vivi HuangAdieu
Shi QiSi Menantu Dokter
Hendy ZhangHusband Deeply Love
NaomiCantik Terlihat Jelek
SherinUntouchable Love
Devil BuddyKisah Si Dewa Perang
Daron JayAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan