Asisten Bos Cantik - Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
Keesokan paginya, karena ada urusan Rini Liu tidak keluar dari perusahaan, Reza Qiao pun mengendarai mobil dan melaju ke hotel Blue Sky.
Di sebuah kamar tipe Presiden di hotel Blue Sky, Beni Ouyang dan Regy Wu duduk di sofa depan Candra Huo, di belakang Candra Huo berdiri empat pria botak dan gagah dengan ekspresi garang.
Empat pria botak ini adalah orang-orang profesional yang disewa Candra Huo dari geng Liuhe, mereka disebut sebagai Empat Pria Baja, mereka adalah tentara yang sengaja didatangkan dari Afrika Utara, selain tangan mereka ganas, kepala mereka juga keras seperti besi.
Kehebatan Empat Pria Baja itu pun jauh lebih hebat daripada delapan tangan besi yang dipanggil Andy Feng dari geng Kepala Harimau.
Empat Pria Baja yang berdiri disana membuat satu ruangan dipenuhi aura ketakutan, sampai-sampai Beni Ouyang dan Regy Wu pun tidak berani menatap langsung mereka.
Sedetik saja pun tidak berani.
Beni Ouyang berkata duluan: “Tuan muda Candra, masalah penculikan Rini Liu, sudah diketahui oleh bawahannya, Reza Qiao.
“Oh, Reza Qiao mencari kalian?”
“Benar.”
“Apakah kalian membawa namaku?” Candra Huo mengerutkan dahinya.
“Bagaimana mungkin, orang-orang yang bekerja seperti kami ini, tentu saja tahu etika, bagaimana mungkin mengatakan bahwa Tuan Candra lah yang menyuruh kami.” Kata Beni Ouyang dengan segera.
Regy Wu melanjutkan: “Tetapi, Reza Qiao menyuruh kami untuk menyampaikan kata-kata, dia berkata dia ingin bertemu dan mengobrol langsung dengan si penyuruh.”
Candra Huo seketika tertawa: “Baik, ini sangat baik sekali, kalian pergi beritahu Reza Qiao, malam ini ketemu di gudang samping sungai jam sembilan malam.”
Beni Ouyang pun menganggukkan kepalanya.
Candra Huo mengambil sebuah plastik hitam dan menaruhnya di meja: “Di dalam sini ada 500.000 RMB (Sekitar 1 miliar Rupiah), kegagalan penculikan Rini Liu kemarin kalian harus melanjutkannya lagi, dan jika berhasil maka semua ini adalah milik kalian.”
Demi menculik Rini Liu dan demi mendapatkan tanah perusahaan Foursea, Candra Huo pun menambahkan imbalannya.
Beni Ouyang dan Regy Wu bertatapan sebentar, wajah mereka pun tampak sangat bahagia.
“Wah, 500.000 RMB! Aku sangat menyukainya.” Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, lalu Reza Qiao masuk dengan suara tawa.
Candra Huo pun terdiam: “Kenapa kamu bisa datang ke sini?”
“Aku mengikuti Beni dan Regy kemari.”
Candra Huo tertawa besar: “Reza Qiao, apakah kamu sedang mengantarkan nyawa?”
“Hei Roti Bakar, kalau menurutmu?”
“Kataku sih iya.”
“Kamu yang menyuruh mereka untuk menyulik Rini Liu kan?”
“Iya, terus kenapa? Siapa suruh Rini Liu tidak memberikan tanah itu kepadaku.”
Reza Qiao menganggukkan kepalanya: “Oh, begitu, tidak salah juga sih Roti Bakar.”
“Tidak salah kepalamu, hari ini aku akan membuatmu mati di sini.”
Mendengar Reza Qiao yang memangilnya “Roti Bakar”, Candra Huo pun sangat marah, keparat, dia adalah Presdir perusahan Huo, bocah ini malah dengan tidak segan menyamakannya dengan roti bakar yang dipanggang di atas api.
Candra Huo dengan sekali menunjuk, Empat Pria Baja itu pun langsung mengepung Reza Qiao, tatapan mereka penuh dengan aura ingin membunuhnya.
Beni dan Regy yang melihat pergerakan mereka itu pun menjadi sangat ketakutan, Reza Qiao yang berhadapan dengan Empat Pria Baja hari ini, pasti kalah telak dan dipastikan mati di tangan mereka.
Di dalam perencanaan mereka semalam, jelas-jelas tidak ada Empat Pria Baja ini.
Reza Qiao melihat sekilas ke arah Empat Pria Baja ini dan berkata dalam hati: “Sepertinya lumayan juga kepala ini, sepertinya sangat keras sekali.”
Empat Pria Baja itu sudah bertarung beratus-ratus kali dan tidak tertandingi di Afrika Utara sana, sehingga mereka pun memandang rendah pemuda kurus yang berada di depan mata mereka.
Salah satu yang paling besar dari Pria Baja itu berkata ke tiga orang lainnya: “Kalian mundurlah, aku akan membereskannya tanpa jejak.”
Tiga orang lainnya kemudian mundur beberapa langkah.
Reza Qiao seperti tidak senang: “Loh, kenapa seperti ini, padahal ada empat orang, tetapi kenapa kamu sendiri yang maju, apakah kamu berniat memakan sendiri uang itu?”
Setelah Reza Qiao berkata seperti itu, tiga Pria Baja itu pun saling bertatapan, ei? Kata-katanya betul sekali, apakah dia ingin korupsi?
Setelah berpikir seperti itu, mereka pun maju beberapa langkah dan mengepung Reza Qiao.
Si Pria Baja itu pun sedikit merasa malu, menganggukkan kepalanya dan berkata: “Baiklah kalau begitu, semuanya maju saja, hei bocah, kamu bersiap-siaplah menjadi daging giling.”
Jeritan kemarahan si besar itu seperti gempa bumi berskala 8 richter, barang-barang di dalam ruangan pun semuanya bergetar, sampai-sampai telinga Beni Ouyang dan Regy Wu juga berdengung.
Wajah mereka memucat, bahaya, hari ini Reza Qiao akan menjadi daging giling.
Empat Pria Baja pun mengangkat kepalan tangan mereka yang begitu berat, dengan tatapan sadis menghantam ke arah Reza Qiao.
Reza Qiao tersenyum datar dan mengeluarkan dua kepalan tangannya untuk menyambut tangan-tangan besi mereka.
“Prakk...... Prakk......”
Setelah terjadi tabrakan antar tangan, dua orang di antara mereka tubuhnya mundur berapa langkah, dan lengan yang tadinya dipakai untuk meninju pun tergeletak lemah tidak berdaya.
Patah.
Kemudian Reza Qiao memegang lengan Pria Baja yang satunya lagi, begitu tangannya diputar, terdengar bunyi “Krakk” tangan itu langsung patah juga.
Dengan tatapan dingin, Reza menatap ke arah Pria Baja yang paling besar, tubuhnya lalu seperti terbang dan mengarahkan ke arah kepala si Pria Baja itu, dan langsung menabrak kepala keras itu.
Jahanam, kita lihat seberapa kerasnya kepalamu.
Setelah terdengar suara benturan kepala, Reza Qiao pun dengan mudahnya mendarat di lantai, dan napasnya juga tidak seperti tersengal-sengal.
Si besar itu masih berdiri dan tidak bergerak di posisinya, tetapi kepalanya muncul sebuah benjolan besar, beberapa detik kemudian dia pun terjatuh ke lantai.
Tidak sampai 15 detik, Empat Pria Baja yang tidak tertandingi di Afrika Utara pun dihabiskan dengan mudah oleh Reza Qiao.
Tiga orang yang patah tangan, wajah mereka pun memucat, tanpa bersuara, mereka mengangkat si besar pergi tanpa membalikkan kepala mereka.
Bangsat, tidak disangka-sangka ternyata bocah itu begitu kuat, kita tidak akan datang ke kota Qing lagi.
Candra Huo terkejut sampai bodoh, Empat Pria Baja yang begitu hebat dari Afrika Utara sana, kenapa sama sekali tidak berguna, sebenarnya si supir ini sehebat apa?
Reza Qiao tersenyum dan berjalan ke arah Candra Huo.
Candra Huo pun ketakutan sampai menekuk dirinya di sofa itu: “Jangan, jangan kemari...... Yamete (Bahasa Jepang “Jangan”)......”
Dan kemudian terdengar jeritan dari kamar tipe Presiden itu......
Ketika Empat Pria Baja itu pergi, Beni Ouyang dan Regy Wu pun langsung berlari keluar, melihat pertarungan mereka, membuat mereka pun menjadi sangat mengagumi Reza Qiao, akhir mereka mengerti apa yang dinamakan profesional kelas atas.
“Tuan muda Beni, hari ini kita bisa melihat matahari, benar-benar harus berterima kasih kepada Reza Qiao yang sangat berlapang dada.” Regy Wu mendongakkan kepalanya dan menatap langit.
Beni Ouyang juga ikut menatap langit, giginya gemetaran: “I... iya, kita bisa membantu Tuan Reza benar-benar adalah sebuah kehormatan besar.”
“Sebenarnya tadi aku ingin bersujud dan mencium kaki Tuan muda Reza, tetapi aku takut mengotorinya.”
“Kenapa?”
“Karena tadi pagi aku tidak menggosok gigi......”
Sepuluh menit kemudian, Reza Qiao membawa plastik hitam dan berjalan ke aula hotel, plastik itu berisi 500.000 RMB (Sekitar 1 miliar Rupiah).
Untuk masalah Candra Huo menculik Rini Liu, Reza Qiao pun tidak berencana untuk berhenti sampai disini.
Beni Ouyang dan Regy Wu menyambutnya, dengan ekspresi seperti menyembah: “Yang Mulia Tuan Reza, anda sangat hebat sekali.”
“Hari ini aku cukup puas dengan akting kalian, sekarang sudah tidak apa-apa lagi, pulanglah.”
Mereka berdua masih berdiri di sana tidak bergerak, dari sorot mata mereka pun sepertinya ingin berkata sesuatu.
“Beni, apakah ada masalah?”
“Tuan Reza, Empat Pria Baja itu adalah orang-orang Geng Liuhe, hari ini kamu menghajar mereka habis-habisan, sama saja dengan menyinggung Geng Liuhe.”
“Apakah Geng Liuhe begitu hebat?”
“Di kota Qing, Geng Liuhe adalah Geng terbesar dan terkuat, anggota mereka sangat banyak, sebaiknya Tuan Reza berhati-hatilah lain kali.”
Reza Qiao pun tertawa: “Beni, ketakutanmu bukan hanya karena mengkhawatirkanku kan?”
Beni Ouyang pun tertawa pahit: “Tuan Reza, aku tidak ingin menyembunyikannya lagi, tetapi Candra Huo dan Geng Liuhe, hubungan mereka sangatlah dekat, dan hari ini ada kami berdua yang membantu Tuan Reza untuk masuk ke dalam hotel, aku takut Candra tidak akan pasrah begitu saja dan akan sangat marah dengan Geng Qingtian, jika Candra Huo meminjam kekuatan Geng Liuhe untuk menghadapi Geng Qingtian, maka Geng Qingtian pun akan langsung menghadapi jalan kematian.”
Reza Qiao menganggukkan kepalanya: “Hmn, hal ini aku sudah tahu, karena Qingtian sudah mencuri mobil perangku, maka aku tidak akan tidak peduli dengan kalian.”
Mendengar kata-kata Reza Qiao, hati Beni Ouyang pun menjadi sedikit tenang.
Dan saat ini Milan pun masuk ke aula Hotel, lalu berjalan ke arahnya.
Reza Qiao lalu memberikan plastik hitam itu kepada Beni Ouyang: “Kalian pergilah dari pintu belakang.”
Setelah melihat mereka berdua pergi, Reza Qiao pun menghampiri Milan: “Hei, kak Milan.”
Melihat Reza Qiao, Milan pun merasa sedikit bingung: “Ih, kenapa kamu di sini?”
“Katanya banyak sekali wanita cantik di hotel ini, jadi aku sengaja kemari untuk melihat-lihat.”
Milan menaikkan alisnya: “Apakah sudah ketemu?”
Reza Qiao pun menghela napasnya: “Hanya omong kosong, sudah setengah hari aku mencarinya, tetapi tidak juga ketemu, sebenarnya ada beberapa yang aku temui yang itunya lebih besar dari punyamu, tetapi begitu ditanya, ternyata mereka adalah pekerja, aku sangat marah sekali.”
Milan pun kesal: “Jangan bandingkan aku dengan mereka.”
“Iya, tidak bisa dibandingkan, punya kakak Milan sangatlah alami, tidak bisa dibandingkan dengan mereka.”
“Diam, jangan bicara sembarangan.”
“Kalau begitu aku tidak bicara lagi.”
Baru saja Reza Qiao ingin pergi, dia langsung dihentikan Milan: “Reza Qiao, aku beritahu kamu satu hal berita baik besar.”
Baru saja mendengarnya Reza Qiao pun merasa tertarik: “Hal baik besar? Sebesar apa?”
“Sangat besar, Sangat besar.”
“Oh, jangan-jangan lebih besar daripada ini?” Reza Qiao menunjuk ke arah bagian depan Milan yang menonjol.
“Dasar kamu.” Milan pun memukul tangan Reza Qiao.
Reza Qiao tertawa: “Sebenarnya hal baik apa?”
“Coba kamu tebak.”
“Aku tebak ya......” Reza Qiao mengedipkan matanya dan bola matanya menatap tubuh depan Milan yang menonjol itu, dengan senang berkata: “Oh kak Milan, apakah kamu menyetujui aku untuk melihat hal yang alami itu, baiklah, kalau begitu sekarang kita cari tempat yang tidak ada orang, bagaimana kalau memesan kamar, tetapi aku tidak punya uang, dan kamar itu kamu yang membayarnya ya.”
“Reza Qiao, mati saja kamu.” Kata Milan dengan kesal.
“Aku belum lihat yang alami itu, bagaimana mungkin aku mati.”
“Bisa tidak bicara serius sedikit?”
“Bisa.” Reza Qiao pun menganggukkan kepalanya.
“Aku katakan padamu, kamu sudah membantu perusahaan untuk mendapatkan proyek besar seharga 4 miliar itu, berdasarkan peraturan bonus perusahaan, bagian administrasi baru saja mengirimkan bonus dengan nominal fantastis di kartu gaji kamu.”
“Oh, bonus besar, seberapa besar?”
“Kamu tebak.” Milan pun mengeluarkan dua jarinya dan menggoyangkan di depan Reza Qiao.
“200 juta RMB (sekitar 400 miliar rupiah)?”
“......”
Milan benar-benar dibuat pusing, orang ini benar-benar tidak tahu malu.
“Salah.”
“Kalau begitu, 20 juta RMB? (Sekitar 40 miliar Rupiah)”
“Dua juta RMB. (Sekitar 4 miliar Rupiah)”
Setelah berkata seperti itu, Milan tidak lagi merasa senang, karena awalnya dia ingin menyampaikan berita yang sangat bahagia ini, tetapi siapa sangka pria ini malah meminta 2 miliar RMB dan 20 juta RMB.
“Oh, itu baru sedikit.” Kata Reza Qiao dengan sedikit kecewa.
“Dua juta RMB bagimu sangat sedikit? Uang ini tidak akan kamu dapatkan jika menjadi supir seumur hidup.” Kata Milan dengan kesal.
“Kalau begitu seharusnya aku bahagia ya?”
“Dasar.”
“Kalau begitu baiklah, wah senang sekali, aku menjadi orang kaya, hahaha......” Reza Qiao pun tertawa kuat, sampai-sampai membuat orang-orang di sekitarnya melihat ke arahnya.
Milan merasa ekspresinya terlalu berlebihan, tidak disangka supir yang gaji bulanannya hanya ribuan RMB (Sekitar jutaan Rupiah), ternyata bersikap biasa saja saat mendapatkan uang dua juta RMB (Sekitar 4 miliar Rupiah), Milan pun merasa sangat aneh.
Pura-pura, ini pasti hanya pura-pura.
Novel Terkait
My Charming Wife
Diana AndrikaPergilah Suamiku
DanisMy Lifetime
DevinaKisah Si Dewa Perang
Daron JayThe Richest man
AfradenAfter Met You
AmardaAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan