Asisten Bos Cantik - Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
Tina Jiang buru-buru mundur dua langkah: "Jangan sembarangan menyentuh, semakin lama semakin berani kamu ya, disiang bolong kamu berani macam-macam."
Ada apa? kamu Nyonya mudaku, tentu saja aku boleh menyentuhnya, selain itu aku juga bukannya tidak pernah menyentuhmu sebelumnya. ” kata Reza Qiao acuh tak acuh.
Tina Jiang kesal, dan mengangkat tinjunya untuk memukul: "Kamu sudah menyentuhnya dan tidak perlu di bahas lagi, dulu kamu bisa menyentuhnya, tapi kelak kamu tidak bisa lagi."
“Oh, Nyonya mudaku sedang dalam kondisi yang tidak baik dan sedang sensi sekali.” Reza Qiao menghela nafas, menggelengkan kepalanya.
Tina Jiang tertawa: "Tidak ingin berdebat denganmu, aku akan pergi melihat Rini."
"Pergilah."
Tina Jiang hendak pergi, dan berhenti lagi: "Oh iya, aku akan memberitahumu sesuatu hal."
"Hal apa?"
"Aku baru saja melihat Hardy."
"Oh, di mana kamu melihatnya?"
"Di Hotel Qing."
Segera setelah Reza Qiao mendengar itu jiwanya tersadar, teman lama keponakannya menginap di Hotel Qing.
"Mengapa kamu pergi ke Hotel Qing?"
“Beberapa rekan dari tempat lain datang untuk menangani kasus ini, menginap di Hotel Qing, aku membantu mereka dengan kasus ini, dan pergi bertukar informasi, ketika mereka keluar dari ruangan yang sama, kebetulan melihat Hardy mengetuk pintu kamar dilantai itu. "
“Berapa nomor kamarnya?” Reza Qiao bertanya dengan wajah berpura-pura.
“802.”
Reza Qiao mengangguk: "Apakah Hardy melihatmu?"
"Tidak, baru saja aku melihatnya pintu itu sudah terbuka, dan dia langsung masuk."
"Dia hanya sendirian?"
"Benar."
Reza Qiao tertawa: "Coba tebak apa yang dilakukan Hardy pergi ke sana?"
"Aku tebak mungkin ada pelanggan yang lebih penting, jadi dia pergi berkunjung secara langsung."
Reza Qiao menggelengkan kepalanya.
“Lalu bagaimana menurutmu?” kata Tina Jiang.
“Aku pikir Hardy pergi untuk melakukan hal itu.” Reza Qiao menyeringai.
Tina Jiang tertawa: "Kamu ini, selalu mengatakan seputar itu, melakukan hal seperti apa yang di siang bolong? selain itu, ketika aku turun dan melewati meja resepsionis, aku mengecek daftar tamu, yang tinggal di 802 adalah laki-laki. "
"Mengapa kamu ingin memeriksa ini?"
"Profesional biasa harus sensitif, Hardy bukan orang yang baik, dia pergi ke kamar 802, dan aku memeriksanya sejenak."
"Bagaimana kamu tahu itu laki-laki?"
"Nama tamunya adalah William Wang, sekali dilihat itu adalah nama laki-laki."
Reza Qiao mengangguk: "Apakah kamu tahu apa yang dilakukan William?"
Tina Jiang menggelengkan kepalanya: "Mungkin seorang pengusaha, Hardy tidak mengunjungi yang lain selain seorang pengusaha."
"Dari yang kamu lihat, apakah William dan Hardy merupakan hubungan pelanggan?"
"Seharusnya iya."
"Mengapa menurutku bukan?"
"Lalu menurutmu apa hubungan mereka?"
"Melakukan hal itu."
Ha--
Tina Jiang tertawa: "Kamu benar-benar bisa membayangkannya, hebat, tidak ingin berbicara denganmu lagi, aku akan pergi mencari Rini."
Melihat Tina Jiang berjalan ke dalam gedung, Reza Qiao tersenyum, tidak butuh banyak usaha, Nyonya muda itu muncul tepat pada waktunya.
Reza Qiao menyetir mobil pergi ke kantor investigasi informasi, dan langsung pergi ke kantor direktur.
Mendorong pintu hingga terbuka, seorang pria berusia 30-an sedang bermain dengan kamera SLR, dan melihat Reza Qiao dan mengangkat kepalanya.
“Apakah kamu Ketua di sini?” Reza Qiao duduk di seberangnya.
Pria itu mengangguk, dan meletakkan SLR: "Kamu adalah ..."
"Aku seorang pelanggan."
“Selamat datang.” Pria itu buru-buru menuangkan teh untuk Reza Qiao.
Reza Qiao meneguk dua tegukan dari cangkir tehnya, dan memandang pria itu.
Pria itu tersenyum: "Apa yang bisa aku lakukan, Tuan?"
"Pelayanan apa yang kamu miliki di sini?"
"Aku di sini untuk penerimaan laporan, selama ada masalah yang ingin kamu ketahui, apapun bisa dilakukan." Pria itu sangat percaya diri.
Reza Qiao mengangguk, "Benarkah begitu?"
"Tentu saja."
"Bagaimana dengan harganya?"
"Itu tergantung pada apakah kamu ingin menyelidiki informasi pribadi atau menyelidiki komersial? biayanya berbeda."
"Aku ingin kamu membantuku menyelidiki seseorang."
"Itu sederhana, katakan lebih spesifik."
"Orang ini bernama William Wang, bekerja pada pemerintahan integritas provinsi, bisa dikatakan masih sebagai ketua departemen tertentu."
"Um, Tuan ingin menyelidiki perselingkuhannya atau ..."
Reza Qiao melambaikan tangannya: "Kamu bisa menyelidiki alamat rumahnya, pekerjaan keluarganya, dan nomor teleponnya."
"Hanya itu saja?"
"Iya."
"Ini tidak masalah."
"Berapa harganya?"
"3 Ribu RMB(Rp 6 Juta)."
"Berapa lama?"
"2 hari."
Reza Qiao menggelengkan kepalanya: "Tidak boleh 2 hari, terlalu lambat."
"Lalu berapa lama waktu yang kamu inginkan?"
"Aku ingin dua jam."
Pria itu dalam masalah: " Kakak besar, dari Kota Qing ke ibukota provinsi tidak cukup 2 jam, kamu memintaku untuk terbang kesana."
Reza Qiao tertawa: "Aku tidak peduli apa yang kamu lakukan, aku hanya ingin hasilnya."
"Ini sangat sulit."
“Kamu pasti punya cara.” Reza Qiao tersenyum dan mengulurkan 3 jari, “Beri aku hasilnya dalam 2 jam, aku akan memberimu uang.”
"Berapa banyak?"
“30.000 RMB (Rp 60 Juta).” Reza Qiao tersenyum.
Begitu pria itu mendengar bahwa bayarannya meningkat 10 kali lipat, segera menjadi energik, dan menampar meja: "Oke, tidak masalah, aku akan mempercayakan mitra di ibukota provinsi, dijamin dalam 2 jam akan mendapatkan permintaanmu, tetapi kamu harus membayar setengahnya terlebih dahulu."
"Tidak boleh."
"Kakak besar, harus mengikuti aturan, kami selalu meminta bayaran setengah dari deposit dulu."
Reza Qiao mengeluarkan tiga gumpalan uang dari tubuhnya dan menepuknya di atas meja: "Aku akan memberimu 30.000 secara langsung."
Pria itu sangat gembira: "Kakak besar sangat hebat dalam berbisnis."
Reza Qiao mengambil pena dan kertas untuk menuliskan nomor ponselnya dan menyerahkannya kepada pria itu: "Kirim apa yang aku inginkan ke ponsel dalam waktu 2 jam, kalau tidak ..."
"Kalau tidak, bagaimana?"
“Kamu tidak hanya tidak akan mendapat 30.000 RMB itu, aku juga akan menghancurkan kantor investigasimu, dan membuatmu tidak dapat berdiri dan berjalan di masa depan.” Reza Qiao dengan santai menepuk sandaran tangan kursi, sejenak, kursi sandaran tangan hancur tanpa suara dan jatuh ke lantai.
Pria itu tiba-tiba merasa takut, anak ini sangat aneh, terlalu kuat.
"Kakak besar, jangan khawatir, aku pasti akan memenuhi permintaanmu."
“Sebenarnya kamu lebih tua dariku, harusnya memanggilku Kakak Kecil baru benar.” Reza Qiao tersenyum dan berdiri.
“Baik, Kakak Kecil.” Pria itu mengangguk penuh semangat, menyeka keringat dingin dari keningnya.
Reza Qiao mengangguk dan melangkah keluar.
Lelaki itu segera mengambil telepon dan menelepon rekan-rekannya di ibukota provinsi...
Pada saat ini, di kamar 802 Hotel Qing, tirai tertutup rapat, seorang pria setengah baya yang tampak dingin sedang duduk di sofa, merokok dan memandang berlawanan dengan Hardy.
Pria setengah baya ini adalah William Wang.
Hardy Feng memandang William Wang dengan senyuman di wajahnya, sangat kontras dengan ekspresi William Wang.
"Saudara Wang bisa datang ke Kota Qing untuk menangani kasus ini secara langsung kali ini, sungguh luar biasa."
“Karena sudah menerima laporannya, karena itu termasuk dalam lingkup pekerjaanku, karena sudah disetujui di atas, tentu aku harus memperhatikannya,” kata William Wang kosong tanpa ekspresi.
“Jika bisa disetujui atasan, aku khawatir itu juga berkat Saudara Wang.” Hardy Feng mengerti, saat menangani kasus setingkat Steven Qiao, William Wang tidak akan bisa memimpin.
"Bos Feng memahami prosedur kita dengan sangat baik, jika aku tidak melebih-lebihkan isi surat laporan itu, yang di atas mungkin tidak akan menyetujui."
“Saudara Wang sudah berusaha keras.” meskipun William Wang bukan anak seusianya, Hardy Feng masih memanggilnya saudara Wang.
"Bos Feng, demi dirimu bahkan telah menyinggung teman lama," kata William Wang sambil tersenyum.
Hardy Feng buru-buru mengangguk: "Terima kasih banyak atas bantuan Saudara Wang untukku, tentu saja aku tidak akan memperlakukan Saudara Wang dengan salah, aku tahu Saudara Wang mengalami kesulitan menangani kasus ini, dan urusan rumahpun ditinggalkan, jadi mengatur seseorang untuk pergi ke ibukota provinsi, mengirim sekotak suvenir ke rumah Saudara Wang, nyonya kebetulan ada di rumah ... "
“Ah, Bos Feng terlalu sungkan.” senyum muncul di wajah William Wang, begitu Hardy meninggalkan rumahnya tadi malam, istrinya menelepon dia, Hardy Feng mengirim seseorang untuk mengantarkan apa yang disebut Produk local yang terbaik, ketika dibuka, penuh dengan kepala orang tua.
William Wang sangat puas dengan kekuatan dan efisiensi kerja Hardy Feng, begitu sampai di Kota Qing, Hardy mengirimkan orang-orang ke rumahnya untuk mengantarkan barang.
Melihat William Wang tersenyum, Hardy Feng menghela napas lega: "Tidak tahu bagaimana Saudara Wang berencana menyelidiki kasus ini."
William Wang berkata: "Kamu tidak perlu bertanya lebih lanjut tentang bagaimana memeriksanya Bos Feng, Bagaimanapun aku akan memberikan hasil yang memuaskan."
“Saudara Wang berjanji bahwa hasilnya akan memuaskanku?” kata Hardy Feng.
"Biarkan teman lamaku yang tidak tahu akibat dari perbuatannya bisa saja ada pemecatan dari kantor, atau lebih buruk dari ini, membawa Rini Liu dengan kasus suap, menurutmu apakah hasilnya memuaskan?"
Hardy Feng dengan senang hati menggosok tangannya dan mengangguk lagi dan lagi: "Bagus, bagus, puas."
"Tentu saja apakah kasus ini dapat diselidiki dengan lancar atau tidak, membutuhkan kerja samamu."
"Mendengarkan semua instruksi Saudara Wang."
William Wang merenung: "Isi surat pengungkapan sangat spesifik, tetapi masih perlu bukti fisik, bukti fisik adalah yang paling penting."
Hardy Feng berkedip: "Saudara Wang, maksudmu adalah ..."
“Bos Feng adalah orang yang pintar, dan semua orang tahu bahwa mengirim suvenir ke rumah, apakah masih perlu aku bocorkan?” William Wang menghembuskan asap berbentuk cincin.
Hardy Feng segera mengerti apa yang dimaksud William Wang dan mengangguk: "Baiklah, aku tahu harus bagaimana."
“Ingat, harus sesuai dengan isi surat,” William Wang mengingatkan.
Hardy Feng mengangguk: "Surat itu mengatakan bahwa Rini Liu mengirim seseorang untuk mengirim sekotak uang kepada Steven Qiao, dan mengirimkannya ke rumah orang tua Steven Qiao, kalau begitu aku akan mengatur orang untuk pergi kesana dengan mengatasnamakan Rini Liu, memberikannya sekotak buah, dalamnya berisi uang. "
William Wang mengangguk: "Setelah mengantar kotak itu segera memberitahuku, aku akan mewawancarai teman lama di sore hari, pada saat yang sama, akan mengatur seseorang untuk pergi ke rumahnya untuk mengambil sekotak uang itu, buktinya akan jelas pada saat itu, meskipun teman lamaku punya 100 mulut pun tidak dapat menjelaskannya, Rini Liu tidak akan bisa melarikan diri. "
Hardy Feng mengangguk: "Ya, pada saat itu dia pasti tidak akan punya waktu untuk membuka kotak buah itu, tidak tahu dalamnya berisi uang, selain itu, jika dia tidak mengetahuinya, dengan sendirinya dia akan mengatakan bahwa Rini Liu mengirim seseorang untuk memberikannya, sesuai dengan isi suratnya, dan Rini Liu tidak bisa menghindarinya. "
“Tentu saja, jika dia berkata bahwa sekotak buah ini baru saja diterima, secara alami kita dapat mengatakan bahwa dia berbohong.” William Wang berkata.
Hardy Feng tertawa gembira, "Saudara Wang benar-benar orang hebat, berpikir dengan sangat terperinci."
Sebuah cibiran muncul di sudut mulut William Wang: "Siapa yang membuat teman lamaku tidak memandangku, siapa yang membuat Rini Liu berani bersaing dengan Bos Feng untuk sebuah proyek?"
“Iya, teman lama tidak memandangmu, terlalu tidak tahu malu, Rini Liu juga terlalu sombong, berani mengambil proyek pentingku, proyek sebesar 4 Milliar RMB itu diberikan kepada Perusahaan Foursea, sungguh membuat orang sedih, kalau tidak aku bisa menghasilkan banyak uang. "Hardy Feng menghela napas.
William Wang terkekeh: "Proyek besar 4 Milliar RMB Perusahaan Foursea sudah mulai berkembang, dan tidak ada artinya untuk mendapatkannya kembali, tapi Boss Feng tidak perlu sedih, kalah yang 4 Milliar RMB, masih ada yang 6 Milliar RMB (Rp 12 T). "
“Ha, 6 Milliar RMB? Dimana?” Hardy Feng memandang William Wang dengan penuh semangat.
William Wang mengulurkan tangan kanannya dan perlahan mengepalkannya: "Ini."
"Maksud Saudara Wang adalah ..."
“Aku memiliki teman dekat di Beijing, ranjang atas dan bawah ketika masih kuliah, dan sekarang adalah orang super kaya. Beberapa waktu yang lalu dia mencariku, dan mengatakan ingin menanamkan investasi sebesar 6 Milliar RMB di Kota Qing, tapi tidak begitu paham dengan Kota Qing, jadi meminta aku untuk membantu memperkenalkan mitra yang cocok. Aku sedang bertanya-tanya, siapa yang harus aku perkenalkan untuk proyek besar 6 Milliar ini? setelah memikirkannya, Boss Feng sangat memperlakukan aku dengan cukup menarik, tentu saja mata air ini tidak bisa mengalir ke ladang orang lain. "
Hardy Feng sangat bersemangat ketika mendengarnya, sial, proyek besar senilai 6 Milliar RMB, terlalu keren, tiba-tiba tampak seperti mendapat darah ayam segar, dan semangatnya disegarkan: "Saudara Wang terlalu baik kepada aku, aku pasti akan membalas kamu dengan setimpal. "
"Bos Feng terlalu sungkan, kamu melakukan bisnis besar, jika kamu makan daging, aku akan puas dengan sup."
"Meskipun Saudara Wang sedang minum sup, rasa supnya akan menjadi semakin kuat."
William Wang tersenyum puas.
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiBeautiful Lady
ElsaIstri Pengkhianat
SubardiKisah Si Dewa Perang
Daron JayMr Huo’s Sweetpie
EllyaAdieu
Shi QiAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan