Asisten Bos Cantik - Bab 142 Bergelut Di Kasur
Rini Liu menjadi cemas, “Reza Qiao, kamu sedang beromong kosong.”
“Bos, bagaimana aku beromong kosong? Kamu dan Winny Xu menimpa di atas badanku, ini adalah kenyataan bukan?” ujar Reza Qiao dengan serius.
“Ini memang benar, tetapi itu adalah karena….”
“Jangan mencari alasan, Bos, sebenarnya tidak apa-apa jika kalian menahan aku, tetapi kalian masih ingin menciumku dengan paksa, sungguh keterlaluan.”
“Apa? Mencium kamu dengan paksa?” Milan terkejut menatap Rini Liu, jangan-jangan hari ini Direktur Liu menginginkan hal itu?
Rini Liu gusar sekali, “Reza Qiao, kamu memutarbalikkan fakta, jelas-jelas kamu sendiri yang mencium kami.”
“Bohong, jelas-jelas kalian yang menciumku, kalian begitu kasar, menahan aku sampai aku tidak bisa bernapas, bagaimana bisa aku punya waktu untuk mencium kalian?” ujar Reza Qiao dengan tegas.
“Kamu, kamu, kamu….” Rini Liu tidak bisa menuturkan perkataan saking cemasnya, sedangkan Winny Xu menganga lebar, Little Reza benar-benar pandai bersilat lidah.
Milan menatap bingung pada mereka, “Mengapa kalian menahan Reza Qiao ke atas kasur?”
“Iya, Kak Rini, kenapa kita bergelut ke atas kasur bersama Little Reza?” kata Winny Xu tersenyum.
Rini Liu berpikir sejenak, “Kita menimpa di atas badannya karena kehilangan kestabilan, lalu dia mengambil kesempatan untuk mencium kita.”
“Sebenarnya karena Reza Qiao yang merangkul kita, barulah kita kehilangan kestabilan.”
“Benar, benar, benar seperti itu.” Rini Liu bergegas mengangguk.
Akhirnya Milan paham, Reza Qiao sedang berlagak polos setelah mengambil keuntungan, beraninya dia mengambil keuntungan pada Bos, tidak boleh mengampuni bocah itu dengan mudah.
Milan mengayun tinju kecilnya dengan gusar.
Melihat ada bala bantuan, Rini Liu sekali lagi mengayun tinju kecilnya.
Winny Xu juga mengepalkan tinju kecilnya, “Dasar Little Reza, kali ini tiga wanita cantik menyerangmu bersama-sama.”
Reza Qiao bersandar ke tepi kasur sambil melambaikan tangan, “Jangan begitu, kita semua adalah kenalan akrab, katakan baik-baik saja….”
“Katakan apaan, maju, keroyok dia.”
Detik berikutnya setelah Milan selesai berbicara, ketiga wanita cantik itu menyerbu ke arah Reza Qiao.
Reza Qiao berbaring ke kasur di belakangnya, kedua tangannya beraksi sesaat, lalu ketiga wanita cantik itu kehilangan kestabilan satu per satu, dan terjatuh ke atas kasur bersama Reza Qiao, mereka berempat bergelut di atas kasur.
“Jangan… hentikan….” Reza Qiao sambil berteriak sambil menggerakkan kedua tangannya, sesaat meraba pipi yang ini, sesaat meraba badan yang itu, melihat yang ini hendak pergi dari kasur, dia menariknya, melihat yang itu hendak bangun, dia menariknya.
Ketiga wanita cantik itu kewalahan, ingin melepaskan diri tetapi tidak sanggup, sebaliknya bergelut bersama Reza Qiao.
“Apa yang sedang kalian lakukan?” Willy Xu berjalan lewat di depan pintu, mendengar suara pria dan wanita di dalam kamar, dia bergegas masuk, lalu terbengong setelah melihatnya.
Sialan, tiga wanita cantik sedang bergelut bersama Reza Qiao di atas kasur, pakaian mereka amburadul, terutama Rini Liu, paha putihnya di bawah gaun sudah terpapar, stoking hitamnya yang tembus pandang sudah melorot hingga ke lutut.
Seketika pandangan dunia Willy Xu menjadi porak-poranda, dia tidak berani mempercayai matanya sendiri, pada biasanya Rini Liu begitu anggun dan elegan, bagaimana bisa bergelut di atas kasur bersama Reza Qiao?
Melihat Willy Xu berjalan masuk, Reza Qiao menghentikan gerakannya, para wanita cantik akhirnya mempunyai kesempatan untuk turun dari kasur, mereka bergegas merapikan pakaian mereka yang berantakan.
Rini Liu bergegas mengenakan stokingnya kembali, sungguh memalukan.
Kancing baju Milan sudah terbuka entah sejak kapan dan menampakkan behanya, Milan bergegas mengancingkan kancing bajunya dengan canggung.
Winny Xu sambil menarik ritsleting celana jeans sambil menatap Willy Xu dengan kesal, “Kakak, untuk apa kamu masuk ke sini?”
“Pintu terbuka dan aku mendengar ada gerak-gerik, tentu saja aku akan masuk untuk melihat, tidak disangka kalian pun sedang….” Willy Xu sangat gusar, juga sangat cemburu.
“Kami sedang mengeroyok Reza Qiao, apanya yang perlu dilihat?”
“Apakah kalian ini sedang mengeroyok? Kenapa aku lihat seperti….”
“Seperti apa?”
“... foursome.”
Winny Xu tertawa.
Rini Liu dan Milan sangat gusar sekaligus malu, awalnya mereka ingin mengeroyok Reza Qiao, namun entah bagaimana mereka berada di atas kasur, ingin melepaskan diri tetapi tidak sanggup, semakin mereka meronta, semakin mereka berkusut-kusut dengan Reza Qiao.
Milan menenangkan pikirannya, “Direktur Xu, kamu memang ingin mengeroyok Reza Qiao, tetapi kami kehilangan kestabilan.”
Reza Qiao berdiri, “Sudahlah jika kalian hanya memukulku, tetapi kalian bersikeras menahan aku di kasur dan menjarah aku, ini sungguh keterlaluan sekali, terutama Rini, menjarah aku dengan paling keras…..”
Wajah Rini Liu menjadi serius dan dia memotong perkataan Reza Qiao, “Diam.”
Kecemburuan sedang bergejolak di dalam hati Willy Xu, Reza Qiao sungguh banyak rezeki, alangkah baiknya jika Rini menjarahku seperti itu.
Willy Xu menghela napas dalam tak tertahankan.
Kemudian, mereka turun ke bawah untuk makan.
Sambil berjalan, Rini Liu merogoh tisu dan menyodorkannya kepada Reza Qiao.
“Untuk apa?” Reza Qiao mengambil tisu itu.
“Hapus bekas lipstik di wajahmu.” ujar Rini Liu dengan kesal, ada beberapa bekas lipstik di wajah Reza Qiao, entah milik siapa, mungkin milik semua dari mereka bertiga.
Reza Qiao menyeka bekas lipstik di wajahnya dengan tisu sambil tersenyum.
Willy Xu sangat iri melihatnya, dan hatinya juga terasa sangat masam.
Begitu masuk ke restoran, mereka semua mulai meneguk minuman beralkohol.
Reza Qiao mengangkat gelas, dan berkata sambil menatap para wanita cantik, “Tiga wanita cantik, ayo bersulang untuk foursome kita tadi.”
Rini Liu mengerutkan bibir, sedangkan Milan menggeleng kepala.
Winny Xu mengangkat gelas, “Mereka tidak bersulang denganmu, maka aku mewakilkan mereka.”
Rini Liu memelototinya, “Winny Xu, kamu tidak dapat mewakilkan kami.”
“Tidak dapat mewakilkan maka kalian minum sendiri.”
“Kami juga tidak minum.”
Winny Xu tersenyum, “Apakah Kak Rini masih malu? Sebenarnya itu tidak perlu, menurutku foursome lumayan asyik juga, sayangnya kesenangan ini dirusak oleh Tuan Xu, benar-benar masuk pada saat yang tidak tepat.”
Willy Xu memelototi Winny Xu.
Milan teringat akan adegan tadi yang amburadul, di atas kasur tadi, dengan jelas dia merasa badannya diraba beberapa kali oleh sepasang tangan yang semena-semena, dan bibirnya juga dicium beberapa kali.
Begitu memikirkannya, badan bagian bawah Milan mulai terasa panas, dan kedua kakinya bergesekkan tak tertahankan….
Meski Rini Liu sedang makan dan minum dengan hening, tetapi dalam hatinya sangat tidak datar, dalam kekacauan tadi, bibirnya tercongkel oleh suatu benda yang lunak, benda itu bergerak dan menghisap di dalam mulutnya, serta, ketika dia berada di atas badan Reza Qiao, dia merasa ada suatu benda yang keras….
Semakin memikirkannya, hati Rini Liu berdegup dengan semakin kencang, bocah itu pun sudah mengambil begitu banyak keuntungan pada dirinya.
Rini Liu mengapit kedua pahanya dengan erat, lalu mendongak menatap Reza Qiao, bocah itu sedang menatap dirinya dengan berseri-seri.
Jika itu adalah dulu, Rini Liu akan sangat membenci Reza Qiao yang seperti itu, namun entah mengapa, kali ini justru tidak mempunyai perasaan seperti itu.
Mengapakah ini?
Setelah makan, Rini Liu dan Willy Xu mempunyai pertemuan dengan klien masing-masing, serta masing-masing ditemani oleh Milan dan Winny Xu.
Reza Qiao pun tidak mempunyai masalah untuk dikerjakan.
Tentu saja Reza Qiao mempunyai masalah, malam ini dia akan pergi ke High Seas Cruise untuk bertanding dengan Si Ubi.
“Little Reza, kami akan pergi menemui klien, apa yang akan kamu lakukan nanti malam?” tanya Winny Xu sebelum pergi.
“Aku akan pergi bermain ke pantai.”
“Ingin mengincar wanita cantik lagi?”
“Jika benar-benar ada wanita cantik, mengincarnya juga lumayan juga, sayangnya belum tentu dapat bertemu. Jika kalian sudah selesai sibuk, kalian bisa pergi mencariku ke pantai, lalu kita berenang bersama-sama di laut.”
Rini Liu mendengus, “Kamu ingin berenang dengan ditemani wanita cantik bukan? Aku pun tidak akan pergi, aku akan pulang ke kamar dan beristirahat setelah membahas dengan klien.”
“Eh, sayang sekali.”
“Kamu boleh bermain ke pantai, tetapi tidak boleh berbuat onar.”
“Bos tenang saja, aku berjanji tidak akan berbuat onar.”
Rini Liu berpikir sejenak, dalam beberapa hari di Kota Macau ini, Reza Qiao benar-benar sangat patuh, kelihatannya meski bocah ini nakal, tetapi juga sangat patuh pada perkataannya.
Berpikir seperti itu, Rini Liu tidak tahan untuk merasa bangga, sungguh satu ditaklukkan oleh satu yang lain.
Melihat mereka sudah pergi, Reza Qiao berjalan keluar dari hotel, lalu pergi ke dermaga setelah berkumpul dengan Berty He, Leo Wang sudah membawa orang dan menunggu lama di sana.
“Bos Reza, Nona He, silahkan naik ke kapal.” ujar Leo Wang dengan hormat, hormatnya pada Reza Qiao sekarang adalah berasal dari dalam lubuk hati, dia juga tidak berani memiliki niat apa-apa lagi terhadap Berty He.
Kapal digerakkan, melesat ke kedalaman laut.
Setelah memasuki High Seas, kapal melaju lagi selama setengah jam, lalu tampaklah sebuah kapal pesiar mewah yang kelap-kelip, bagaikan seekor binatang buas besar yang mengapung di atas permukaan laut.
“Bos Reza, inilah cruise itu.” Leo Wang menunjuk ke arah depan.
Reza Qiao mengangguk, “Tidak tahu apakah ada wanita cantik di atas cruise itu?”
“Ada banyak sekali, Bos Reza menyukai yang mana, silahkan pilih saja.” Leo Wang melirik Berty He dengan hati-hati.
Reza Qiao menatap Berty He, “Lady, ada begitu banyak wanita cantik, menurutmu harus bagaimanakah aku menangani mereka?”
Berty He tersenyum, “Kamu ingin menangani bagaimana maka tanganilah bagaimana, aku tidak peduli.”
Reza Qiao tertawa.
Leo Wang merasa aneh, Reza Qiao ingin mencari wanita cantik, mengapa Berty He justru tidak cemburu, sungguh lapang dada.
Lima menit kemudian, mereka menaiki kapal pesiar, lalu mengikuti pelayan pergi ke aula.
Reza Qiao sambil berjalan sambil memandang, benar ada tidak sedikit wanita cantik di atas kapal pesiar mewah ini, semuanya berpakaian dengan sangat terbuka, bahkan ada banyak sekali yang mengenakan bikini.
Berty He menatap Reza Qiao, “Apakah kamu menyukai para wanita cantik ini?”
Reza Qiao mengangguk.
“Jika kamu suka maka bungkus semuanya saja untukmu.”
“Aku akan mati kelelahan.”
“Heng, bagimu, hanya ada tanah yang rusak digarap, tidak ada kerbau yang mati kelelahan.”
“Hanya Lady yang memahami aku.” Reza Qiao tertawa.
Begitu memasuki aula yang berkilap-kilap, ada tidak sedikit orang di sana, Fendy Fan dan Degua Ryle pun sudah datang, anak buah mereka serentak mengenakan setelan jas hitam, berdiri tegak di sekeliling dengan kedua tangan di belakang.
“Selamat malam Tampan.” Eva Igo menyapa Reza Qiao.
“Selamat malam Pepo cantik.”
“Namaku bukan Pepo, tetapi Eva Igo.”
“Kurang lebih, nanti aku berikan dua keranjang mentimun padamu, cukup untuk kamu gunakan selama beberapa bulan.” Reza Qiao tersenyum nakal.
“Dasar kamu si jahat….” Eva Igo tersenyum berseri-seri.
Melihat Eva Igo sedang bercumbu dengan Reza Qiao, hati Degua Ryle terasa tidak senang, dia memelototi Eva Igo, lalu mengangguk pada Fendy Fan, Fendy Fan berkata, “Kalau begitu bersiaplah untuk dimulai, para hadirian sekalian, bersiaplah untuk dimulai.”
Degua Ryle berjalan ke depan meja dan duduk di sana.
Reza Qiao mendekap perut, “Aduh, sakit perut, aku pergi ke toilet sebentar.”
Degua Ryle mengerutkan alis, “Sebelum mulai bertanding pun kamu sudah sakit perut, kelihatannya malam ini pasti akan menceret.”
Fendy Fan dan anak buah Degua Ryle tertawa terbahak-bahak.
Leo Wang termangu, baru tiba saja sudah diare, sungguh bukan petanda yang baik.
Berty He megedipkan mata, dia tahu Reza Qiao sedang berpura-pura, tetapi dia tidak tahu mengapa Reza Qiao berpura-pura.
Reza Qiao berjalan keluar dari aula sambil mendekap perut, namun dia tidak pergi ke toilet, melainkan berkeliling mengamati kapal pesiar dengan pesat.
Ketika sampai pada ruang penyimpanan di geladak dasar, ada banyak sekali buah-buahan yang tertimbun di sana, di antaranya ada tidak sedikit mentimun.
Reza Qiao tersenyum, apakah dia akan memberikan mentimun ini kepada Eva Igo sebagai hadiah?
Tepat ketika hendak berjalan keluar, terdengar suara langkah kaki di luar pintu, juga suara percakapan.
Reza Qiao berdiri di belakang pintu dengan hening.
“Kakak besar, menurutmu apakah orang-orang itu akan mengejar hingga ke sini?” tanya sebuah suara yang rendah dengan hati-hati.
Suara yang satunya berkata dengan tak acuh, “Bagaimana bisa? Ini adalah High Seas Cruise, dalam mimpi pun tidak terpikirkan oleh mereka bahwa kita akan berada di sini. Lewat dari malam ini, kita sudah bisa kembali ke Kota Macau, pada saatnya nanti mereka pasti sudah bubar, lalu kita bisa beraksi dengan tenang lagi.”
“Jika aksi ini berhasil, nanti Bos pasti akan memberikan penghargaan yang tinggi pada kita.”
“Itu pasti, kali ini kita akan melakukan sebuah hal besar yang menggemparkan dunia, pada saatnya nanti seluruh dunia akan terguncang, China juga akan sepenuhnya kehilangan muka di dunia internasional, serta hubungan luar negeri akan menjadi sangat pasif….”
Novel Terkait
Yama's Wife
ClarkLelaki Greget
Rudy GoldBretta’s Diary
DanielleMenantu Hebat
Alwi GoTakdir Raja Perang
Brama aditioPenyucian Pernikahan
Glen ValoraAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan