Asisten Bos Cantik - Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
“Tentu saja, aku adalah Dewa Qiao.” Reza Qiao mengangguk, “Seorang yang benar-benar ingin melakukan hal besar, tidak akan terobsesi dengan harta kekayaan, karena harta tidak dibawa sejak lahir dan tidak dibawa ketika mati, hanya perlu bercukupan saja. Selain itu, kamu harus ingat, jangan menjulurkan tangan, karena pasti akan tertangkap bila menjulurkan tangan, jika bukan karena hari ini aku ingin menyelamatkan kamu dan berusaha membujuk pencuri, mereka sudah pergi melaporkan diri, begitu mereka melaporkan diri, kamu bisa bayangkan hasilnya….”
William Wang diam tak bersuara, dia sedang merenungkan perkataan Reza Qiao, semakin dipikir semakin terasa takut.
Reza Qiao berdiri, “Obrolan kehidupan kita pada hari ini sampai di sini saja, aku memberimu satu perkataan terakhir: di dunia ini, kebaikan dan kejahatan pasti ada karmanya, bukanlah tidak datang, melainkan belum sampai pada waktunya. Ini bukan ramalan aku Dewa Qiao, melainkan menganut teori ilmiah, kalau tidak percaya, kamu bisa cari di internet.”
Lalu Reza Qiao berjalan pergi sambil tertawa terbahak-bahak.
Setelah Reza Qiao pergi, William Wang tenggelam ke dalam pikirannya, memikirkan hal yang pernah dia lakukan, memikirkan perkataan Reza Qiao pada malam ini….
Reza Qiao berjalan ke depan mobil sambil bersenandung, ketika hendak naik, terdengar sebuah suara dari samping, “Paman kecil.”
Reza Qiao menoleh, Steven Qiao sedang berdiri di samping mobil, Steven Qiao tidak langsung meninggalkan Hotel Qing, melainkan menunggunya keluar di samping mobil.
Reza Qiao membuka pintu mobil dengan berseri-seri, “Keponakan, ayo naik.”
Steven Qiao naik ke dalam mobil, lalu Reza Qiao menghidupkan mobil dan meninggalkan Hotel Qing.
“Paman kecil, sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Steven Qiao tidak sabar, dalam hatinya penuh dengan kebingungan yang amat besar.
Reza Qiao menyetir sambil melirik Steven Qiao, “Keponakan, Paman kecil haus, bagaimana jika kita pergi ke suatu tempat untuk minum teh?”
“Baik, aku traktir Paman kecil minum teh.” Steven Qiao setuju dengan senang hati.
Mereka pergi ke sebuah kedai teh di tepi sungai, lalu mereka naik ke lantai atas dan meminta ruang privat, menyeduh seteko teh.
Reza Qiao mengangkat cangkir teh dan meminum seteguk, “Bagus, bagus, teh bagus.”
Steven Qiao menatap Reza Qiao dengan hening.
Reza Qiao meletakkan cangkir teh dan tersenyum kepada Steven Qiao, “Keponakan, ayo minum.”
Steven Qiao berkata sambil tersenyum, “Paman kecil, sekarang dalam perutku penuh dengan pertanyaan.”
Reza Qiao menyalakan sebatang rokok, dia menghisap beberapa kali, lalu berkata, “Keponakan, terkait masalah pada hari ini, aku tahu kamu sangat penasaran, dengarkan Paman kecil ceritakan perlahan-lahan….”
Reza Qiao memberitahukan keseluruhan kejadian kepada Steven Qiao.
Setelah Reza Qiao selesai bercerita, Steven Qiao menghela napas berat, ternyata begitu, dirinya dapat selamat dari bahaya, semuanya adalah karena Paman kecil.
Tak disangka William Wang begitu kejam dan bengis, merencanakan strategi jahat yang begitu hina bersama Hardy Feng untuk mencelakainya, pertemanan mereka sama sekali tidak berharga di mata William Wang, jauh tidak sebanding dengan keuntungan yang diberikan Hardy Feng.
Tak disangka Paman kecil begitu banyak akal, bahkan bisa memandang menembus niat jahat dari William Wang dan Hardy Feng, bahkan begitu cermat dalam bertindak, begitu rinci dalam merancang strategi, dengan begitu mudah merusak rencana jahat mereka.
Bagaimanapun dia juga tidak bisa meniru gaya tindakan Paman kecil, karena Paman kecil sama sekali tidak bertindak sesuai dengan aturan biasa.
Steven Qiao terbengong menatap Reza Qiao, lalu dia bergumam, “Paman kecil bahkan dapat memikirkan cara seperti ini, benar-benar….”
Steven Qiao tidak tahu harus menggunakan kata apa untuk mengekspresikan perasaannya.
Reza Qiao berkata datar sambil tersenyum, “Keponakan, berdasarkan penalaran kalian, hal yang aku lakukan ini adalah tindakan rendahan, sebenarnya ini merupakan menetralkan racun dengan racun, berhadapan dengan orang keji, harus menggunakan cara yang sama untuk menyerangnya. Tidak ada gunanya membicarakan logika dan norma dengan orang keji.”
Steven Qiao mengangguk, perkataan Paman kecil masuk akal.
Reza Qiao meneruskan, “Tentu saja, hari ini aku juga sudah melihat betapa kejam dan bengisnya persaingan di dalam dunia kalian, sama sekali tidak kalah dengan Jianghu, bahkan melebihinya.”
Ekspresi Steven Qiao menjadi lesu, “Selalu ada orang yang tidak menaruh hati dan pikirannya pada bagaimana melakukan sesuatu untuk rakyat, dan bagaimana melakukan tugasnya sendiri, mereka menjadikan kekuasan dalam tangan mereka sebagai alat untuk memperoleh keuntungan, bahkan menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan mereka.”
“Ini adalah alasan mengapa aku membantumu.”
“Maksud Paman kecil adalah….”
Reza Qiao berkata dengan serius, “Maksudku adalah, walau kamu adalah keponakanku, tetapi jika kamu bukan pejabat yang baik, aku juga tidak akan membantumu karena kita adalah paman dan keponakan. Namun aku sangat tahu, kamu adalah perwakilan rakyat Kota Qing yang baik, segenap hati mendapatkan keuntungan untuk rakyat Kota Qing, segenap hati melakukan sesuatu untuk rakyat Kota Qing. Jika orang baik seperti kamu pun tertimpa kemalangan, apakah masih ada hal nyata di dunia ini?”
Steven Qiao sedikit terharu, “Paman kecil berbuat seperti ini, sebenarnya adalah menegakkan keadilan.”
“Iya, menegakkan keadilan, di mana ketidakadilan berada, di situlah aku. Terhadap para setan dan iblis, aku akan membasmi semua yang kutemui.” ujar Reza Qiao, meski suaranya tidak besar, tetapi penuh dengan energi positif.
Steven Qiao sangat terharu, walau Paman kecil hanya seorang warga kecil, seorang supir kecil, tetapi dalam hatinya penuh dengan keadilan, penuh dengan rasa cinta yang besar.
“Sebenarnya Paman kecil adalah orang yang mulia, aku sangat kagum.” kata Steven Qiao dari dalam lubuk hati.
Reza Qiao melambaikan tangan, “Jangan meninggikan aku, aku hanya melakukan apa yang menurutku seharusnya dilakukan saja, tidak termasuk orang yang mulia, keinginan pribadiku sangat banyak.”
Steven Qiao mengedipkan mata, “Apa maksud perkataan Paman kecil ini? Keinginan pribadi dari mana?”
Reza Qiao tersenyum ganjil, “Keponakan, proyek besar senilai 12 triliun yang diungkit oleh William Wang, adalah investasi dari teman dekatnya di Kota Beijing terhadap Kota Qing, kamu pasti juga kenal dengan teman dekat itu.”
Steven Qiao mengangguk, “Aku mengetahui dia, sekarang dia sudah sukses di kota Beijing, memiliki harta kekayaan yang kuat. Dia tidur di kasur tingkat bersama William Wang, hubungan mereka sangat dekat, sedangkan hubungannya denganku tidak termasuk dalam, tetapi juga masih lumayan, hanya saja tidak pernah berhubungan lagi dalam beberapa tahun ini.”
“Proyek besar senilai 12 triliun ini, awalnya ingin diperkenalkan William Wang kepada Hardy Feng, tetapi aku tidak setuju, aku sudah memerintahkan William Wang, jika teman dekat itu datang ke Kota Qing untuk berinvestasi, harus berhubungan dengan keponakan terlebih dahulu.”
“Apakah William Wang setuju?”
“Dia tidak bisa menentukan apakah setuju atau tidak setuju, perkataanku adalah surat perintah dari Raja baginya.”
Steven Qiao berpikir sejenak, “Jika William Wang menuruti perkataanmu, maka teman dekat itu juga akan mendengarkan sarannya. Sebenarnya aku sudah mendengar sejak lama, William Wang adalah penanggung jawab investasi dari teman dekat itu secara nama, dalam beberapa tahun ini, teman dekat itu mendapatkan banyak uang dengan mengandalkan William Wang, kesuksesannya terwujud berkat William Wang.”
“Oleh karena itu Wiliam Wang sangat berpengaruh terhadap teman dekat itu, William Wang bisa menjamin proyek besar senilai 12 triliun itu akan jatuh pada Kota Qing, bisa menjamin teman dekat itu akan langsung berhubungan denganmu.”
Steven Qiao mengangguk, “William Wang memperkenalkan proyek ini kepada Hardy Feng, pasti akan mendapatkan balasan yang besar dari Hardy Feng, tetapi jika teman dekat itu langsung berhubungan denganku, William Wang tidak akan mendapatkan keuntungan apapun.”
“Pertimbangan William Wang pada saat ini sudah bukan lagi bisa mendapatkan seberapa banyak keuntungan, dia mampu mempertahankan kedudukannya saat ini pun sudah banyak berdoa, dengan menggerakkan satu jari saja, aku sudah bisa membuatnya hancur lebur.” kata Reza Qiao dengan percaya diri.
Steven Qiao tersenyum, “Sekarang Paman kecil sudah menguasai titik kelemahan William Wang, selain menuruti perkataanmu dengan taat, dia tidak mempunyai pilihan lain.”
“Oleh karena itu kamu tunggu saja, mungkin ketika hari sudah pagi, teman dekat itu akan meneleponmu, membahas masalah terkait proyek senilai 12 triliun itu. Keponakan, berdasarkan aspek mengundang dana investasi, proyek besar ini didatangkan oleh Walikota sendiri, memiliki keuntungan yang amat besar terhadap kinerjamu.”
Steven Qiao berkata mendesah, “Ini semua adalah berkat perhatian dan rasa saying Paman kecil padaku, hari ini aku dapat aman sentosa, semuanya adalah berkat jerih payah Paman kecil, aku sangat berterima kasih kepada Paman kecil.”
“Kita adalah sekeluarga, tidak perlu berkata sungkan, tetapi keinginan pribadi yang aku katakan tadi, kamu juga pasti akan memahaminya.” ujar Reza Qiao tersenyum.
Steven Qiao mengangguk, “Aku paham dengan maksud Paman kecil, keinginan Paman kecil adalah setelah proyek besar senilai 12 triliun itu diarahkan ke Kota Qing, biarlah Perusahaan Foursea yang mengerjakannya.”
“Tepat seperti itu, ini adalah keinginan pribadiku.” kata Reza Qiao sambil mengangguk.
“Sebenarnya tanpa keinginan pribadi Paman kecil, tanpa hubungan antara aku dan Paman kecil, aku juga akan mempertimbangkan untuk menyerahkan proyek ini kepada Perusahaan Foursea.”
“Mengapa?”
“Pertama adalah karena Bibi kecil memiliki karakter dan kinerja yang transparan, serta memiliki kemampuan yang luar biasa; Kedua adalah karena Perusahaan Foursea memiliki kekuatan yang besar dan citra masyarakat yang bagus, dapat membuat mitra kerja merasa tenang; Ketiga adalah karena Perusahaan Foursea memiliki pengalaman dalam mengerjakan proyek besar, semua orang pun melihat bahwa proyek senilai delapan triliun itu berjalan dengan teratur. Jika proyek besar ini diserahkan kepada Perusahaan Foursea, semua orang akan menerima keputusan itu, dan mitra kerja tentu juga akan sangat puas.”
Reza Qiao tersenyum, “Dengan begitu, akulah yang berpikir terlalu banyak.”
Steven Qiao berkata, “Tetapi jika proyek ini benar-benar jatuh kepada Perusahaan Foursea, tetap tidak terpisahkan dengan Paman kecil.”
“Bagaimana?”
“Jika aku dan Paman kecil tidak berjodoh untuk saling kenal, aku tentu tidak akan memahami Perusahaan Foursea dan memahami Bibi kecil. Jika proyek senilai delapan triliun itu tidak jatuh kepada Perusahaan Foursea, aku tentu tidak akan tahu bahwa Perusahaan Foursea mempunyai pengalaman yang matang dalam kerja sama proyek besar, juga tidak akan menyerahkan proyek besar senilai 12 triliun ini kepada Perusahaan Foursea dengan hati tenang. Oleh karena itu, jika proyek ini dapat berhasil, tetap adalah karena Paman kecil, semua ini berhubungan erat dengan Paman kecil. Dengan kata lain, tanpa Paman kecil, tidak akan ada proyek senilai delapan triliun, juga tidak akan ada proyek senilai 12 triliun yang jatuh kepada Perusahaan Foursea.”
Reza Qiao mengangguk dengan puas, “Keponakan berkata seperti itu, dalam hatiku terasa sangat senang.”
Pada saat ini, telepon Steven Qiao berdering, Steven Qiao mengeluarkan ponselnya, itu adalah panggilan telepon dari William Wang.
Steven Qiao sedang ragu-ragu apakah dia akan mengangkat telepon itu atau tidak.
Reza Qiao melirik pemberitahuan panggilan telepon itu, “Keponakan, angkat saja, mungkin adalah kabar baik.”
Steven Qiao mengangguk, dan membuka pengeras suara.
“Teman lama, aku adalah William.”
“Apakah ada masalah?” tanya Steven Qiao dengan datar.
“Apakah kamu masih ingat dengan teman kaya kita di kota Beijing itu?”
“Tentu saja ingat.”
“Aku baru saja bertelepon dengannya, akhir-akhir ini dia bermaksud untuk menginvestasikan proyek besar senilai 12 triliun di Kota Qing, aku memberitahu dia bahwa sekarang kamu adalah pejabat pemerintah di Kota Qing, dan menyarankan dia untuk langsung datang ke Kota Qing untuk berhubungan denganmu, biarlah kamu yang mengatur mitra kerjanya. Dia sangat senang mendengarnya, dia berkata sudah bertahun-tahun tidak berhubungan, tak disangka kamu menjadi Walikota Kota Qing, dia berkata dia akan terbang ke Kota Qing pada esok hari untuk mencarimu, dia berkata bahwa mitra kerja yang kamu carikan, pasti tidak akan ada masalah, lalu dia akan menyerahkan semuanya padamu.”
Reza Qiao tersenyum, benar saja, semuanya berada di dalam dugaan, keefektifan kinerja dari si kecil Wang lumayan tinggi juga.
Steven melirik Reza Qiao dan tersenyum, lalu dia berkata kepada William Wang, “Teman lama sendiri yang mendatangkan investasi untuk Kota Qing, aku mewakili pemerintahan Kota Qing mengucapkan terima kasih padamu, di saat bersamaan juga menyampaikan ucapan terima kasih dari diriku sendiri.”
William Wang mendesah, “Jangan berkata seperti itu, sejujurnya, aku merasa bersalah padamu, baguslah jika kamu tidak membenciku.”
Steven Qiao berkata, “Kita adalah teman sekelas, tidak peduli bagaimanapun, pertemanan kita tidak dapat dihapuskan begitu saja, sementara masalah itu, bagaikan angin berlalu, mungkin kita seharusnya belajar untuk melupakan.”
“Apakah kamu benar-benar bersedia memaafkan semua perbuatanku pada sebelumnya?”
“Ini tergantung bagaimana kelakuan dan perbuatanmu ke depannya.” ujar Steven Qiao dengan santai.
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaCinta Yang Dalam
Kim YongyiThe Gravity between Us
Vella PinkySi Menantu Buta
DeddyBretta’s Diary
DanielleMarriage Journey
Hyon SongStep by Step
LeksAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan