Asisten Bos Cantik - Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
William Wang mendesah lagi, “Selama bertahun-tahun berkecimpung di dalam dunia ini, aku selalu linglung, perkataan Reza Qiao padaku malam ini, membuatku tiba-tiba tersadarkan, tiba-tiba aku menyadari aku sedang berjalan selangkah demi selangkah ke dalam jurang tak berdasar. Meski Reza Qiao adalah pemuda yang tampak biasa-biasa saja, namun beberapa perkataannya yang sederhana, mengetuk dengan berat di dalam hatiku, mungkin aku sudah tahu diriku harus melakukan bagaimana ke depannya, mungkin aku benar-benar seharusnya berterima kasih pada Reza Qiao.”
“Teman lama, tidak terlambat untuk mengerem di ambang jurang, teori dalam menjadi seorang manusia, seorang pejabat, belum tentu hanya dipahami kita para internal dari struktur organisasi, orang luar pun lebih paham. Jangan memandang rendah pada Reza Qiao, orang hebat selalu ada di dalam masyarakat, walau dia adalah seorang warga kecil, tetapi dalam hatinya penuh dengan energi positif, penuh dengan kecerdasan. Perkataannya padamu malam ini, pertama adalah untuk membantuku, kedua adalah untuk menyelamatkanmu, berharap kamu dapat mengetahui hal ini dengan benar.” Nada bicara Steven Qiao sedikit lebih hangat.
Mendengar perkataan ini, Reza Qiao tersenyum menampakkan gigi.
William Wang berkata, “Aku memperkenalkan proyek besar senilai 12 triliun ini padamu, juga merupakan tindakan untuk menebus dosaku, aku percaya kamu pasti bisa mengaturnya dengan baik.”
“Kamu tenang saja, aku pasti tidak akan mengecewakan teman kaya kita.”
“Iya, aku pun tenang, besok pagi aku akan membawa rombongan pulang ke provinsi.”
“Besok aku temani kamu makan pagi.”
“Terima kasih teman lamaku.”
“Jangan sungkan, tidak peduli bagaimanapun, dulu kita juga adalah teman sekelas, pertemanan ini tetap masih ada.”
William Wang terdiam sesaat, “Teman lama, aku ingin mengingatkanmu satu hal.”
“Katakan.”
“Hardy Feng selalu memiliki pendapat terhadapmu, orang ini berkecimpung dalam dunia hitam dan putih, di antara para pimpinan atasan, dia masih memiliki koneksi lain selain daripada aku, kamu harus lebih berwaspada.”
Reza Qiao mengangguk, kelihatannya William Wang benar-benar akan berbalik haluan, akan memutus hubungan dengan Hardy Feng.
Steven Qiao berkata, “Aku tahu dengan hal ini, terima kasih atas peringatanmu teman lamaku, tetapi hubungan kamu dan Hardy Feng tidaklah dangkal, jika kamu benar-benar ingin memutus hubungan dengannya, harus mengantisipasi serangan balik darinya.”
William Wang berkata, “Besok setelah pulang ke provinsi, aku akan memutar otak untuk mengumpulkan uang, mengembalikan sekotak uang yang dia berikan padaku.”
Sekotak oleh-oleh khas yang Hardy Feng berikan kepada William Wang sudah dicuri oleh orang utusan Reza Qiao, William Wang hanya bisa menjual harta kekayaannya untuk mengumpulkan uang, lalu mengembalikannya kepada Hardy Feng.
Reza Qiao mengedipkan mata, lalu dia berbisik di telinga Steven Qiao.
Steven Qiao berkata kepada William Wang, “Teman lamaku, setengah jam kemudian, suruhlah Kakak ipar untuk membuka pintu rumah, barang yang dicuri itu akan muncul kembali, dengan begitu kamu pun bisa mengembalikannya kepada Hardy Feng.”
“Oh?” William Wang terkejut, “Apakah Reza Qiao yang memberitahu kamu?”
“Iya.”
“Aku paham, kamu beritahu Reza Qiao, aku William Wang berterima kasih padanya, dengan sungguh-sungguh berterima kasih padanya.”
“Baik, akan aku sampaikan.”
“Teman lamaku, aku ingin menanyakan satu hal lagi.”
“Tanya saja.”
“Apa hubungan kamu dengan Reza Qiao?”
Steven Qiao tersenyum, “Teman.”
“Apakah hanya sekedar teman?”
“Iya.”
“Lalu mengapa dia bisa membantumu dengan segenap usaha?”
“Karena dia adalah orang yang berperikeadilan, suka untuk menegakkan keadilan.”
William Wang terdiam sesaat, “Kamu bisa memiliki seorang teman seperti ini, sungguh hal yang beruntung, aku memiliki sebuah firasat, kelak orang ini pasti akan sukses.”
“Namun sekarang dia hanyalah seorang supir kecil di Perusahaan Foursea.” Steven Qiao sambil berkata sambil mengedipkan mata kepada Reza Qiao.
Saat ini Reza Qiao sedang mengirimkan pesan kepada Master Thief yang berada di provinsi, dia tahu, walau mengantarkan sekotak uang ini kembali, juga tidak perlu khawatir William Wang akan menarik kembali ucapannya, karena video di dalam tangannya ini adalah kekangan yang paling besar terhadap William Wang.
William Wang berkata, “Teman lamaju, sebenarnya dulu aku selalu memandang remeh kepada orang yang berkedudukan lebih rendah, tetapi sekarang akhirnya aku paham, orang kecil selalu bisa melakukan hal besar, dan orang kecil juga mungkin akan menjadi tokoh besar.”
“Bagus sekali perkataanmu ini.” puji Steven Qiao.
“Tidak tahu ke depannya apakah aku juga bisa menjadi teman dengan Reza Qiao.”
“Mungkin akan, tentu saja ini tergantung pada apakah dia bersedia atau tidak.”
“Teman lamaku, hari-hari masih panjang, kita mengobrol lagi di kemudian hari.”
“Baik, besok pagi aku akan mengantarkan kepergianmu, silahkan datang lagi ke Kota Qing di kemudian hari.”
William Wang menutup telepon.
Pada saat ini, Reza Qiao sudah selesai mengirimkan pesan, lalu dia berkata sambil tersenyum, “Keponakan, menurutmu apakah William Wang ini benar-benar akan memutar haluan dari jahat menjadi baik?”
Steven Qiao berkata, “Aku tidak memiliki keyakinan penuh terhadap hal ini, tetapi pada masa sekolah, aku memahaminya, dulunya dia juga adalah seorang pemuda yang berdarah panas, dan segenap hati ingin menjadi orang yang berguna untuk masyarakat. Namun, di bawah pengaruh organisasi pemerintahan selama bertahun-tahun, manusia akan berubah. Sekarang, seluruh China sedang menyesuaikan budaya di dalam organisasi pemerintahannya, semoga William Wang bisa membaca situasi dengan baik, dan mengikuti arus pergerakan besar.”
Reza Qiao mengangguk, “Dengan demikian, pada dasarnya dia masih lumayan, jika dia benar-benar bisa berubah menjadi baik, jerih payahku juga tidak sia-sia.”
Steven Qiao berkata, “Paman kecil, sebenarnya pembahasan kehidupan kamu dan William Wang pada malam ini, juga sudah mengajariku beberapa hal.”
Reza Qiao tertawa terbahak-bahak, “Keponakan, jangan menepuk pantat kuda Paman kecil, aku akan menjadi sombong nanti.”
Steven Qiao berkata dengan sungguh-sungguh, “Paman kecil, yang aku katakan ini adalah nyata, sebenarnya selama ini aku merasa kamu dan Bibi kecil adalah orang yang tegak, memiliki rasa cinta yang besar di dalam hati, orang baik seperti kalian, kelak pasti akan mendapatkan balasan yang baik.”
“Untuk apa menunggu hari kelak, bukankah balasan baik sudah akan datang segera?”
Steven Qiao tersenyum, “Benar, benar, proyek besar senilai 12 triliun ini, merupakan balasan baik untuk Paman kecil dan Bibi kecil.”
Reza Qiao berkata, “Keponakan, isi percakapan antara kita pada mala mini, hanya sebatas pada kita sendiri saja, jangan katakan dengan orang lain.”
Steven Qiao mengangguk, “Aku tentu akan merahasiakan hal ini, ini adalah rahasia di antara kita berdua.”
“Termasuk pula Bibi kecil kamu.”
Steven Qiao tersenyum lagi, “Paman kecil sudah melakukan hal yang begitu besar, masih harus merahasiakannya dari Bibi kecil? Jika Bibi kecil tahu kamu membantu Perusahaan Foursea untuk mendapatkan proyek besar senilai 12 triliun, mungkin dia akan lebih baik terhadapmu.”
“Aku tidak ingin dia bersikap baik kepadaku karena hal ini, yang aku inginkan adalah, dalam kondisi tidak berhutang padaku, dia bisa sepenuhnya menyerahkan hati kepadaku.” kata Reza Qiao terkekeh.
“Tetapi cepat atau lambat Bibi kecil mungkin akan mengetahui hal ini.”
“Itu adalah masalah di hari kelak, setidaknya saat ini aku tidak ingin memberitahu dia, biarlah dia mengira aku adalah Dewa, bukankah lebih asyik?”
Steven Qiao terus tersenyum, “Paman kecil, sekarang aku paham, kamu si Dewa ini, sebenarnya bukan mengandalkan ramalan Dewa, melainkan kemampuan asli.”
“Tetapi Bibi kecil kamu akan mengira ramalan Dewa aku ini ajaib, bukankah ini sangat asyik?”
Steven Qiao mengangguk, “Paman kecil begitu merendah dalam bertindak, benar-benar adalah contoh teladan untuk generasi kami.”
Reza Qiao berkata, “Aku tidak ingin menjadi contoh teladan bagimu, juga bukanlah orang yang mulia, teknik yang aku gunakan dalam bertindak, bukanlah yang bisa kamu pelajari, tentu kamu juga tidak dapat mempelajarinya. Kamu hanya perlu menjalankan tugas kewajibanmu sebagai Walikota dengan baik, lebih banyak melakukan jasa untuk warga masyarakat, Paman kecil pun sudah senang.”
“Aku pasti akan mengingat ajaran Paman kecil dengan ketat.” Steven Qiao mengangguk lagi.
“Sore ini orang William Wang pergi ke rumah Kakak besar untuk mengutak-atik, Kakak besar dan Kakak ipar pasti terkejut, sekarang kamu pulang dan tenangkan mereka saja.” ujar Reza Qiao.
Reza Qiao sungguh memikirkan semuanya dengan cermat, Steven Qiao terharu lagi, lalu dia bergegas mengangguk.
Kemudian, mereka meninggalkan kedai teh, lalu Reza Qiao menyetir mobil dan berhenti di bawah gedung asrama di Perumahan X.
“Maukah Paman kecil duduk ke rumah?” tanya Steven Qiao.
Reza Qiao menggeleng kepala.
Steven Qiao naik ke atas terlebih dahulu.
Reza Qiao duduk di dalam mobil sambil merokok, penanganan masalah hari ini masih termasuk sempurna, Steven Qiao aman sentosa, dan Rini Liu tidak ikut terjerat, bahkan juga mendapatkan proyek besar senilai 12 triliun, termasuk pula memperoleh hasil.
Hardy Feng memikirkan segala cara untuk menyerang Steven Qiao dan Rini Liu, tetapi sekarang strateginya sudah gagal, serta kerugian sekotak uang, tentu dia akan gusar dan cemas. Reza Qiao menyuruh William Wang untuk menyampaikan perkataannya kepada Hardy Feng, adalah ingin memberitahunya bahwa masalah ini tidak ada hubungan dengan orang lain, carilah dia jika ingin balas dendam.
Setelah selesai merokok, Reza Qiao mengeluarkan ponsel dan menelepon Berty He.
“Lady, setelah dua Little Shi Qian itu pulang, ambil dua ratus juta dari rekening perusahaanmu sebagai penghargaan untuk mereka.”
Kedua Master Thief itu pergi ke provinsi dan tidak mendapat harta apa-apa, tentu harus diberi penghargaan.
“Oh, hal besar apa yang telah mereka perbuat, sehingga kamu memberikan penghargaan besar?” tanya Berty He penasaran.
Reza Qiao terkekeh, “Lady, jangan mengungkit masalah ini.”
Berty He tidak bertanya lagi, “Baik, turuti saja kehendakmu.”
“Sayang, ayo sini, kuberi ciuman besar!”
Berty He tersenyum, “Dalam beberapa hari di Kota Macau itu, tempatku itu benar-benar menjadi besar karenamu.”
“Tangan Dewa aku ini, ke depannya akan membuat tempatmu itu menjadi semakin besar.” Reza Qiao tersenyum girang.
“Sekarang pun sudah tidak kecil, sudah hampir melampaui Milan.” ujar Berty He.
“Janganlah puas, hanya ada yang lebih besar, tidak ada yang paling besar.”
“Karena kamu berkata seperti itu, apakah malam ini kamu ingin membuatku menjadi lebih besar lagi?” Berty He tersenyum menggoda.
“Lady sedang menggodaku.”
“Harus, siapa suruh keterampilanmu begitu hebat.”
“Kamu terlalu berlebihan, sebenarnya aku masih harus tak hentinya belajar dan selangkah lebih maju, tiada batas untuk belajar.” kata Reza Qiao dengan rendah hati.
“Kamu tidak boleh selangkah lebih maju lagi, kalau tidak, orang lain tidak akan bisa hidup lagi.” kata Berty He tersenyum.
“Aduh, mati di atas ranjang juga adalah sebuah kenikmatan.” Reza Qiao berkata mendesah.
“Iya, sekarang pun aku tidak ingin hidup lagi….”
“Tidakkah mudah jika ingin mati, tetapi malam ini tidak bisa, kamu harus hidup baik-baik.”
“Dasar si jahat….”
Setelah bercumbu sesaat dengan Berty He, Reza Qiao turun dari mobil, tepat bertemu dengan Nindy yang pulang.
Reza Qiao menatap Nindy dan tiba-tiba berkata, “Nindy, apakah kamu ingin mati?”
Nindy tertegun, dirinya hidup baik-baik, untuk apa dia ingin mati? Kenapa orang ini tiba-tiba berkata seperti itu, sungguh menyebalkan.
Nindy memelotot, “Dasar jahat, kamu yang ingin mati.”
Reza Qiao bermain mata, “Di saat tertentu, kamu akan merasa tidak ingin mati, akan berteriak: aku tidak ingin mati, buat aku mati saja, ah….”
Sekujur tubuh Nindy merinding mendengarnya, dia memelototi Reza Qiao, “Kamu ah, ah, ah, ah apaan, desahan ranjang apa ini?”
“Menurutmu?”
“Dasar preman.” Nindy mengerutkan bibir dan naik ke atas.
Reza Qiao mengikuti di belakangnya dan menggerutu, “Nindy, kapan jika kamu sudah tidak ingin hidup lagi, cari aku saja, aku akan membuatmu berkelana antara hidup dan mati, nikmat sekali sensasi itu….”
Nindy tidak menghiraukan Reza Qiao, dia mempercepat langkahnya naik ke atas dan membuka pintu, lalu langsung menutupnya dengan meninggalkan satu kalimat, “Mati saja kamu, Reza Qiao.”
Reza Qiao mendesah, huh, sekarang Nindy tidak tahu mati juga adalah sejenis kenikmatan, kelak dia akan membuatnya tahu.
Pagi hari keesokannya, Reza Qiao menjemput Rini Liu berangkat kerja.
Rini Liu tidak tidur dengan baik tadi malam, dia selalu mengkhawatirkan masalah Steven Qiao, ketika duduk di dalam mobil pada saat ini, pikirannya tetap tidak tenang.
Reza Qiao sambil menyetir sambil bersenandung, “Satu-satu, raba ketiak adik, dua-dua, raba….”
“Diam, jangan bernyanyi.” Rini Liu memelototi Reza Qiao.
Reza Qiao tersenyum, “Mengapa?”
“Jangan bernyanyi ya jangan bernyanyi.” kata Rini Liu dengan jengkel.
“Baiklah kalau begitu, aku tidak bernyanyi, bagaimana kalau aku menceritakan lelucon?”
“Tidak.” Rini Liu menggeleng kepala.
“Bagaimana kalau teki-teki?”
Rini Liu terus menggeleng kepala.
“Bagaimana kalau meramalkan kamu mempunyai nasib baik apa pada hari ini?”
“Heng, Dewa Qiao, simpan saja tenagamu.” Rini Liu mengerutkan bibir. Pada saat ini, ponselnya berdering.
Setelah Rini Liu selesai bertelepon, dia menolehkan kepala dan menatap lurus pada Reza Qiao.
Novel Terkait
Half a Heart
Romansa UniverseMy Goddes
Riski saputroAsisten Bos Cantik
Boris Drey1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaCantik Terlihat Jelek
SherinAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan