Asisten Bos Cantik - Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
Reza Qiao langsung pergi ke tim penjaga keamanan perusahaan.
Tim penjaga keamanan ada 60 orang dan bertanggung jawab atas keamanan perusahaan pusat dan perusahaan cabang, kapten tim mereka adalah pria yang sangat kekar.
Reza Qiao membawa tim penjaga keamanan ke lapangan terbuka di pinggiran kota, pertama-tama ia melakukan rapat terlebih dahulu dengan mereka.
60 penjaga keamanan berdiri di sana dalam tiga baris dan menatap Reza Qiao dengan memicingkan mata mereka.
Reza Qiao tersenyum kepada mereka: "Namaku Reza Qiao, dan aku akan bertanggung jawab atas tim petugas keamanan mulai hari ini."
"Hei, bukankah anak ini sopir Direktur Rini, kenapa dia bisa bertanggung jawab atas kita?"
"Lihatlah tubuhnya yang kecil, aku bisa membuatnya terjatuh hanya dengan satu pukulan."
"Dia yang memiliki penampilan seperti itu masih ingin bertanggung jawab atas kita? Lebih baik dia bertanggung jawab atas petugas cleaning service."
Semua orang tertawa dan mengejeknya, sangat jelas mereka tidak menempatkan Reza Qiao yang kurus di mata mereka.
Kapten tim penjaga keamanan menatap Reza Qiao dengan tatapan penghinaan, dan ia berkata dengan malas: "Asisten Reza, kami semua bekerja dengan mengandalkan tinju, orang yang dapat bertanggung jawab atas kami harus membuat kami mengakui kemampuannya, jika tidak, huh ..."
Reza Qiao menatap kapten tim penjaga keamanan dan mengangguk: "Ya, apakah kamu pikir kemampuanmu cukup besar?"
"Jika kamu tidak yakin, kamu bisa mencobanya." Kapten tim penjaga keamanan menatap Reza Qiao dengan tatapan provokatif dan ia mengayunkan tinjuannya yang besar sejenak.
"Kapten, pukul anak ini, siapa suruh dia angkuh."
"Menyuruh kapten memukulnya itu tidak layak, masing-masing dari kita, semuanya bisa dengan mudah mengalahkannya."
"Ya, dia yang memiliki penampilan seperti itu tentu bukan lawan kita."
Reza Qiao terkekeh: "Karena kalian beranggapan demikian, kalau begitu kalian maju bersama saja."
"Hah, anak ini pasti sudah bosan hidup, dia bahkan menyuruh kita maju bersama."
"Bocah ini terlalu angkuh, jika tidak memberinya sedikit pelajaran, dia tidak akan tahu kehebatan kita."
"Aku pikir pukuli dia habis-habisan dulu baru bicara lagi."
Kapten tim penjaga keamanan mencibir: "Asisten Reza, kamu tidak boleh hanya membual, orang yang berprofesi seperti kami membutuhkan kemampuan yang sebenarnya."
"Kalau tidak kamu tunjukan kemampuanmu yang sebenarnya dan biarkan aku untuk melihatnya?" Ujar Reza Qiao sambil tersenyum.
"Kamu adalah asisten Direktur Rini, aku khawatir jika aku melukaimu aku tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada Direktur Rini."
"Kamu tidak perlu khawatir tentang itu sama sekali, aku sekarang umumkan bahwa jika hari ini kalian bisa mengalahkanku, kalian akan mendapatkan bonus 2 juta RMB (sekitar 4 miliar rupiah)."
"Ah, 2 juta RMB! Kamu berbohong bukan?"
"Aku tidak bercanda, aku bisa melawan orang satu tim."
Semua orang merasa senang ketika mereka mendengarnya, dan mereka semua sangat ingin mencoba, kapten tim sudah sangat tidak sabar, dan dia mengayunkan tinjuan besinya dan bergegas menyerang menuju ke Reza Qiao.
Reza Qiao mengulurkan tangan dan menyambutnya, dia memegang lengan kapten tim dan melemparkannya ke udara.
Hushh--
Seiring dengan embusan angin, kapten tim tiba-tiba menghilang, semua orang melihat ke sekeliling, dan akhirnya mereka melihat kapten tim terduduk di rumputan 20 meter jauhnya.
Para petugas keamanan terkejut, kekuatan pria ini sangat besar, tampaknya akan lebih baik mereka maju bersama.
"Semuanya maju bersama dan bagi 2 juta RMB ini."
Semua penjaga keamanan bergegas menyerang Reza Qiao.
Demi 2 juta RMB, mereka menggulung lengan baju dan berjuang bersama.
Hanya satu penjaga keamanan berkulit gelap dan tubuhnya berukuran sedang yang berdiri diam di tempat.
Reza Qiao melewati kerumunan, kemudian terdengar seruan aduh, ketika Reza Qiao berhenti, semua orang terbaring di bawah.
Karena semuanya adalah bawahannya sendiri, jadi pukulan Reza Qiao sangat ringan.
Para penjaga keamanan kali ini sudah mengakui kemampuannya, kemampuan asisten Reza yang penampilannya terlihat biasa-biasa saja ini sangat hebat, ia merebahkan puluhan orang dalam waktu kurang dari setengah menit.
Reza Qiao menyeringai: "Sepertinya kalian tidak berjodoh dengan 2 juta RMB ini."
Para penjaga keamanan bangkit dengan saling membantu satu sama lain, mereka semua menjerit kesakitan, kapten tim juga berjalan mendekat dengan terhuyung-huyung, dan menatap Reza Qiao dengan ekspresi terkejut.
Petugas keamanan berkulit gelap yang selalu menonton dengan tenang di samping, pada saat ini berjalan mendekat dan berkata dengan tenang: "Aku ingin bertanding dengan Asisten Reza."
Reza Qiao menatapnya dari atas ke bawah: "Siapa namamu?"
Kapten tim pada saat ini bergegas berkata: "Asisten Reza, namanya Felix Sun, seorang veteran yang baru saja direkrut kemarin."
Kapten tim sebenarnya tidak menceritakan keseluruhannya, Felix Sun adalah veteran pasukan khusus, dia baru saja pulang dari demobilisasi pasukan, dia untuk sementara tidak menemukan pekerjaan yang cocok, jadi sementara bekerja di Perusahaan Foursea sebagai penjaga keamanan.
Reza Qiao menatap tubuh Felix Sun yang kekar dan tatapannya yang tampak tajam, dia tahu bahwa dia memiliki sedikit kemampuan, dan dia merasa ingin mencoba: "Oke, Felix Sun, ayo—"
Tatapan mata Felix Sun tajam, dia perlahan-lahan mengatur posturnya, kakinya menginjak tanah dengan ringan, dan tanah yang kokoh langsung tenggelam sedalam 5 sentimeter.
"Wow--"
Semua orang langsung berseru, tidak disangka penjaga keamanan yang baru saja direkrut memiliki energi internal yang begitu kuat, kapten tim adalah orang yang memiliki kemampuan terbaik di tim, melihat Felix Sun yang seperti ini, dia tahu bahwa kemampuannya jauh di atas kapten tim.
Sebelum bertarung, semua orang sudah mengakui kemampuan Felix Sun terlebih dahulu.
Tubuh Felix Sun menyusut, kemudian ia langsung melompat ke udara, serangkaian tendangan langsung menuju Reza Qiao, itu juga membawa angin kencang.
Semua orang berseru lagi.
Reza Qiao tidak menghindar, dia langsung mengulurkan tangan untuk menyambut tendangan Felix Sun.
Ah--
Huh--
Tubuh Felix Sun tiba-tiba menghadapi dorongan yang kuat dan langsung terbang ke belakang sejauh 10 meter lebih, kemudian dia terjatuh dengan keras ke tanah dan membuat lubang besar.
Felix Sun langsung terkejut, sebelum keluar dari kemiliteran, ia adalah seorang kapten pasukan khusus, dan merupakan juara pertama dalam kompetisi militer di wilayah militer, tidak disangka jika dibanding dengan Reza Qiao dia bukan apa-apa, jika Reza Qiao menyerangnya dengan ganas, pergelangan kakinya pasti sudah patah.
Tidak disangka, sopir yang kelihatannya biasa-biasa saja dan kurus ini ternyata adalah master kungfu yang memiliki kemampuan demikian hebat.
Felix Sun langsung berdiri, dia berjalan mendekat, dan memberi hormat pada Reza Qiao: "Asisten Reza, aku mengakui kemampuanmu."
Reza Qiao juga sudah merasakan kemampuan Felix Sun melalui tindakannya tadi, ia merupakan orang terkuat dari orang-orang yang ia kalahkan.
Reza Qiao menepuk bahu Felix Sun: "Felix, bagus."
Meskipun kalah, namun dia masih bisa dipuji oleh Reza Qiao, Felix Sun merasa dirinya sangat dihormati.
Kemudian Reza Qiao mengumpulkan anggota tim: "Di pertemuan pertama, aku akan memberi kalian hadiah pertemuan. Mulai bulan depan, tim penjaga keamanan akan dinaikkan gaji secara kolektif, gaji semua orang akan naik satu kali lipat, dan gaji kapten tim akan berlipat ganda di atas karyawan biasa."
Semua orang bersorak, dan kapten tim bahkan lebih merasa gembira.
"Tetapi aku ingin memilih ulang, yang tidak memenuhi syarat akan dieliminasi, kapten tim juga akan dipilih ulang." Reza Qiao lanjut berkata.
Ketika semua orang tertegun, kapten tim juga tertegun.
Reza Qiao mengulurkan tangannya dan menunjuk ke kejauhan: "Apakah kalian melihat gunung itu? Orang yang pertama kali tiba di puncak gunung akan menjadi kapten tim, orang yang tidak bisa tiba di sana dalam waktu yang ditentukan akan dieliminasi."
Puncak gunung berjarak sekitar 10 kilometer dari tempat mereka.
"Mulai——"
Begitu Reza Qiao mengeluarkan perintah, semua orang langsung berlari ke sana, dan mereka semua ingin menjadi orang pertama yang tiba di puncak gunung dan menjadi kapten tim.
Gaji kapten tim dua kali lipat dari penjaga keamanan biasa.
Reza Qiao sudah mencapai puncak gunung, dia menatap pemandangan untuk waktu yang lama, kemudian dia melihat kapten tim naik dengan terengah-engah, belakangnya adalah Felix Sun.
Felix Sun tidak naik sendirian, dia membawa satu orang di depan dan satu orang di belakang, mereka adalah orang yang terluka di perjalanan.
Kapten tim merasa sangat senang: "Asisten Reza, aku adalah juara pertama."
Setelah Felix Sun tiba, ia menangani luka anggota tim yang terluka secara profesional.
Setelah beberapa waktu, beberapa anggota tim tiba di puncak gunung satu demi satu, dan semuanya sudah sangat kelelahan.
Setengah dari anggota tim terbaring kelelahan di lereng gunung, dan akhirnya tidak naik ke atas.
Reza Qiao mengumpulkan semua orang di kaki gunung dan mengumumkan hasilnya dengan suara keras: "Orang yang naik ke puncak gunung tetap tinggal dan yang tidak bisa naik pulang, ambil 10.000 RMB (sekitar 20 juta rupiah) dan tinggalkan perusahaan."
Ini adalah kompetisi yang adil, orang yang menang merasa senang, dan yang kalah tidak mengeluh.
Kapten tim menatap Reza Qiao dengan senang: "Asisten Reza, aku bisa terus menjadi kapten tim."
Reza Qiao mengabaikan kapten tim dan bertanya kepada dua anggota yang cedera: "Bagaimana kalian bisa terluka?"
"Ketika hendak mendaki gunung, aku bergegas ke depan, kapten tiba-tiba menendangku dari belakang dan aku terjatuh ke atas batu hingga kakiku terluka, kemudian Felix Sun menggendongku."
"Aku juga diserang oleh kapten dari belakang."
Wajah kapten tim menjadi pucat, semua orang menatapnya dengan tatapan penghinaan.
Reza Qiao berjalan ke depan Felix Sun, "Jika kamu tidak membawa dua orang yang terluka ini, kamu pasti bisa menjadi orang pertama yang tiba di sana, katakan padaku, mengapa kamu melakukan ini?"
Felix Sun dengan tenang berkata: "Sebagai tim tempur, dalam perjalanan berjuang, aku tidak akan meninggalkan teman yang terluka."
Suara Felix Sun tidak nyaring, tetapi sangat mengejutkan.
Ini adalah orang yang dibutuhkan Reza Qiao.
Reza Qiao bertepuk tangan: "Felix perkataan ini sangat bagus, sebagai kapten tim, hanya jika kamu menyayangi bawahanmu sendiri dari lubuk hati, mereka baru akan mengikutimu dengan sepenuh hati dan jiwa."
Semua orang mengangguk dan memujinya.
Reza Qiao lanjut berkata kepada kapten tim: "Sebenarnya, kamu memotong jalur pendek dari lereng gunung ke puncak gunung, kamu tidak berlari melalui rute yang sama seperti yang lainnya, benar tidak?"
Wajah kapten tim semakin pucat.
"Kamu bermain curang dan mengambil jalan pintas, demi kepentingan pribadi kamu melukai teman satu tim, perbuatan seperti itu sangat memalukan, sekarang kamu dipecat, pulang ambil 10.000 RMB dan pergi dari perusahaan."
Kapten tim berjalan pergi dengan putus asa.
Kemudian Reza Qiao mengumumkan kepada 30 orang yang tersisa: "Aku sekarang menunjuk Felix Sun sebagai kapten tim penjaga keamanan Perusahaan Foursea, apakah ada yang merasa keberatan?"
"Tidak, kami setuju." Semua orang berkata dengan serempak.
"Orang-orang yang pernah menjadi tentara, maju dua langkah, sekarang——"
Semua orang melangkah maju dua langkah.
Oh Tuhan, semua orang yang lulus ujian adalah veteran.
Reza Qiao berkata kepada Felix Sun: "Kelak, kamu akan memimpin mereka ini untuk melakukan pelatihan manajemen yang ketat sesuai dengan standar militerisasi, dan bangun sebuah tim elit yang bisa dipanggil kapan saja untukku, semuanya bisa bertarung, dan bisa menang saat bertarung."
"Oke, bos!" Felix Sun berdiri tegak dengan posisi berdiri standar kemiliteran.
Dalam perjalanan kembali ke perusahaan, Reza Qiao dan Felix Sun mengobrol sebentar tentang kondisi keluarga, dia mengetahui bahwa ibu Felix Sun sedang sakit dan terbaring di tempat tidur, sekarang dia tidak memiliki uang untuk memberikan pengobatan padanya.
Reza Qiao mengeluarkan ponselnya dan mengirim sms ke Beni Ouyang.
Ketika tiba di perusahaan, Beni Ouyang juga sudah tiba dan ia memberi Reza Qiao dua tas: "Tuan muda Reza, satu tas berisi 100.000 RMB (sekitar 200 juta rupiah), dan tas satunya berisi buku-buku akun Perusahaan Huo dan video penggusuran dengan kekerasan dalam enam bulan terakhir."
Reza Qiao sangat puas dengan efisiensi kerja Beni Ouyang, dia memujinya beberapa patah kata, dan Beni Ouyang pergi dengan gembira.
Reza Qiao memanggil Felix Sun ke sisinya dan menyerahkan tas yang berisi uang padanya: "Felix, 100.000 RMB ini aku pinjamkan untukmu, obati dulu ibumu, jika tidak cukup kamu katakan lagi padaku, kamu tidak perlu terburu-buru mengembalikannya, jika kamu memiliki uang baru kembalikan."
Mempertimbangkan harga diri pria, Reza Qiao sengaja mengatakan itu dipinjamkan untuknya.
Felix Sun mengambil tas uang dengan tersentuh, dan dia berkata dengan suara gemetaran: "Bos, jasamu tidak akan terlupakan, aku sudah bertekad akan mengikutimu kelak, apapun yang dikatakan bos aku akan melakukannya, aku tidak akan meragu."
Reza Qiao menepuk bahu Felix Sun: "Felix, karena kita adalah teman, maka jangan sungkan."
Setelah selesai mengatakannya Reza Qiao berbalik dan berjalan pergi.
Melihat bagian belakang Reza Qiao yang pergi, Felix Sun merasa sangat berterima kasih dan mengagumi bosnya.
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieYou're My Savior
Shella NaviMy Charming Wife
Diana AndrikaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeTen Years
VivianLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieCinta Seorang CEO Arogan
MedellineAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan