Asisten Bos Cantik - Bab 146 Kematian Raja Judi
Reza Qiao mengangguk, “Apakah kamu ingin bermain curang?”
Degua Ryle berkata sambil tersenyum congkak, “Aku tidak tahu apa yang dinamakan dengan bermain curang, aku hanya tahu yang hidup sampai pada akhir barulah pemenangnya.”
“Apakah kamu yakin hari ini dirimu pasti dapat bertahan hidup?” Reza Qiao mengernyit.
“Benar.”
Reza Qiao mendesah, “Awalnya aku hampir tergerakkan oleh permohonan Adik Pepo kamu, aku sedang memikirkan apakah aku akan memberikan sebuah jalan hidup untukmu, tetapi sekarang kamu berbuat seperti ini, aku sangat marah, kelihatannya hari ini kamu benar-benar akan mati.”
“Heng, tetapi pistolnya ada di tanganku, yang kamu katakan tidak sah.”
“Kamu berbuat seperti ini, sungguh mencemari nama Raja Judi Dunia.”
“Heng, dengan menghabisi kamu, dan kalian semua, tidak ada satupun orang yang akan mengetahui hal ini, aku tetap adalah Raja Judi Dunia yang tak terkalahkan.” kata Degua Ryle dengan sadis.
“Si Ubi, kamu kejam sekali.”
“Dengan bahasa China kalian, tiada pria yang tidak kejam. Kamu mengira setelah kamu mengalahkan aku dengan trik cerdas, maka kamu bisa menjadi Raja Judi Dunia yang baru, dan bisa mendapatkan keuntungan yang amat besar, namun kamu salah. Kuberitahu, aku sudah memikirkannya hari ini, tidak peduli bagaimana hasilnya, pemenangnya hanya aku. Jika kamu tidak memainkan trik cerdas, mungkin aku masih bisa memberi sebuah jalan hidup untukmu, tetapi sekarang kamu harus mati.”
“Kamu berkata aku bermain trik cerdas, trik cerdas apa yang aku mainkan?” kata Reza Qiao dengan senyum berseri.
Degua Ryle berkata dengan gusar, “Dalam bermain Texas Poker, ketika aku meletakkan kartu Poker ke atas meja dan menyekanya dengan pelan menggunakan tangan, semua ini tidak luput dari matamu, kalau tidak, kamu pasti tidak bisa mengambil Straight Flush Royal. Dalam bermain Russian Roulette, ketika Moderator memutarkan tabung berputar, aku sedang mendengarkan dengan konsentrasi penuh, tetapi kamu mendadak berdeham, membuyarkan konsentrasi aku, bukankah ini trik cerdas?”
Mendengar perkataan Degua Ryle, barulah semua orang paham, ternyata kunci kemenangan Reza Qiao adalah seperti itu.
Reza Qiao terkekeh, “Apakah ini dinamakan trik cerdas? Jelas-jelas kamu yang memainkan trik kecil, lalu aku menyadari dan memanfaatkannuya, jelas-jelas keteguhanmu yang kurang, mengira dirimu sehebat langit, tetapi tidak menyangka ada yang lebih hebat darimu. Kalah karena kurang kemampuan namun sebaliknya menyerang balik, Si Ubi, karakter kamu bermasalah, kamu adalah pecundang dalam perjudian, juga sangat gagal menjadi manusia.”
Degua Ryle gusar, “Tidak peduli apa yang dikatakan, aku harus menjadi pemenang, jika kamu bersedia mengaku kalah dengan patuh, aku bisa mengampuni nyawamu.”
“Tentu saja aku tidak akan mengaku kalah, semua orang sudah melihat bahwa aku yang menang.”
“Kalau begitu kamu pergi mati saja.”
“Ada begitu banyak orang di sini, apakah kamu yakin dapat menyelesaikan masalah dengan sebutir peluru?”
Degua Ryle tersenyum, dia memainkan pistol di tangannya dengan santai, “Menghadapimu, aku tidak perlu menggunakan pistol, peluru ini sangat berarti, aku harus menyimpannya sebagai kenangan.”
“Oh, kalau begitu kamu berencana menghabisiku bagaimana?”
“Para anak buah yang aku bawa kemari, semuanya adalah jagoan kungfu yang hebat, mereka dapat memukulmu hingga mati dalam waktu sekejap.” kata Degua Ryle dengan santai.
“Apakah kamu yakin bisa seperti itu? Mengapa aku merasa tidak?” ujar Reza Qiao sambil tersenyum.
“Tentu saja tidak ada masalah, jangan-jangan kamu mencurigai kekuatan mereka? Kamu yang hanya sekecil ini, siapapun dari mereka juga dapat menghabisimu.” ujar Degua Ryle dengan remeh.
“Aku tidak percaya.” Reza Qiao berkata dengan serius, “Lebih baik kamu menghabisi aku dengan pistol saja, kalau tidak, kamu akan menyesal.”
“Aku justru tidak menggunakan pistol.”
“Mengapa kamu begitu membangkang?”
“Aku memang membangkang.”
Reza Qiao menggeleng kepala dan mendesah, “Si Ubi, karena kamu tidak mendengarkan perkataanku, maka aku akan memenuhi keinginanmu.”
Degua Ryle melambaikan tangan kepada 20 pengawal bule, “Maju, habisi si kecil ini.”
20 pengawal bule itu masing-masing berbadan kekar dan tinggi, mereka sudah tidak tahan lagi sejak awal, satu per satu mereka mengelilingi Reza Qiao sambil membunyikan leher.
Fendy Fan girang sekali, karena Degua Ryle menyimpan siasat terakhir, maka dirinya tentu tidak bisa menonton di samping, Fendy Fan melambaikan tangan kepada anak buahnya, “Kalian maju bersama-sama.”
Rencana Fendy Fan adalah menghabisi Leo Wang mereka semua, lalu memaksa Moderator untuk mengumumkan bahwa dirinya adalah pemenang.
Mendengar perintah dari Ketua, para anak buah Fendy Fan menghunus pedang dan maju mengelilingi Leo Wang mereka.
Seketika, di dalam aula penuh dengan hawa membunuh yang sengit.
Leo Wang kaget sekali, “Fendy Fan, dasar kamu tidak berperikeadilan, sudah kalah pun kamu bermain curang.”
Fendy Fan berkata dengan suram, “Leo Wang, apa itu menang dan kalah di atas meja judi, malam ini aku akan menghabisimu, ke depannya Ketua dari dunia perjudian di Kota Macau adalah aku Fendy Fan, kamu Leo Wang akan sepenuhnya menghilang mulai hari ini.”
Leo Wang menyesal, dia tidak seharusnya datang berjudi ke High Seas, dia terjebak.
Tiba-tiba Reza Qiao tertawa terbahak-bahak.
“Dasar bocah, apa yang kamu tertawakan?” Bulu kuduk di sekujur tubuh Degua Ryle berdiri karena suara tawa Reza Qiao.
Reza Qiao menunjuk dengan jarinya sambil tertawa, “Aku merasa kalian sungguh asyik sekali, dikatakan begini saja, malam ini Si Ubi pasti tidak dapat bertahan hidup, mulai malam ini, seluruh usaha milik Si Tolol juga akan hancur semuanya, apakah kalian percaya?”
“Tidak percaya.” Degua Ryle dan Fendy Fan serentak menggeleng kepala.
“Tidak percaya maka lihat saja.” Reza Qiao melambaikan tangan kepada Leo Wang beserta anak buahnya, “Aku akan menangani para bule ini, kalian mundur ke sekeliling dan melihat saja.”
Leo Wang beserta anak buahnya mundur beberapa langkah ke belakang.
“Berty He berdiri sambil menatap Reza Qiao, “Adik kecil, apakah malam ini kamu berencana untuk membunuh besar-besaran?”
Reza Qiao menggeleng kepala, “Mereka adalah tamu yang datang dari tempat nan jauh, sebenarnya aku merasa terlalu sadis untuk berbuat seperti itu.”
Berty He berkata sambil tersenyum, “Kamu si Tuan rumah ini sangat baik kepada tamu, tetapi mereka tidak akan berbelas kasihan padamu.”
“Maka aku hanya bisa berlapang dada saja….”
“Serang….” Degua Ryle sudah tidak tahan lagi.
20 pengawal bule menyerbu ke arah Reza Qiao sambil mengucapkan bahasa asing.
Anak buah Fendy Fan menghunus pedang dan berteriak mendukung di samping.
Seketika, aula menjadi kacau balau, Moderator bersembunyi ke bawah meja saking takutnya, sedangkan para karyawan semuanya berlari keluar.
“Hhmm, ini adalah di High Seas, boleh untuk semena-mena di High Seas….” Reza Qiao berkata pada dirinya sendiri, lalu dia melompat ke atas meja dan duduk bersila, dia menatap mereka dengan senyum berseri.
Empat pengawal bule yang memimpin mengayun tinju berat yang berbulu terlebih dahulu, menghantam ke arah Reza Qiao dengan kuat.
Reza Qiao bergerak pelan, badannya bergeser secara horizontal, tetap mempertahankan posisi duduk yang sama. Tinju berat dari keempat pengawal bule itu menghantam meja, dum dum dum dum, muncul empat buah lubang besar di atas permukaan meja yang kokoh.
“Hebat….” Anak buah Fendy Fan serentak berseru.
Leo Wang beserta anak buahnya sangat terkejut, tidak heran Degua Ryle tidak membutuhkan pistol, ternyata kekuatan pengawal bule begitu besar, takutnya Reza Qiao seorang diri tidak mampu menandingi jagoan bule yang berjumlah begitu banyak.
Melihat ronde pertama tidak mengenai sasaran, Degua Ryle melambaikan tangan, “Serang bersama-sama….”
Segera, 20 pengawal bule yang tinggi kekar mengepung Reza Qiao dengan tak bercelah, orang di luar lingkaran kepungan sama sekali tidak dapat melihat sosok Reza Qiao, hanya melihat sepasang demi sepasang tinju berat yang tak hentinya terangkat dan mendarat….
Leo Wang merasa sangat takut, mampus, Reza Qiao pasti akan menjadi daging cincang dengan dipukuli oleh tinju berat dari para bule ini.
Tiba-tiba terdengar suara tawa santai dari dalam lingkaran kepungan, kemudian tampaklah badan para pengawal bule yang kekar terbang keluar bagaikan babi mati, diiringi dengan serangkaian erangan.
Dum dum dum, satu menyambung satu, disertai dengan suara krak krak.
Dalam sekejap, 20 pengawal bule terhempas ke setiap sudut dari aula, ada yang terhantam ke atas kursi, ada yang menabrak dinding, juga ada yang menciptakan sebuah lubang besar di langit-langit dan entah terbang ke mana orangnya.
Sementara itu, Reza Qiao kembali duduk bersila di atas meja, sudut bibirnya membawa senyuman yang tampak sedikit ganjil.
Leo Wang tercengang, ternyata kekuatan Reza Qiao begitu hebat, dengan begitu mudah menghabisi 20 pengawal bule.
Fendy Fan beserta anak buahnya menarik napas dingin, sedangkan Degua Ryle membelalak melihatnya, tak disangka si kecil yang hanya bagaikan butiran debu ini, ternyata memiliki kekuatan yang begitu hebat.
Fendy Fan sadar kembali dari pikirannya, dia bergegas mendesak anak buahnya, tetapi tidak ada satupun yang berani bergerak, nyali mereka sudah menciut karena melihat kekuatan Reza Qiao, tidak ada dari mereka yang ingin mencari mati.
Eva Igo menatap tidak percaya kepada Reza Qiao, jangan-jangan inilah China Warrior seperti yang dikatakan pada legenda?
Moderator memanjat keluar dari bawah meja, dan menatap dingin pada Degua Ryle, “Si Ubi, mengaku kalah atau tidak?”
“Tidak, tidak akan.” Degua Ryle menjulurkan tangan ingin meraba Revolver.
“Jangan bergerak.” Berty He memegangi sebuah pistol kecil yang indah, moncong pistolnya ditodongkan pada kepala Degua Ryle, lalu dia tertawa centil, “Si Ubi, jika kamu berani tidak patuh, aku akan meledakkan kepalamu.”
Degua Ryle tidak berani bergerak, keringat dingin bercucuran di keningnya.
Reza Qiao mengambil Revolver dan menyodorkannya ke dalam tangan Degua Ryle, lalu dia menatap Moderator, “Lanjutkan berdasarkan peraturan.”
Moderator menenangkan pikirannya, “Sekarang silahkan Tuan Degua menembakkan tembakan terakhir.”
Degua Ryle mengangkat Revolver dengan gemetaran, lalu menodongkannya pada pelipis.
“Jangan.” teriak Eva Igo, dia menatap Reza Qiao dengan penuh harapan, “China Warrior yang misterius, mohon kamu lepaskan kakakku.”
Wajah Reza Qiao menjadi suram, “Tadi ketika Si Ubi menyuruh anak buahnya menghabisi aku, mengapa kamu tidak memohon dia untuk melepaskan aku?”
Eva Igo kehabisan kata-kata.
“Dalam matamu, nyawa kakakmu jauh lebih penting daripada nyawaku, benarkah?” kata Reza Qiao tersenyum dingin.
“Aku juga tidak ingin melihat kamu mati, tetapi Kakak tidak akan mendengarkan aku.”
Reza Qiao mendengus, “Kalau begitu mengapa aku harus mendengarkan kamu?”
“Asalkan kamu melepaskan kakakku, aku bersedia menjadi wanitamu.” ujar Eva Igo.
Reza Qiao mengeluarkan suara tawa yang keras, “Aku memang memiliki cinta tak terbatas terhadap wanita cantik, tetapi apakah kamu mengira aku akan mengesampingkan segalanya, dan menyimpangi peraturan demi wanita cantik? Kuberitahu, Pepo cantik, walau aku tidak melepaskan kakakmu, jika kamu seharusnya adalah wanita milik aku Reza Qiao, kamu juga tidak bisa kabur. Selain itu, bukan aku yang tidak melepaskan Si Ubi, melainkan dia yang tidak melepaskan dirinya sendiri, aku sudah memberinya kesempatan, tetapi dia tidak mau.”
Eva Igo mendesah putus asa, di bawah tampang pria Asia yang lembut ini, ada sebuah hati yang kokoh dan dingin. Masalah sudah seperti ini, juga tidak bisa menyalahkan Reza Qiao, melainkan Kakak yang terlalu kejam, tidak hanya menyimpangi peraturan, tetapi juga masih ingin membunuh Reza Qiao.
Melihat nyawa Kakak hendak hilang di bawah pistol itu, Eva Igo tidak bisa berbuat apa-apa, serta dirinya pun tidak dapat membenci Reza Qiao. Jangan-jangan benar seperti yang dia katakan, walau dia tidak melepaskan Kakak, dirinya juga tetap akan menjadi wanitanya?
Tidak mungkin, ini tidak sesuai dengan logika.
Di bawah moncong pistol Berty He dan di bawah tatapan dari semua orang, Degua Ryle tidak berkesempatan untuk membalikkan keadaan, hanya bisa bertindak berdasarkan peraturan.
Sekarang Degua Ryle sangat menyesal, awalnya dia ingin menyimpan peluru ini sebagai kenangan, dia mengira orang yang dia bawa kemari dapat menghabisi Reza Qiao dengan sangat mudah, tetapi tak disangka Reza Qiao justru menjatuhkan mereka semua dalam waktu seekap, sedangkan peluru itu pada akhirnya disimpan untuk dirinya sendiri. Sebagai Raja Judi Dunia yang telah menaklukkan beberapa benua, tak disangka hari ini dia akan kalah di tangan seorang bocah Asia yang tak bernama.
Penaklukkannya ke Asia kali ini sudah sepenuhnya gagal, Degua Ryle menghela napas berat, lalu memejamkan mata dan menarik pelatuk.
Novel Terkait
Pernikahan Kontrak
JennyBaby, You are so cute
Callie WangMy Charming Lady Boss
AndikaBack To You
CC LennyLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaGet Back To You
LexyHusband Deeply Love
NaomiAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan