Asisten Bos Cantik - Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
Pada saat ini, di markas Gang Liuhe, Hero Cao sedang meledak marah, bawahannya berdiri di samping dan tidak berani bersuara.
“Keparat, bagaimana bisa seperti ini, mengapa tempat terbesarku dihancurkan orang lain?”
Seorang bawahan berkata dengan hati-hati, “Tuan Hero, kami semua menuruti perintahmu, malam ini mengerahkan dua cabang pasukan untuk menghancurkan tempat Gang Qingtian, kami mengira pasukan Gang Qingtian pasti akan melindungi tempat mereka dengan segenak kekuatan, tetapi tak disangka mereka tidak memedulikan tempat mereka sendiri, melainkan menyergap klub malam terbesar kita.”
Hati Hero Cao samar-samar terasa sakit, jika menjumlahkan semua tempat Gang Qingtian, juga tidak sebanding dengan Qing Night Bar miliknya, ini adalah penopang ekonomi utama. Dia hanya berfokus untuk menghancurkan tempat Gang Qingtian, tetapi tak disangka mereka berani menusukkan pisau di belakangnya, tusukan pisau ini kejam sekali, Qing Night Bar sudah hancur menjadi rongsokan sampah, kerugian ini terlalu besar.
Tanpa diragukan lagi, ini pasti adalah ide Reza Qiao.
Hero Cao memelototi bawahannya dengan mata merah, “Bagaimana situasi perang dari Gang Dongzheng?”
Bawahannya bergegas berkata, “Lapor Tuan Hero, malam ini Gang Dongzheng mempertaruhkan segalanya, dia mengerahkan seluruh pasukan untuk merebut kembali tanah sebelumnya, mereka tidak hanya menyerang dua tempat yang kita ambil, di saat bersamaan juga menyerang dua tempat yang diambil oleh Gang Kepala Harimau, pasukan bala bantuan kita sudah bergabung ke dalam perang, Gang Kepala Harimau juga sudah mengirimkan bala bantuan, kedua belah pihak sedang berperang dengan sengit.”
Hero Cao sedikit bingung, “Sebenarnya apa yang ingin dilakukan Albert Han? Hanya dengan sedikit orang dari Gang Dongzheng saja, hanya sekedar ratusan orang saja, bagaimana mereka berani menyerang kita dan Gang Kepala Harimau secara bersamaan? Apakah dia sudah gila?”
“Tuan Hero, berdasarkan laporan yang kita dapatkan, sepertinya pasukan Gang Dongzheng tiba-tiba bertambah sangat banyak dalam waktu satu malam, pasukan penyerang mereka pada malam ini mendekati seribu orang.”
Hero Cao terkejut, “Kenapa bisa sebanyak itu? Jangan-jangan Albert Han bisa menyulap? Apakah sudah kalian cari tahu dengan jelas, benarkah itu adalah pasukan Gang Dongzheng?”
“Benar-benar adalah pasukan Gang Dongzheng, mereka semua mengenakan pakaian Gang Dongzheng dan lencana Gang Dongzheng, bahkan yel-yel yang diteriakkan juga adalah yel-yel Gang Dongzheng.” Bawahannya bergegas berkata.
Hero Cao merenung sesaat, “Dengan begitu, Albert Han telah menyembunyikan kekuatan yang sebenarnya, dalam beberapa waktu ini dia diam-diam memperbesar pasukannya, tak disangka orang ini begitu licik, menyembunyikan siasat rahasianya dengan strategi di permukaan.”
“Lebih tepatnya lagi, sebenarnya tidak hanya kita yang dikelabui oleh Albert Han, Gang Kepala Harimau juga terkelabui.”
Hero Cao mencibir, “Albert Han licik sekali, namun meski Albert Han mempunyai tambahan pasukan yang begitu besar, tetap tidak sebanyak kita dan Gang Kepala Harimau. Heng, beritahu para saudara, malam ini harus bekerja sama dengan Gang kepala Harimau untuk membasmi Gang Dongzheng.”
Pada saat ini, seorang bawahan datang melapor, “Tuan Hero, gawat, pasukan bala bantuan yang kita kirimkan sedang mengalami serangan yang kuat, pasukan bala bantuan dari Gang Kepala Harimau juga terhalang, kita tidak bisa menyerbu ke sana, pasukan penyerang Gang Dongzheng terlalu kuat.”
Hero Cao tertegun, “Bagaimana dengan pasukan di dalam?”
“Sedang dikepung oleh Gang Dongzheng, sudah hampir terbunuh semuanya.”
“Tolol, dasar tidak berguna, kenapa bisa kalah telak di saat genting seperti ini.” Hero Cao gusar lagi.
Seorang bawahan berkata, “Tuan Hero, malam ini Gang Dongzheng langsung memusnahkan pusat komando di dua tempat kita itu, semuanya berperang sendiri-sendiri, kekuatan pun tersebar, sehingga mereka tertaklukkan satu per satu. Selain itu, ketua besar dan ketua kecil dari pasukan bala bantuan kita, tadi juga sudah dipenggal oleh pasukan kecil yang mereka utus.”
“Ah?” Hero Cao membelalak kaget.
“Situasi di Gang Kepala Harimau juga sama seperti ini, meski kita unggul dalam jumlah pasukan, tetapi justru sedang dibasmi secara terpencar, situasi sangat tidak bagus.”
Hero Cao menggertak gigi, keparat, karena serangan Gang Dongzheng yang tak terduga pada malam ini, kerugian kali ini benar-benar besar sekali.
Pada saat ini, ada lagi seorang bawahan yang datang melapor, “Tuan Hero, pasukan di dua tempat kita itu sudah dibasmi total, lalu pasukan Gang Dongzheng berbalik menyerang pasukan bala bantuan kita, pasukan bala bantuan yang kita utus pun sudah habis!”
“Ah….” Hero Cao mengeluarkan erangan pedih, dia bersandar ke kursi dengan lemas.
“Tidak hanya pasukan bala bantuan kita yang terhabisi, pasukan bala bantuan yang diutus Gang Kepala Harimau juga sudah dibasmi oleh Gang Dongzheng. Gang Dongzheng sudah merebut kembali tanah yang diambil oleh kita dan Gang Kepala Harimau.” lanjut seorang bawahannya.
Hero Cao menatap lurus pada langit-langit, bola matanya sedang bergerak-gerak, lalu dia mengambil ponsel dan menelepon Jason Tian.
“Tuan Tian, aku adalah Hero Cao, malam ini kita rugi besar.”
Terdengar suara Jason Tian yang berat dan rendah di telepon, “Tuan Hero, aku sudah mengetahui kondisi perangnya, kelihatannya tidak bisa kita pungkiri, perang perebutan tanah kembali dari Albert Han sudah berhasil. Dua tahun yang lalu, kita mengambil tanah milik Gang Dongzheng, malam ini pun kita kehilangan tanah itu.”
“Apakah Tuan Tian menerima kekalahan begitu saja?” ujar Hero Cao tidak terima.
“Jika tidak menerima kekalahan, apakah kita akan terus mengirimkan bala bantuan? Gang Dongzheng sedang bersemangat tinggi, takutnya hanya akan terhabisi jika kita mengirimkan pasukan lagi. Lagipula pergerakan malam ini sudah cukup besar, jika terus dilanjutkan, jika terdengar sampai ke telinga aparat kepolisian, takutnya tidak ada keuntungan sama sekali bagi kita semua.” kata Jason Tian.
“Kalau begitu maksud Tuan Tian….”
“Menurutku tarik kembali pasukan untuk sementara, hari masih panjang, tidak perlu berkutat pada kerugian sesaat. Lagipula beberapa tanah itu awalnya adalah milik Albert Han, kita mengambilnya selama dua tahun, juga tidak mempunyai kerugian apa-apa.” Jason Tian berkata perlahan-lahan, “Tentu saja, jika malam ini Tuan Hero tidak ingin menerima begitu saja, kamu juga bisa mengutus orang untuk merebut tanah itu kembali.”
“Jika aku mengutus orang untuk merebut tanah, bagaimana dengan kalian?”
“Pasukan yang dapat dikerahkan pada malam ini sudah diutus semuanya, sedangkan yang lain untuk sementara waktu tidak dapat diutus.”
Hero Cao diam-diam memaki Jason Tian, si rubah tua ingin membiarkan aku berperang sengit dengan Gang Dongzheng, sedangkan dirinya menonton di samping, menggunakan kesempatan ini untuk melemahkan kekuatanku. Ketika aku dan Gang Dongzheng sama-sama kalah telak, dia akan menghabisi kami sekaligus, pada saatnya nanti, mungkin Gang Liuhe aku juga sudah dia lahap.
Aku tidak boleh jatuh ke dalam jebakan si rubah tua ini.
“Tuan Tian, malam ini aku juga tidak akan mengutus pasukan lagi, kelihatannya kita hanya bisa menelan kerugian malam ini.”
“Hehe….” Jason Tian tertawa, “Tuan Hero, sudah aku katakan, hari masih panjang, Albert Han pun tidak bisa kabur, dia masih berada di Kota Qing, ke depannya banyak sekali kesempatan untuk membalas dendam, untuk apa bersikeras mempermasalahkan kerugiaan sesaat? Lagipula terkait masalah malam ini, aku merasa sedikit tidak beres.”
“Apa yang tidak beres?”
“Pasukan Gang Dongzheng tiba-tiba bertambah begitu banyak dalam waktu satu malam, serta mereka tiba-tiba melancarkan serangan menyeluruh tanpa pertanda sama sekali, aku merasa sangat aneh.”
“Sejujurnya Tuan Tian, aku juga merasa heran pada hal ini.”
“Dalam perang besar malam ini, sepertinya tidak tampak pergerakan dari Reza Qiao dan Gang Qingtian, bagaimana pandangan Tuan Hero?”
Hero Cao mendesah, “Reza Qiao dan Gang Qingtian tidak memiliki tenaga untuk ikut campur dalam masalah ini, malam ini aku mengutus pasukan untuk menghancurkan tempat mereka.”
“Oh, selamat Tuan Hero, setidaknya kamu masih memiliki sedikit pendapatan, sedangkan aku kehilangan pasukan dan tanah, tidak mendapatkan apapun.”
“Selamat apaan, aku mengutus pasukan untuk menghancurkan tempat Gang Qingtian, tetapi Reza Qiao mengutus pasukan untuk menghancurkan Qing Night Bar aku.” Hero Cao mendesah.
“Ini, Tuan Hero diserang pada halaman belakang, ini tidak asyik sekali.”
“Memang tidak asyik, kerugian satu tempat itu jauh lebih besar daripada tempat-tempat sampah milik Gang Qingtian.”
Jason Tian diam-diam tetawa, dia sudah mendapat kabar mengenai kondisi penghancuran tempat pada malam ini, Hero Cao si bodoh ini, hanya tahu menyerang tetapi tidak tahu untuk melakukan pertahanan, bermain dengan Reza Qiao, bagaimana bisa tidak menyiapkan siasat lanjutan?
“Dengan demikian, apakah Gang Qingtian dan Reza Qiao benar-benar tidak berpartisipasi dalam pergerakan Gang Dongzheng malam ini?”
“Menurutku iya, mereka tidak memiliki tenaga untuk berpartisipasi.” kata Hero Cao.
“Kalau begitu pasukan Gang Dongzheng yang tiba-tiba bertambah begitu banyak, bagaimana menjelaskannya? Tidak tahu apakah Tuan Hero memiliki pendapat bagus?”
“Hanya ada satu kemungkinan, yaitu Albert Han diam-diam mengumpulkan pasukan yang begitu banyak, dia melakukannya dengan sangat tersembunyi, bahkan berhasil menyembunyikannya dari kita.” ujar Hero Cao.
Jason Tian berpikir sejenak, “Mungkin benar seperti itu, kelihatannya kita memandang rendah terhadap Albert Han.”
“Iya, kita memandang rendah terhadap musuh.”
“Namun meski Gang Dongzheng sudah bertumbuh besar pada saat ini, tetap bukan lawan dari kita, kekuatan mereka masih memiliki jarak yang sangat besar dengan kita, cepat atau lambat kita akan membasmi Gang Dongzheng bersama-sama.”
“Baik, selama Gang Dongzheng dan Albert Han masih berada di Kota Qing, maka dendam pada malam ini pasti akan terbalaskan.” kata Hero Cao dengan ganas.
“Tetapi sebelum membalas dendam kepada Gang Dongzheng, orang yang paling pertama perlu kita hadapi adalah Reza Qiao.” ujar Jason Tian.
“Apakah Tuan Tian sangat takut kepada Reza Qiao?” Hero Cao membawa nada menyindir.
Jason Tian tertawa, “Tuan Hero, selama bertahun-tahun ini, pernahkah kamu melihat aku Jason Tian takut kepada siapapun? Maksudku adalah, dibandingkan dengan Albert Han, Reza Qiao lebih banyak akal dan lebih licik, hanya beberapa hari saja Gang Qingtian berada di dalam tangan Reza Qiao, sudah berhasil menyatukan distrik kota tua, berdasarkan situasi ini, jika kita tidak menghadang langkahnya, takutnya akan menjadi situasi yang sangat besar, akan menjadi ancaman besar bagi kita.”
Hero Cao merasa perkataan Jason Tian masuk akal, “Reza Qiao ini memang sangat banyak akal, di Kota Macau kali ini, aku ingin membasminya, tetapi dua straregi pun gagal, orang yang diutus tidak ada satupun yang kembali.”
Teringat akan Black Rose yang mati di Kota Macau, hati Hero Cao sakit sekali.
Jason Tian juga mendesah, “Orang yang aku utus pun menyiapkan tiga strategi, hasilnya juga tidak ada satupun yang kembali. Oleh karena itu kita pasti tidak boleh memandang remeh pada Reza Qiao, jika orang ini tidak dibasmi, kita tidak akan memiliki hari tenang.”
Teringat akan hal ini, Jason Tian tiba-tiba merasa curiga, orang yang diutus sudah mati semua, hanya Larry Zhao yang kembali dengan selamat, apakah ada masalah di dalam ini?
Meski dia mencurigai Larry Zhao, tetapi pertama, dia tidak mempunyai bukti, kedua, Larry Zhao adalah orang dari Hardy Feng dan sangat mendapatkan kepercayaan Hardy Feng, kecurigaan ini tidak dapat diucapkan dengan mudah.
Walau tidak dapat dikatakan sekarang, tetapi kecurigaannya pada Larry Zhao sudah tertanam di dalam hati, dia berencana mencari waktu yang tepat untuk memperingatkan Hardy Feng dengan cara yang halus.
Pada saat ini, Hero Cao berkata, “Tuan Tian, karena sekarang kita mempunyai musuh yang sama yaitu Reza Qiao dan Albert Han, maka ke depannya kita harus benar-benar bekerja sama, di antara kita jangan lagi terjadi hal yang tidak menyenangkan.”
Perkataan Hero Cao ini memiliki dasar landasan, selama bertahun-tahun ini, Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau selalu tidak rukun sepenuhnya, mereka terlihat harmonis di depan, tetapi demi kepentingan masing-masing, sengketa kecil tidak pernah terhenti, bahkan beberapa kali sampai bertarung, untungnya telah diredakan oleh Charles Huo dan Hardy Feng.
Mendengar perkataan Hero Cao, Jason Tian berkata sambil tersenyum, “Tuan Hero, di antara kita sepertinya sejak dulu sangat bersahabat, apakah pernah terjadi hal yang tidak menyenangkan? Aku tidak pernah ingat.”
Hero Cao tersenyum dingin dalam hati, si rubah tua sedang berpura-pura bodoh dengannya.
“Karena Tuan Tian berkata seperti itu, anggap saja aku tidak mengucapkan perkataan tadi, tetapi aku katakan di awal, ke depannya jika ada orang yang berani menyerang Gang Liuhe, tidak peduli itu adalah Reza Qiao atau Albert Han maupun orang yang lainnya, aku pun tidak akan sungkan, pada saatnya nanti Tuan Tian jangan salahkan aku tidak memberi muka.”
Jason Tian berkata sambil tersenyum, “Apakah perkataan Tuan Hero ini sedang memperingatkan aku?”
“Tidak berani, aku hanya mengatakan berdasarkan masalah saja.”
“Baguslah jika seperti itu, karena Tuan Hero berkata seperti itu, aku Jason Tian juga menyimpan satu perkataan di sini. Di kota Qing, Gang Kepala Harimau tidak pernah menerima kerugian apapun, barang siapa yang tidak bersahabat dengan Gang Kepala Harimau, maka aku pasti tidak akan sungkan, tidak peduli siapa itu.”
“Kenapa aku merasa ada perkataan di dalam perkataan Tuan Tian?”
“Seharusnya Tuan Hero dapat memahaminya.”
“Dengan begitu, apakah ke depannya aku dan Tuan Tian akan bekerja sama sekaligus saling beradu?”
“Menurutku hanya ada kerja sama, sedangkan peraduan, paling baik untuk tidak terjadi.” kata Jason Tian dengan makna tersirat.
“Semoga seperti itu, semoga Tuan Tian dapat mengingat perkataanmu pada malam ini.”
“Sama untukmu, ingatlah.” Jason Tian menutup telepon.
Hero Cao melemparkan ponsel, dia menatap langit-langit dengan bengis, setelah sesaat barulah dia berkata, “Keparat, si rubah tua, aku tahu segenap hatimu ingin melahapku, aku juga bukan herbivora, kita lihat saja nanti.”
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaThe Richest man
AfradenCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinHis Second Chance
Derick HoThe Winner Of Your Heart
ShintaDewa Perang Greget
Budi MaAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan