Asisten Bos Cantik - Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
Reza Qiao berdiri di atas dek kapal, melihat kapal yang ditumpangi Daniel Guo mereka menghilang dalam kegelapan malam.
“Bos Reza, bajak laut sudah pergi, apakah kamu tidak apa-apa?” Leo Wang menghampiri, diikuti oleh Berty He.
“Tentu saja aku tidak apa-apa.” Reza Qiao mengangguk.
“Aneh sekali, para bajak laut ini tidak merampas harta benda, juga tidak menahan sandera, bahkan tidak menginterogasi kita, pergi begitu saja setelah sibuk berkeliling.”
Reza Qiao tersenyum, “Bukankah ini sangat baik?”
“Iya, sangat baik, kita berhasil melewati malapetaka.” Leo Wang masih merasa takut begitu mengingatnya kembali.
“Mengapa aku merasa mereka tidak seperti bajak laut?” Berty He mengernyit, sepertinya ada sesuatu yang tidak beres.
Reza Qiao mengangguk, “Iya, mereka bukan bajak laut.”
“Kalau begitu siapa mereka?” tanya Leo Wang.
Reza Qiao berpikir sejenak, “Mereka adalah orang baik.”
“Mereka adalah orang baik yang bagaimana?” tanya Leo Wang penasaran.
“Mereka adalah orang baik yang dapat mengorbankan nyawa mereka dengan tanpa ragu demi mandat yang ada di pundak mereka.” ujar Reza Qiao dengan lantang.
“Orang-orang seperti ini, adalah rombongan yang bagaimana?” gumam Leo Wang.
Reza Qiao tidak dapat memberitahukan lebih banyak kepada Leo Wang, dia berkata datar, “Malam ini mereka datang kemari, bukan untuk merampas harta benda, juga bukan ingin melakukan penculikan, melainkan datang untuk mencari orang, mereka langsung pergi setelah menemukannya.”
Leo Wang tertawa, “Kelihatannya malam ini kita sangat beruntung.”
Reza Qiao menepuk bahu Leo Wang, “Tiada pertemuan tanpa perpisahan, ayo pergi….”
“Baik, Bos Reza, aku akan memberitahu mereka.”
Setelah Leo Wang pergi, Berty He menatap Reza Qiao, “Apakah kamu kenal dengan ketua mereka?”
Reza Qiao mengangguk, “Ketua mereka, adalah orang yang menaklukkan Thinhead dan Fathead di pesawat itu.”
“Dia?” Berty He merasa terkejut, “Sebenarnya apa profesi mereka?”
Reza Qiao berkata dengan ekspresi serius, “Aku juga tidak mengetahui identitas mereka yang lebih spesifik, aku hanya tahu mereka mengabdi untuk China.”
Berty He sedang merenungkan sesuatu, “Wanita baju hitam itu memiliki sedikit kekuatan juga, dilihat dari caranya mengeluarkan jurus, dia seperti pernah menerima pelatihan khusus.”
“Hhmm.”
“Malam ini wanita cantik itu diusik kamu seperti itu, kesannya padamu pasti sangat dalam.”
Reza Qiao mendesah, “Sayangnya datang dan pergi dengan begitu tergesa-gesa, aku belum sempat membahas kehidupan dengan wanita cantik.”
“Jangan memikirkan wanita cantik lagi, sudah waktunya kita pergi.”
Reza Qiao dan Berty He meninggalkan dek kapal, Leo Wang sudah menunggu di bawah bersama anak buahnya, lalu mereka semua menaiki kapal dan melesat jauh dari kapal pesiar.
Setelah kembali ke daratan, Reza Qiao mengajak Leo Wang pergi makan larut malam, lalu mereka semua pergi sebuah kedai, setelah memesan makanan dan minuman, mereka mulai menyantap.
Leo Wang berseri-seri, dia menatap Reza Qiao dengan menyanjung, “Bos Reza, malam ini kamu telah menjatuhkan Raja Judi Dunia sampai ke dunia bawah, sungguh tiada tandingnya di dunia ini, aku kagum sekali padamu, Bos Reza sudah sukses di usia muda, ke depannya aku bersedia mengikuti di sisi Bos Reza.”
Reza Qiao berkata datar, “Apakah kali ini kamu sudah tenang?”
“Sudah sepenuhnya tenang.” kata Leo Wang dengan girang.
“Selamat, Presdir Wang, kali ini kamu tidak hanya berhasil melewati malapetaka, kamu juga telah mengambil alih perusahaan Si Tolol, kekuatanmu pun berlipat ganda.”
Leo Wang bergegas berkata, “Sebenarnya yang lebih seharusnya diberi ucapan selamat adalah Bos Reza?”
“Bagaimana?” ujar Reza Qiao dengan senyum berseri.
“Bos Reza, berdasarkan perjanjian kita pada sebelumnya, jika berhasil mengalahkan Si Ubi, maka aku akan membagikan setengah saham perusahaan kepada Bos Reza, sekarang Bos Reza sudah mencapai target itu, maka aku tentu akan menepati janjiku, bukankah ini patut untuk diberi ucapan selamat?”
Reza Qiao mengangguk, “Hhmm, kamu memang sangat berintegritas dalam bertindak.”
Leo Wang terkekeh, “Bos Reza, sebenarnya aku tidak ingin mewujudkan perjanjian dengan kamu pada sebelumnya, yaitu membagikan saham senilai 20 triliun padamu.”
Berty He tertegun, lalu membelalak pada Leo Wang, mengapa dia tiba-tiba berubah pikiran, jangan-jangan dia ingin cari mati?
Namun Reza Qiao tidak terkejut sama sekali, dia berkata sambil tersenyum, “Oh, apakah kamu memiliki suatu pemikiran baru?”
“Iya, Bos Reza, aku memang memiliki pemikiran baru.”
“Katakan saja.” Reza Qiao merogoh sebatang rokok, Leo Wang segera mengeluarkan korek api dan menyalakan rokok Reza Qiao. Reza Qiao menghisap rokok dengan pelan, sambil menatap Leo Wang dengan senyum berseri.
Leo Wang berkata, “Malam ini dapat mengalahkan Si Ubi yang adalah Raja Judi Dunia, dapat memenangkan perusahaan Fendy Fan yang bernilai 40 triliun, serta Perusahaan Hiburan Internasional Central Asia dapat terus bertahan, ini semua adalah berkat Bos Reza, jika tidak ada Bos Reza, aku Leo Wang sudah bangkrut dan kehilangan semua harta benda. Terutama Bos Reza rela menanggung resiko nyawa untuk bermain Russian Roulette dengan Si Ubi, ini adalah menyelamatkanku dengan mempertaruhkan nyawa. Budi yang sebesar ini, aku Leo Wang tidak mampu membalasnya untuk seumur hidup. Oleh karena itu, aku berpikir, karena sekarang kekuatanku sudah mencapai 80 triliun, maka aku seharusnya membagikan setengahnya kepada Bos Reza.”
Berty He menghela napas lega, Leo Wang masih berperikeadilan juga, lihat saja seperti apa reaksi Reza Qiao, jika Reza Qiao mengangguk, maka dalam sekejap pun Reza Qiao berubah menjadi orang kaya yang memiliki 40 triliun.
Sepertinya tidak ada orang yang mampu menahan godaan ini, dan tidak ada orang yang akan menolak hadiah yang amat besar ini.
Leo Wang menatap Reza Qiao, sekarang dia sangat mengagumi dan bersyukur kepada Reza Qiao, meski dia paham, dengan memiliki 40 triliun ini ditambah dengan enam ratus juta pada sebelumnya, Reza Qiao akan menjadi pemegang saham terbesar dari Perusahaan Hiburan Internasional Central Asia, sedangkan dirinya akan mundur menjadi pemegang saham terbesar kedua, namun dia rela untuk menjadi yang nomor dua. Tanpa Reza Qiao, jangankan menjadi yang nomor dua, Perusahaan Hiburan Internasional Central Asia pun akan hilang tak berbekas, dan menjadi milik Fendy Fan.
Menurut Leo Wang, Reza Qiao pasti akan sangat senang mendengar perkataannya ini, pasti akan menerimanya dengan senang hati.
Di depan harta kekayaan yang begitu besar, tidak ada orang yang tidak tergerakkan hatinya.
Reza Qiao menyipitkan mata sambil merokok, dan tidak bersuara.
Leo Wang tidak tahan lagi, jangan-jangan Reza Qiao tidak puas terhadap semua ini, dan dia menginginkan lebih banyak?
Leo Wang menggertak gigi, “Jika Bos Reza merasa terlalu sedikit, aku bisa menambahkan 20 triliun lagi, Bos Reza memegang saham sebesar 60 triliun lebih, sedangkan aku cukup dengan mempertahankan 20 triliun saja.”
Leo Wang tahu, 20 triliun ini pun dia dapatkan dengan gratis, jika bukan karena kemenangan Reza Qiao pada malam ini, dirinya bahkan tidak akan memiliki dua ratus ribu.
Reza Qiao tetap tidak berbicara, melainkan menatap Leo Wang dalam diam.
Melihat tatapan Reza Qiao yang tak terbaca, hati Leo Wang semakin tidak berpegangan, dia bergegas berkata, “Bos Reza, bagaimana kalau menambahkan 10 triliun lagi, kamu memegang 70 triliun lebih, sedangkan aku hanya mempertahankan 10 triliun saja.”
Reza Qiao terkekeh, dia memadamkan rokoknya, lalu menepuk bahu Leo Wang, “Murah hati sekali kamu.”
Leo Wang merasa lega, asalkan Reza Qiao merasa puas.
Memberikan 70 triliun lebih kepada Reza Qiao dari perusahaan yang senilai 80 triliun, meski Leo Wang merasa sakit hati, tetapi dia tidak menyesal atas perkataan yang dia ucapkan.
Ke depannya, Reza Qiao adalah ketua dari perusahaan, sedangkan dirinya akan menjadi yang nomor dua. Meski hanya tersisa saham senilai 10 triliun, namun Reza Qiao begitu hebat, di bawah pimpinannya, bisnis perusahaan pasti akan menjadi semakin sukses, pada saatnya nanti, apakah masih takut sahamnya yang senilai 10 triliun tidak akan meningkat menjadi 40 triliun?
Berpikir seperti itu, Leo Wang merasa terhibur.
Berty He menatap Reza Qiao dengan senyum.
Reza Qiao mengangkat gelas arak dan meneguknya habis, lalu dia meletakkan gelas arak dan menyeka mulut, “Wang, meski kamu sangat murah hati, meski aku sangat senang terhadap kemurahan hatimu, tetapi aku sudah memikirkannya sejak awal, sahammu yang senilai 80 triliun ini, aku tidak menginginkan sepeser pun.”
Mendengar perkataan Reza Qiao, Leo Wang terbengong, dia tidak tahan untuk mengusap telinganya sendiri, apakah dirinya salah mendengar?
Berty He juga termangu, dia tidak bisa menebak seperti apa pemikiran Reza Qiao.
“Bos Reza… apa yang sedang kamu katakan? Aku tidak… mendengar dengan jelas….” kata Leo Wang terbata-bata.
Reza Qiao berkata perlahan-lahan, “Aku berkata aku tidak menginginkan sepeser uang pun darimu.”
“Ah….” Kali ini Leo Wang mendengarnya dengan jelas, dia menatap kaget pada Reza Qiao. Bagaimanapun juga tidak terpikirkan oleh Leo Wang, Reza Qiao telah menyelamatkan dia dan perusahaannya dengan mempertaruhkan nyawa pada malam ini, serta memenangkan aset senilai 40 triliun, namun Reza Qiao tidak menginginkan sepeser pun.
Ini sungguh tidak logis sekali, sungguh mustahil sekali.
“Bos Reza, apakah kamu sedang bergurau denganku?”
Reza Qiao menggeleng kepala, “Kamu lihat apakah aku seperti sedang bergurau?”
“Apakah Bos Reza merasa terlalu sedikit?” tanya Leo Wang dengan hati-hati.
“Apakah kamu menganggap aku bodoh hingga merasa 70 triliun itu sedikit?” Reza Qiao menepuk kepala Leo Wang.
“Bos Reza, aku benar-benar tidak paham, mengapa kamu menolak?” Leo Wang mengusap kepala.
Reza Qiao tersenyum, “Aku paling tidak suka untuk memusingkan masalah, kamu memberi perusahaan yang begitu besar padaku, menjadikan aku pemegang saham terbesar, bagaimana aku punya hati dan pikiran untuk mengelolanya? Oleh karena itu, jika kamu berpikir untukku, jangan memberi saham padaku, aku lebih ingin tetap menjadi supir yang kecil, menjalani kehidupanku yang santai. Perusahaan tetap adalah milikmu, kamu lanjut mengelolanya saja.”
Mendengar Reza Qiao mengungkit profesinya sebagai seorang supir yang kecil, Leo Wang merasa sangat heran, Bos Reza yang begitu berkemampuan, mengapa rela menjadi seorang supir yang kecil?
Bagaimanapun Leo Wang juga tidak memahami hal ini, namun dirinya semakin merasakan kedalaman Reza Qiao yang tak berdasar.
Tidak tahu bos Reza Qiao adalah tokoh yang sehebat apa, bahkan bisa membuat Reza Qiao si jagoan yang begitu hebat, rela untuk menjadi supir yang kecil untuknya.
Melihat Reza Qiao berkata dengan sangat serius, Leo Wang berpikir sejenak, “Karena Bos Reza berkata demikian, aku juga tidak memaksakan, tetapi ada satu perkataan yang harus aku ucapkan, perusahaanku senantiasa adalah milik Bos Reza, tidak peduli kapanpun, asalkan Bos Reza memberi perintah, aku Leo Wang tidak akan memiliki kata kedua dalam menuruti perintah Bos Reza.”
Reza Qiao tersenyum, “Kamu sangat pintar, sebenarnya nyawamu adalah milikku, untuk apa aku menginginkan saham senilai 70 triliun itu?”
Mendengar perkataan Reza Qiao yang datar itu, Berty He langsung paham, benar, nyawa Leo Wang pun berada di tangan Reza Qiao, untuk apa Reza Qiao menginginkan saham senilai puluhan triliun itu? Tidak peduli kapanpun, jika Reza Qiao ingin mengambilnya, bukankah segala dari Leo Wang adalah milik Reza Qiao?
Berty He tidak tahan untuk merasa kagum terhadap kepintaran dan perhitungan Reza Qiao.
Perkataan Reza Qiao membuat Leo Wang bergidik, dia segera memahaminya, nyawa dirinya telah diselamatkan oleh Reza Qiao, karena Reza Qiao mampu menyelematkan nyawanya, tentu juga bisa mengambilnya kapanpun. Dia dan Reza Qiao, bagaikan Sun Go Kong dan Budha, tidak peduli bagaimana dirinya melompat, juga tidak bisa keluar dari telapak tangan Reza Qiao.
Reza Qiao sungguh hebat, tidak menginginkan sepeser uang pun darinya, tetapi dapat dengan mudah mengendalikannya di telapak tangan.
Leo Wang merasa kagum pada Reza Qiao yang sukses di usia muda, taktiknya ini sungguh tajam.
Begitu memahami maksud Reza Qiao, pemikiran Leo wang langsung menjadi lincah, lalu dia berkata dengan tanpa ragu, “Nyawaku adalah milik Bos Reza, Bos Reza dapat mengambilnya kapanpun, Bos Reza tenang saja, ke depannya aku Leo Wang pasti akan setia pada Bos Reza, aku bersedia untuk mengikuti Bos Reza seumur hidup. Mengenai pengelolaan perusahaan ke depannya, aku pasti akan melapor kepada Bos Reza secara teratur….”
Reza Qiao menggeleng kepala, “Setiap hari aku sibuk sekali, pekerjaan supir tidaklah santai, bahkan lebih lelah daripada mengelola sebuah perusahaan besar, jangan menganggu aku dengan masalah-masalah itu.”
Leo Wang tidak percaya, bukankah hanya sekedar menyetir, bagaimana bisa sesibuk itu? Bos Reza sungguh terlalu berlebihan.
“Kamu tidak percaya?” Reza Qiao menatap Leo Wang.
“Percaya, percaya, Bos Reza mengatakan apapun aku juga percaya.” Leo Wang bergegas mengangguk, namun dia tetap tidak percaya, bagaimana bisa seorang supir kecil lebih sibuk daripada bos besar, ini tentu tidak mungkin.
Novel Terkait
His Second Chance
Derick HoBack To You
CC LennyPengantin Baruku
FebiAsisten Bos Cantik
Boris DreyGue Jadi Kaya
Faya SaitamaHanya Kamu Hidupku
RenataLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyBlooming at that time
White RoseAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan