Asisten Bos Cantik - Bab 189 Membagi Kubu
Wajah Reza Qiao berubah suram, dia menatap Regy Wu, “Belum mulai berperang pun kamu sudah memainkan perhitunganmu sendiri, kenapa, apakah kamu ingin membagi kubu di dalam Gang?”
Regy Wu termangu, “Ini, Bos Reza, maksudku….”
Reza Qiao memotong perkataan Regy Wu, dia berkata dengan nada tegas, “Maksudmu adalah ingin membagi kubu di dalam Gang, ingin membentuk kekuatanmu sendiri, apakah orang-orang di dalam Gang adalah milikmu? Apakah bawahanmu adalah aset pribadimu? Jelaskan padaku.”
Kening Regy Wu bercucuran keringat dingin, dia tidak berani berbicara.
Beni Ouyang menampar kepala Regy Wu dan menegur marah, “Keparat, Aula Naga Emas dan Aula Berty adalah sekeluarga dengan kita, siapa yang memberimu nyali setinggi langit untuk membagi kubu? Kita semua adalah milik Bos Reza, beraninya kamu berkata seperti ini di depan Bos Reza, aku orang pertama yang tidak terima!”
Beni Ouyang menegur Regy Wu, tetapi di sisi lain juga membantu Regy Wu, dia sangat khawatir Reza Qiao akan melumpuhkan Regy Wu karena gusar, Regy Wu adalah saudaranya sejak lama.
Butiran keringat Regy Wu mengalir turun, dia bergegas mengangguk, “Bos Reza, aku bersalah.”
Reza Qiao menggeleng kepala dan mendesah, “Egy, jika bukan karena Beni yang membantumu, kamu seharusnya tahu akan menanggung akibat apa atas perkataan ini. Ketika musuh sudah datang, bukannya memikirkan bagaimana cara untuk berperang, malah melakukan perhitungan sendiri, sungguh membuatku kecewa.”
Perkataaan Reza Qiao ini terdengar datar, tetapi samar-samar menunjukkan sedikit hawa dingin.
Regy Wu gemetaran, dia menyadari dia telah melakukan kesalahan yang sangat bodoh. Dia tentu paham dengan akibat yang dikatakan oleh Reza Qiao, kenapa dirinya bisa lupa, kenapa dirinya bodoh seketika itu? Baguslah jika Reza Qiao terus marah, tetapi sekarang Reza Qiao mendesah, ini adalah hal yang sangat menakutkan.”
Regy Wu langsung berlutut di lantai dan memohon dengan suara tangis, “Bos Reza, aku patut untuk mati, mohon Bos Reza ampuni.”
Reza Qiao mendesah lagi, “Egy, berdiri.”
Regy Wu berdiri dengan ketakutan, dia menunduk kepala dan tidak berani menatap Reza Qiao.
Reza Qiao berkata dengan lembut, “Egy, kamu tenang saja, aku tidak akan mengambil nyawamu hanya karena satu perkataan, tidak peduli bagaimanapun juga, kalian semua adalah bawahanku, terkadang salah mengucap kata dan membuat sedikit kesalahan, aku dapat mengampuni kalian. Terlebih lagi kamu juga adalah orang yang sangat berjasa terhadap perkembangan Gang, jika aku tidak memaafkanmu atas hal kecil ini, lalu bagaimana aku memberi penjelasan kepada yang lain?”
Mendengar perkataan Reza Qiao, Regy Wu sangat terharu.
Lalu Reza Qiao menatap semua orang, “Tidak ada orang yang adalah santo atau santa, aku bisa mengizinkan kalian melakukan kesalahan, tetapi tidak akan mengizinkan kesalahan yang sama untuk muncul dua kali. Aku jarang marah pada biasanya, tetapi jika aku benar-benar marah, semuanya sudah terlambat. Aku ulangi sekali lagi, barang siapa yang berani membagi kubu di dalam Gang, maka kehidupan bahagianya sudah menemui ajal. Aku tinggalkan perkataanku di sini, siapa yang tidak percaya, silahkan coba saja.”
Mereka semua mengangguk, lalu Beni Ouyang berkata, “Bos Reza tenang saja, ke depannya tidak akan terjadi hal seperti ini lagi, aku selalu memandang para ketua sebagai saudara-saudari, kita semuanya adalah sekeluarga, perkataan Regy tadi sama saja dengan membuang angin, kamu anggap saja tidak mendengarnya. Dalam perang kali ini, pergerakan anggota adalah keperluan untuk menuju hasil akhir, semuanya adalah demi memperoleh kemenangan. Ketua He dan Ketua Peng sangat tidak perlu khawatir, pasukan yang dibagikan kepada Aula Naga Emas dan Aula Berty, setelah perang berakhir, mereka akan menjadi milik Aula Berty dan Aula Naga Emas.”
Berty He dan Patrick Peng memasang gestur hormat terhadap Beni Ouyang, lalu Patrick Peng berkata, “Dengan perkataan Ketua ini, kami pun tidak mempunyai kekhawatiran lagi.”
Regy Wu meminta maaf kepada Berty He dan Patrick Peng, “Ketua He, Ketua Peng, aku adalah orang kasar, tidak tahu harus berkata bagaimana, mohon kalian maklumi.”
Berty He berkata, “Ketua Wu tidak perlu khawatir, karena Bos Reza sudah berkata, bagaimana bisa kami menyalahkanmu.”
Patrick Peng juga mengangguk.
Setelah badai kecil mereda, mereka semua lanjut berunding.
Pada saat ini, Berty He tiba-tiba teringat akan satu hal penting, “Bos Reza, ada satu hal yang harus aku laporkan.”
“Kak He, katakan saja.”
“Kita Gang Qingtian mengerahkan seluruh anggota untuk membantu perang Gang Dongzheng pada malam ini, pergerakannya pasti tidak kecil, aksi ini sama dengan mendeklarasikan perang secara terbuka terhadap Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau, begitu mendeklarasikan perang secara resmi, apakah Bos Reza sudah memikirkan bagaimana langkah selanjutnya?”
Reza Qiao berkedip dan tersenyum, “Siapa yang katakan bahwa aku akan mendeklarasikan perang secara terbuka terhadap Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau? Sekarang Gang Qingtian hanya beranggotakan lima ratus orang, jumlah anggota gabungan dari Gang Kepala Harimau dan Gang Liuhe adalah belasan kali lipat dari Gang Qingtian, mendeklarasikan perang secara terbuka, bukankah mendorong para saudara Gang Qingtian ke dalam lubang api? Aku Reza Qiao adalah orang pintar nomor satu di dunia, bagaimana bisa begitu bodoh melakukan hal yang jelas-jelas diketahui untuk jangan diperbuat?”
“Lalu maksud Bos Reza?” Berty He merasa sedikit bingung.
Reza Qiao bermain mata kepada Berty He, lalu dia menatap Beni Ouyang, “Pakaian Gang Dongzheng yang aku minta kamu siapkan, apakah semuanya sudah siap?”
Beni Ouyang bergegas mengangguk, “Sudah siap semuanya, sama persis dengan milik Gang Dongzheng.”
Barulah Berty He paham, “Bos Reza ingin….”
Reza Qiao mengangguk, “Malam ini, seluruh pasukan Gang Qingtian akan mengenakan pakaian perang dengan lambang Gang Dongzheng, dengan kata lain, para saudara Gang Qingtian akan menyamar menjadi pasukan Gang Dongzheng, tidak menyingkap identitas sendiri. Bagi Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau, yang berperang dengan mereka adalah orang dari Gang Kepala Harimau, sama sekali tidak ada hubungannya dengan Gang Qingtian.”
Sekarang akhirnya Beni Ouyang paham mengapa Reza Qiao menyuruhnya menyiapkan pakaian Gang Dongzheng, dia merasa kagum terhadap kejauhan pandangan Reza Qiao, sejak awal Reza Qiao sudah menduga bahwa Gang Dongzheng akan berperang dengan Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau, sejak awal Reza Qiao sudah melakukan persiapan untuk membantu Gang Dongzheng.
“Bos Reza, semua orang kita menyamar menjadi orang Gang Dongzheng untuk membantu mereka berperang, apakah Albert Han mengetahui hal ini?”
Reza Qiao menggeleng kepala.
“Jika Albert Han tahu, apakah dia akan marah?” Beni Ouyang merasa sedikit khawatir.
Reza Qiao berkata, “Tidak hanya tidak akan marah, Albert Han masih akan berterima kasih pada kita. Serangan menyeluruh mereka pada kali ini, hanya memiliki setengah peluang kemenangan, resikonya sangat besar. Tetapi ditambah dengan kekuatan kita, mereka bagaikan diberi sayap, bagi mereka adalah bantuan di saat terpuruk. Selain itu, bagi Albert Han dan Gang Dongzheng, kemenangan dari perang berskala besar ini sangat penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah muka, muka mereka adalah memperoleh kemenangan, demi muka, mereka rela untuk mengorban apapun.”
“Mengapa dikatakan seperti itu? Mengapa mereka tiba-tiba begitu memandang berat terhadap muka?” tanya Berty He.
Reza Qiao berkata, “Hanya dua kata saja: harga diri. Firasatku, yang dipedulikan Albert Han pada saat ini bukan apakah semua tempatnya dapat diperebutkan kembali atau tidak, melainkan harga dirinya dan martabat Gang Dongzheng di Kota Qing. Bagi seorang pria, harga diri lebih tinggi dari segalanya, tidak terkecuali Albert Han.”
Regy Wu mengernyit dan berkata, “Demi harga diri, begitu cemas untuk mencapai keberhasilan, dan melakukan hal yang tidak dapat dipastikan kemenangannya dengan menanggung resiko, apakah sepadan?”
Reza Qiao tersenyum, “Aku tahu kalian memiliki kebingungan di dalam hati, setelah perang ini berakhir, mungkin kalian akan segera mengetahui seluk-beluknya. Tepat karena memikirkan atas muka dan harga diri Gang Dongzheng, maka aku tidak memberitahu Albert Han bahwa Gang Qingtian akan turun tangan membantu, sehingga aku menyuruh orang dari Gang Qingtian untuk mengenakan pakaian Gang Dongzheng. Setelah menang, Albert Han akan paham, tanpa bantuan dari Gang Qingtian secara diam-diam, muka dan harga diri Gang Dongzheng sangat mungkin akan ludes, pada saat itu selain berterima kasih kepada kita, apa lagi yang bisa dia katakana?”
Berty He mengangguk, “Benar, Albert Han jelas akan paham bahwa kita yang telah membantu Gang Dongzheng membela kehormatannya dan mempertahankan mukanya, serta merebut kembali tanah yang telah direbut. Tekad Gang Dongzheng tentu akan meningkat pesat, mampu melampiaskan emosi pada dua tahun yang lalu, serta tidak ada orang yang mengetahui hal ini, jika kita tidak mengatakannya, Gang Dongzheng tentu juga tidak akan mengatakannya.”
Reza Qiao mengangguk, “Benar yang dikatakan Kak He. Beni, kamu bagikan pakaian perang kepada semua anggota, malam ini semuanya berkumpul bersama dan menunggu arahan, setelah mendapat perintah dariku, beraksilah secara berpencar.”
Beni Ouyang mengiyakan, lalu dia teringat akan satu hal, “Bos Reza, aku baru mendapat kabar, akhir-akhir ini Gang Dongzheng secara diam-diam berhasil menangani tambang dan aset tetap mereka yang lainnya.”
“Oh?” Reza Qiao berkedip.
“Iya, bahkan sudah dijual, sedangkan dijual kepada siapa, tidak diketahui.” kata Beni Ouyang.
Reza Qiao merenung, dugaannya benar, Albert Han bahkan sudah siap untuk tidak tinggal di Kota Qing lagi, tidak heran mereka menanggung resiko untuk melancarkan serangan menyeluruh, ini seharusnya adalah perang terakhir mereka di Kota Qing. Peperangan ini tidak hanya harus merebut kembali tanah yang telah direbut, juga harus membangkitkan nama Gang Dongzheng, sepenuhnya melampiaskan emosi dalam dua tahun terakhir ini.
Tidak heran pada hari itu Albert Han berkata bahwa ke depannya Kota Qing adalah dunia milik aku, ternyata ada makna lain dalam perkataannya.
Jika Albert Han meninggalkan Kota Qing, dia akan membawa Gang Dongzheng pergi ke mana?
Reza Qiao menggerakkan bola mata, tiba-tiba dia tersenyum.
Melihat Reza Qiao tersenyum misterius, mereka semua kebingungan.
Reza Qiao berkata perlahan-lahan, “Kalian beritahu para saudara, malam ini harus berperang dengan segenap kekuatan, pasti harus memastikan Gang Dong memperoleh kemenangan mutlak. Setelah malam ini, kekuatan Gang Qingtian akan meningkat jauh lebih kuat, serta memperoleh perkembangan yang sangat pesat.”
Mereka semua tidak begitu paham terhadap perkataan Reza Qiao, namun mereka semua tetap mengiyakan.
Benar, yang dipikirkan oleh Reza Qiao pada saat ini, bagaimanapun juga tidak terpikirkan oleh mereka.
Lalu Reza Qiao berkata kepada Beni Ouyang, “Setelah hari sudah malam, kamu memimpin para saudara Gang Qingtian untuk berkumpul di luar kota, tidak perlu meninggalkan orang di markas besar Gang Qingtian. Selain memimpin satu regu, kamu juga merangkap sebagai komandan perang, senantiasa melaporkan keadaan terbaru padaku.”
Beni Ouyang bergegas mengangguk, “Turut kepada Bos Reza.”
Pada saat ini, seorang bawahan datang melapor, “Para Ketua, kami baru saja mendapat kabar, orang Gang Dongzheng sedang berkumpul secara diam-diam, mereka sudah mengosongkan markas besar.”
“Pergi ke mana?” tanya Reza Qiao.
“Pergi ke dalam gunung di kota bagian utara.”
Reza Qiao mengangguk, “Aku sudah tahu, pergilah.”
Setelah bawahan pergi, Beni Ouyang mengernyit, “Bos Reza, apa yang ingin dilakukan Gang Dongzheng ini? Kenapa mereka mengosongkan markas sama seperti kita, jangan-jangan mereka juga akan melakukan taktik benteng kosong?”
Reza Qiao berkata tersenyum, “Mereka tidak melakukan taktik benteng kosong, melainkan melakukan persiapan terakhir untuk peperangan besar yang akan segera dimulai, Albert Han bahkan sudah tidak menginginkan tambang dan aset tetapnya lagi, untuk apa dia menginginkan markas besar? Mereka tinggal di markas besar adalah karena Albert Han dan Gunawan Zheng khawatir begitu kabar tersebar keluar, mereka akan dihabisi oleh pihak lawan.”
Patrick Peng mengangguk, “Dengan begitu, Gang Dongzheng benar-benar akan beraksi pada malam ini.”
Reza Qiao mengangguk, “Tentu saja.”
Beni Ouyang mengacungkan ibu jari, “Hebat sekali Bos Reza, bisa memperkirakan hal dengan begitu tepat, sungguh tinggi di atas awan.”
Reza Qiao melambaikan tangan, “Beni, jangan menyanjungku, sekarang orang Gang Dongzheng sudah pergi dalam gunung di kota bagian utara, maka orang-orang kita bersembunyi ke dalam gunung di kota bagian selatan, menjadi sebuah kekuatan bantuan yang kuat, melancarkan aksi pada kapanpun.”
“Baik, malam ini akan berperang dengan sengit.” Semua orang mulai menggosok tinju.
Reza Qiao melihat jam, lalu dia berdiri, “Kalian pergi lakukan persiapan saja, aku akan kembali bekerja ke perusahaan.”
Reza Qiao meninggalkan markas besar Gang Qingtian dan kembali ke perusahaan, dia pergi ke kantor Rini Liu.
Novel Terkait
Aku bukan menantu sampah
Stiw boyThis Isn't Love
YuyuSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiSi Menantu Dokter
Hendy ZhangLove at First Sight
Laura VanessaWahai Hati
JavAliusAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan