Asisten Bos Cantik - Bab 146 Kematian Raja Judi

Reza Qiao mengangguk, “Apakah kamu ingin bermain curang?”

Degua Ryle berkata sambil tersenyum congkak, “Aku tidak tahu apa yang dinamakan dengan bermain curang, aku hanya tahu yang hidup sampai pada akhir barulah pemenangnya.”

“Apakah kamu yakin hari ini dirimu pasti dapat bertahan hidup?” Reza Qiao mengernyit.

“Benar.”

Reza Qiao mendesah, “Awalnya aku hampir tergerakkan oleh permohonan Adik Pepo kamu, aku sedang memikirkan apakah aku akan memberikan sebuah jalan hidup untukmu, tetapi sekarang kamu berbuat seperti ini, aku sangat marah, kelihatannya hari ini kamu benar-benar akan mati.”

“Heng, tetapi pistolnya ada di tanganku, yang kamu katakan tidak sah.”

“Kamu berbuat seperti ini, sungguh mencemari nama Raja Judi Dunia.”

“Heng, dengan menghabisi kamu, dan kalian semua, tidak ada satupun orang yang akan mengetahui hal ini, aku tetap adalah Raja Judi Dunia yang tak terkalahkan.” kata Degua Ryle dengan sadis.

“Si Ubi, kamu kejam sekali.”

“Dengan bahasa China kalian, tiada pria yang tidak kejam. Kamu mengira setelah kamu mengalahkan aku dengan trik cerdas, maka kamu bisa menjadi Raja Judi Dunia yang baru, dan bisa mendapatkan keuntungan yang amat besar, namun kamu salah. Kuberitahu, aku sudah memikirkannya hari ini, tidak peduli bagaimana hasilnya, pemenangnya hanya aku. Jika kamu tidak memainkan trik cerdas, mungkin aku masih bisa memberi sebuah jalan hidup untukmu, tetapi sekarang kamu harus mati.”

“Kamu berkata aku bermain trik cerdas, trik cerdas apa yang aku mainkan?” kata Reza Qiao dengan senyum berseri.

Degua Ryle berkata dengan gusar, “Dalam bermain Texas Poker, ketika aku meletakkan kartu Poker ke atas meja dan menyekanya dengan pelan menggunakan tangan, semua ini tidak luput dari matamu, kalau tidak, kamu pasti tidak bisa mengambil Straight Flush Royal. Dalam bermain Russian Roulette, ketika Moderator memutarkan tabung berputar, aku sedang mendengarkan dengan konsentrasi penuh, tetapi kamu mendadak berdeham, membuyarkan konsentrasi aku, bukankah ini trik cerdas?”

Mendengar perkataan Degua Ryle, barulah semua orang paham, ternyata kunci kemenangan Reza Qiao adalah seperti itu.

Reza Qiao terkekeh, “Apakah ini dinamakan trik cerdas? Jelas-jelas kamu yang memainkan trik kecil, lalu aku menyadari dan memanfaatkannuya, jelas-jelas keteguhanmu yang kurang, mengira dirimu sehebat langit, tetapi tidak menyangka ada yang lebih hebat darimu. Kalah karena kurang kemampuan namun sebaliknya menyerang balik, Si Ubi, karakter kamu bermasalah, kamu adalah pecundang dalam perjudian, juga sangat gagal menjadi manusia.”

Degua Ryle gusar, “Tidak peduli apa yang dikatakan, aku harus menjadi pemenang, jika kamu bersedia mengaku kalah dengan patuh, aku bisa mengampuni nyawamu.”

“Tentu saja aku tidak akan mengaku kalah, semua orang sudah melihat bahwa aku yang menang.”

“Kalau begitu kamu pergi mati saja.”

“Ada begitu banyak orang di sini, apakah kamu yakin dapat menyelesaikan masalah dengan sebutir peluru?”

Degua Ryle tersenyum, dia memainkan pistol di tangannya dengan santai, “Menghadapimu, aku tidak perlu menggunakan pistol, peluru ini sangat berarti, aku harus menyimpannya sebagai kenangan.”

“Oh, kalau begitu kamu berencana menghabisiku bagaimana?”

“Para anak buah yang aku bawa kemari, semuanya adalah jagoan kungfu yang hebat, mereka dapat memukulmu hingga mati dalam waktu sekejap.” kata Degua Ryle dengan santai.

“Apakah kamu yakin bisa seperti itu? Mengapa aku merasa tidak?” ujar Reza Qiao sambil tersenyum.

“Tentu saja tidak ada masalah, jangan-jangan kamu mencurigai kekuatan mereka? Kamu yang hanya sekecil ini, siapapun dari mereka juga dapat menghabisimu.” ujar Degua Ryle dengan remeh.

“Aku tidak percaya.” Reza Qiao berkata dengan serius, “Lebih baik kamu menghabisi aku dengan pistol saja, kalau tidak, kamu akan menyesal.”

“Aku justru tidak menggunakan pistol.”

“Mengapa kamu begitu membangkang?”

“Aku memang membangkang.”

Reza Qiao menggeleng kepala dan mendesah, “Si Ubi, karena kamu tidak mendengarkan perkataanku, maka aku akan memenuhi keinginanmu.”

Degua Ryle melambaikan tangan kepada 20 pengawal bule, “Maju, habisi si kecil ini.”

20 pengawal bule itu masing-masing berbadan kekar dan tinggi, mereka sudah tidak tahan lagi sejak awal, satu per satu mereka mengelilingi Reza Qiao sambil membunyikan leher.

Fendy Fan girang sekali, karena Degua Ryle menyimpan siasat terakhir, maka dirinya tentu tidak bisa menonton di samping, Fendy Fan melambaikan tangan kepada anak buahnya, “Kalian maju bersama-sama.”

Rencana Fendy Fan adalah menghabisi Leo Wang mereka semua, lalu memaksa Moderator untuk mengumumkan bahwa dirinya adalah pemenang.

Mendengar perintah dari Ketua, para anak buah Fendy Fan menghunus pedang dan maju mengelilingi Leo Wang mereka.

Seketika, di dalam aula penuh dengan hawa membunuh yang sengit.

Leo Wang kaget sekali, “Fendy Fan, dasar kamu tidak berperikeadilan, sudah kalah pun kamu bermain curang.”

Fendy Fan berkata dengan suram, “Leo Wang, apa itu menang dan kalah di atas meja judi, malam ini aku akan menghabisimu, ke depannya Ketua dari dunia perjudian di Kota Macau adalah aku Fendy Fan, kamu Leo Wang akan sepenuhnya menghilang mulai hari ini.”

Leo Wang menyesal, dia tidak seharusnya datang berjudi ke High Seas, dia terjebak.

Tiba-tiba Reza Qiao tertawa terbahak-bahak.

“Dasar bocah, apa yang kamu tertawakan?” Bulu kuduk di sekujur tubuh Degua Ryle berdiri karena suara tawa Reza Qiao.

Reza Qiao menunjuk dengan jarinya sambil tertawa, “Aku merasa kalian sungguh asyik sekali, dikatakan begini saja, malam ini Si Ubi pasti tidak dapat bertahan hidup, mulai malam ini, seluruh usaha milik Si Tolol juga akan hancur semuanya, apakah kalian percaya?”

“Tidak percaya.” Degua Ryle dan Fendy Fan serentak menggeleng kepala.

“Tidak percaya maka lihat saja.” Reza Qiao melambaikan tangan kepada Leo Wang beserta anak buahnya, “Aku akan menangani para bule ini, kalian mundur ke sekeliling dan melihat saja.”

Leo Wang beserta anak buahnya mundur beberapa langkah ke belakang.

“Berty He berdiri sambil menatap Reza Qiao, “Adik kecil, apakah malam ini kamu berencana untuk membunuh besar-besaran?”

Reza Qiao menggeleng kepala, “Mereka adalah tamu yang datang dari tempat nan jauh, sebenarnya aku merasa terlalu sadis untuk berbuat seperti itu.”

Berty He berkata sambil tersenyum, “Kamu si Tuan rumah ini sangat baik kepada tamu, tetapi mereka tidak akan berbelas kasihan padamu.”

“Maka aku hanya bisa berlapang dada saja….”

“Serang….” Degua Ryle sudah tidak tahan lagi.

20 pengawal bule menyerbu ke arah Reza Qiao sambil mengucapkan bahasa asing.

Anak buah Fendy Fan menghunus pedang dan berteriak mendukung di samping.

Seketika, aula menjadi kacau balau, Moderator bersembunyi ke bawah meja saking takutnya, sedangkan para karyawan semuanya berlari keluar.

“Hhmm, ini adalah di High Seas, boleh untuk semena-mena di High Seas….” Reza Qiao berkata pada dirinya sendiri, lalu dia melompat ke atas meja dan duduk bersila, dia menatap mereka dengan senyum berseri.

Empat pengawal bule yang memimpin mengayun tinju berat yang berbulu terlebih dahulu, menghantam ke arah Reza Qiao dengan kuat.

Reza Qiao bergerak pelan, badannya bergeser secara horizontal, tetap mempertahankan posisi duduk yang sama. Tinju berat dari keempat pengawal bule itu menghantam meja, dum dum dum dum, muncul empat buah lubang besar di atas permukaan meja yang kokoh.

“Hebat….” Anak buah Fendy Fan serentak berseru.

Leo Wang beserta anak buahnya sangat terkejut, tidak heran Degua Ryle tidak membutuhkan pistol, ternyata kekuatan pengawal bule begitu besar, takutnya Reza Qiao seorang diri tidak mampu menandingi jagoan bule yang berjumlah begitu banyak.

Melihat ronde pertama tidak mengenai sasaran, Degua Ryle melambaikan tangan, “Serang bersama-sama….”

Segera, 20 pengawal bule yang tinggi kekar mengepung Reza Qiao dengan tak bercelah, orang di luar lingkaran kepungan sama sekali tidak dapat melihat sosok Reza Qiao, hanya melihat sepasang demi sepasang tinju berat yang tak hentinya terangkat dan mendarat….

Leo Wang merasa sangat takut, mampus, Reza Qiao pasti akan menjadi daging cincang dengan dipukuli oleh tinju berat dari para bule ini.

Tiba-tiba terdengar suara tawa santai dari dalam lingkaran kepungan, kemudian tampaklah badan para pengawal bule yang kekar terbang keluar bagaikan babi mati, diiringi dengan serangkaian erangan.

Dum dum dum, satu menyambung satu, disertai dengan suara krak krak.

Dalam sekejap, 20 pengawal bule terhempas ke setiap sudut dari aula, ada yang terhantam ke atas kursi, ada yang menabrak dinding, juga ada yang menciptakan sebuah lubang besar di langit-langit dan entah terbang ke mana orangnya.

Sementara itu, Reza Qiao kembali duduk bersila di atas meja, sudut bibirnya membawa senyuman yang tampak sedikit ganjil.

Leo Wang tercengang, ternyata kekuatan Reza Qiao begitu hebat, dengan begitu mudah menghabisi 20 pengawal bule.

Fendy Fan beserta anak buahnya menarik napas dingin, sedangkan Degua Ryle membelalak melihatnya, tak disangka si kecil yang hanya bagaikan butiran debu ini, ternyata memiliki kekuatan yang begitu hebat.

Fendy Fan sadar kembali dari pikirannya, dia bergegas mendesak anak buahnya, tetapi tidak ada satupun yang berani bergerak, nyali mereka sudah menciut karena melihat kekuatan Reza Qiao, tidak ada dari mereka yang ingin mencari mati.

Eva Igo menatap tidak percaya kepada Reza Qiao, jangan-jangan inilah China Warrior seperti yang dikatakan pada legenda?

Moderator memanjat keluar dari bawah meja, dan menatap dingin pada Degua Ryle, “Si Ubi, mengaku kalah atau tidak?”

“Tidak, tidak akan.” Degua Ryle menjulurkan tangan ingin meraba Revolver.

“Jangan bergerak.” Berty He memegangi sebuah pistol kecil yang indah, moncong pistolnya ditodongkan pada kepala Degua Ryle, lalu dia tertawa centil, “Si Ubi, jika kamu berani tidak patuh, aku akan meledakkan kepalamu.”

Degua Ryle tidak berani bergerak, keringat dingin bercucuran di keningnya.

Reza Qiao mengambil Revolver dan menyodorkannya ke dalam tangan Degua Ryle, lalu dia menatap Moderator, “Lanjutkan berdasarkan peraturan.”

Moderator menenangkan pikirannya, “Sekarang silahkan Tuan Degua menembakkan tembakan terakhir.”

Degua Ryle mengangkat Revolver dengan gemetaran, lalu menodongkannya pada pelipis.

“Jangan.” teriak Eva Igo, dia menatap Reza Qiao dengan penuh harapan, “China Warrior yang misterius, mohon kamu lepaskan kakakku.”

Wajah Reza Qiao menjadi suram, “Tadi ketika Si Ubi menyuruh anak buahnya menghabisi aku, mengapa kamu tidak memohon dia untuk melepaskan aku?”

Eva Igo kehabisan kata-kata.

“Dalam matamu, nyawa kakakmu jauh lebih penting daripada nyawaku, benarkah?” kata Reza Qiao tersenyum dingin.

“Aku juga tidak ingin melihat kamu mati, tetapi Kakak tidak akan mendengarkan aku.”

Reza Qiao mendengus, “Kalau begitu mengapa aku harus mendengarkan kamu?”

“Asalkan kamu melepaskan kakakku, aku bersedia menjadi wanitamu.” ujar Eva Igo.

Reza Qiao mengeluarkan suara tawa yang keras, “Aku memang memiliki cinta tak terbatas terhadap wanita cantik, tetapi apakah kamu mengira aku akan mengesampingkan segalanya, dan menyimpangi peraturan demi wanita cantik? Kuberitahu, Pepo cantik, walau aku tidak melepaskan kakakmu, jika kamu seharusnya adalah wanita milik aku Reza Qiao, kamu juga tidak bisa kabur. Selain itu, bukan aku yang tidak melepaskan Si Ubi, melainkan dia yang tidak melepaskan dirinya sendiri, aku sudah memberinya kesempatan, tetapi dia tidak mau.”

Eva Igo mendesah putus asa, di bawah tampang pria Asia yang lembut ini, ada sebuah hati yang kokoh dan dingin. Masalah sudah seperti ini, juga tidak bisa menyalahkan Reza Qiao, melainkan Kakak yang terlalu kejam, tidak hanya menyimpangi peraturan, tetapi juga masih ingin membunuh Reza Qiao.

Melihat nyawa Kakak hendak hilang di bawah pistol itu, Eva Igo tidak bisa berbuat apa-apa, serta dirinya pun tidak dapat membenci Reza Qiao. Jangan-jangan benar seperti yang dia katakan, walau dia tidak melepaskan Kakak, dirinya juga tetap akan menjadi wanitanya?

Tidak mungkin, ini tidak sesuai dengan logika.

Di bawah moncong pistol Berty He dan di bawah tatapan dari semua orang, Degua Ryle tidak berkesempatan untuk membalikkan keadaan, hanya bisa bertindak berdasarkan peraturan.

Sekarang Degua Ryle sangat menyesal, awalnya dia ingin menyimpan peluru ini sebagai kenangan, dia mengira orang yang dia bawa kemari dapat menghabisi Reza Qiao dengan sangat mudah, tetapi tak disangka Reza Qiao justru menjatuhkan mereka semua dalam waktu seekap, sedangkan peluru itu pada akhirnya disimpan untuk dirinya sendiri. Sebagai Raja Judi Dunia yang telah menaklukkan beberapa benua, tak disangka hari ini dia akan kalah di tangan seorang bocah Asia yang tak bernama.

Penaklukkannya ke Asia kali ini sudah sepenuhnya gagal, Degua Ryle menghela napas berat, lalu memejamkan mata dan menarik pelatuk.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu