Asisten Bos Cantik - Bab 141 Aku Punya Misophobia

Setelah Fendy Fan pergi, suara anak buah Leo Wang berbunyi menggelegar, wajah Leo Wang berseri-seri.

“Begitu Bos Reza beraksi, langsung memenangkan kembali 2 triliun yang aku kalah judi pada kemarin malam, aku sungguh kagum terhadap Anda.” Meski dirinya jauh lebih tua daripada Reza Qiao, tetapi Leo Wang bersikap sangat hormat.

Reza Qiao berkata datar, “Sekarang hanya sekedar balik modal, bukan menang uang, apanya yang patut disenangi?”

“Tetapi dalam mimpi pun tidak terpikirkan olehku, Bos Reza akan mendapatkan kartu yang begitu besar.”

“Meski kartu dalam keadaan tertutup, namun bagiku, tidak ada bedanya dengan terbuka.” dengus Reza Qiao.

“Jangan-jangan Bos Reza mempunyai mata sakti, dapat memandang menembus kartu ini?”

“Apakah kamu pernah melihat ada orang yang mempunyai kemampuan ini?” Reza Qiao bertanya balik.

Leo Wang bergegas bergeleng, “Tidak pernah mendengarnya.”

“Benar seperti itu, tentu saja aku juga tidak mempunyai kemampuan khusus seperti itu.”

“Jangan-jangan yang Bos Reza andalkan adalah keberuntungan?” tanya Leo Wang dengan hati-hati.

“Benar, yang aku andalkan adalah keberuntungan.” Reza Qiao tertawa keras sambil menepuk kepala Leo Wang.

Leo Wang mengusap kepala, tidak tahu apakah perkataan Reza Qiao adalah benar atau palsu.

Berty He menahan senyum di samping, “Bos Wang, pernahkah kamu melihat keberuntungan yang begitu baik?”

Leo Wang menggeleng kepala.

“Persaingan antara orang hebat, hanya akan kalah telak jika mengandalkan keberuntungan.” kata Berty He.

“Kalau begitu yang Bos Reza andalkan adalah kemampuan, hanya saja aku sungguh tidak mengerti bagaimana Bos Reza menang, bolehkah Bos Reza menjelaskannya?” Leo Wang menatap Reza Qiao dengan menyanjung.

Reza Qiao duduk di atas sofa sambil menggoyang kaki, “Kartu Poker itu disediakan oleh Si Tolol, kami tidak dapat melakukan trik apa-apa, bukankah?”

“Benar, benar.” Leo Wang bergegas mengangguk.

“Kartu dikocok sebanyak dua kali, orang dari Si Tolol yang mengocok kali kedua, kami juga tidak dapat melakukan trik apa-apa, bukankah?”

“Iya, iya.” Leo Wang mengangguk lagi.

“Lalu di manakah titik kuncinya?” Reza Qiao mengangkat gelas dan meminum seteguk, lalu tersenyum kepada Leo Wang dengan makna yang tidak terbaca.

“Jangan-jangan ketika memeriksa kartu?”

“Ketika aku memeriksa kartu, Si Ubi terus mengawasi, kamu pasti juga memperhatikannya.”

“Iya, aku memperhatikannya.”

“Sebagai Raja Judi Dunia yang menaklukkan seluruh dunia, aku percaya ketika memeriksa kartu aku, Si Ubi sudah mengingat posisi dari setiap kartu, terutama kartu besar.”

“Iya.”

Reza Qiao mendengus, “Si Ubi dapat mengingatnya, begitu pula dengan aku.”

Leo Wang paham, ternyata Bos Reza mempunyai ingatan fotografis, tetapi Leo Wang juga merasa bingung, “Tetapi Si Ubi yang mengambil terlebih dahulu, mengapa dia tidak mendapat kartu besar?”

“Ada tiga alasan, pertama, Si Ubi angkuh dan memandang remeh pada musuhnya, sama sekali tidak memandangku ke dalam mata, itu adalah kesalahan yang paling signifikan; Kedua, hatinya tidak fokus, orangnya berada di depan meja judi, tetapi hatinya mungkin masih ada pada wanita cantik yang diberikan Si Tolol padanya, dia hanya berpikir untuk segera menang judi lalu lanjut menikmati sensasi, terlalu angkuh ditambah lagi dengan hati yang tidak fokus, tentu saja konsentrasinya akan buyar….”

Berty He menyelak, “Serta kamu tidak hentinya mengusik, juga membuatnya buyar.”

Reza Qiao tertawa.

“Lalu?” tanya Leo Wang.

“Yang paling akhir dan yang paling penting, setelah aku selesai memeriksa kartu, Si Ubi terlalu percaya diri, mengira dirinya sudah mengingat semuanya dan tidak perlu memeriksa lagi, lalu aku asal mendorong kartu ke tengah meja….”

“Dengan doronganmu yang terlihat sangat asal ini, masalah pun muncul.” Berty He menutupi senyumannya.

Reza Qiao tersenyum, “Pada dasarnya Lady lah yang memahamiku.”

Akhirnya Leo Wang paham, ternyata dengan dorongan Reza Qiao yang terlihat asal, terjadi perubahan pada urutan kartu, posisi beberapa lembar kartu besar yang diingat Si Ubi itu sudah berubah.

Tidak ada orang yang menyadari trik di dalam ini, jika Rezo Qiao tidak mengatakannya, Leo Wang juga terkelabui.

Leo Wang merasa sangat tercengang, Reza Qiao memang menang berdasarkan kemampuan, kemampuan ini sungguh setinggi langit bagi Leo Wang, tidak heran pada hari itu Reza Qiao menang darinya dengan begitu mudah bagaikan menekan mati seekor semut.

Tak disangka keterampilan judi Reza Qiao begitu lihai, bermain trik dengan begitu santai di hadapan Raja Judi Dunia, tetapi Degua Ryle sama sekali tidak menyadarinya.

Bos Reza hebat sekali, saat ini Leo Wang sungguh ingin menjilatnya, tetapi Berty He dan anak buahnya masih ada di tempat, Leo Wang merasa canggung untuk melakukannya.

Reza Qiao melanjutkan, “Tetapi juga jangan memandang remeh terhadap Si Ubi, sekarang dia seharusnya sudah tahu di mana titik kekalahannya, begitu dia mengingat kembali akan detail selama pertandingan, dia pun bisa menyadarinya.”

“Kalau begitu, dalam pertandingan di High Seas Cruise malam ini, bukankah tidak dapat menggunakan cara ini lagi?” tanya Leo Wang.

Reza Qiao mengangguk, “Bertanding dengan Raja Judi Dunia, mengulangi trik yang sama adalah cari mati.”

“Kalau begitu apakah Bos Reza mempunyai siasat untuk mengalahkan Si Ubi?”

“Tidak ada.” Reza Qiao menggeleng kepala.

“Ini, Bos Reza….” Leo Wang merasa khawatir.

Reza Qiao menepuk pundak Leo Wang untuk menenangkannya,“Tidak mempunyai siasat juga belum tentu tidak dapat menang, bertanding dengan orang hebat dengan tingkatan seperti Si Ubi, harus menyesuaikan taktik berdasarkan situasi di tempat, sebelum tiba di tempat, tidak ada gunanya berkata di sini.”

Berty He berkata, “Sebenarnya jika dikatakan tidak mempunyai siasat juga tidak benar, menyesuaikan taktik dengan situasi di tempat adalah siasatmu yang paling handal.”

Reza Qiao tersenyum, “Apakah Lady mempunyai mata sakti, dapat memandang isi hatiku.”

Berty He tertawa.

Leo Wang juga tersenyum, namun dalam hatinya merasa tidak begitu tenang, tetapi juga mempunyai beberapa keyakinan.

Reza Qiao berdiri, “Aku pulang beristirahat terlebih dahulu.”

“Selamat jalan Bos Reza.” ujar Leo Wang dengan hormat.

Reza Qiao dan Berty He meninggalkan Vigor Casino.

“Lady, tadi pagi ketika kamu mencari informasi, apa yang paling handal dimainkan Si Ubi?”

Berty He berpikir sejenak, “Texas Poker.”

Reza Qiao mengangguk, “Sore ini Si Ubi kalah karena tinggi hati, malam ini dia pasti akan bermain yang paling dia handal, bagaimana cara main Poker Jerman? Ceritakan padaku.”

“Cara mainnya mirip dengan Golden Flower, hanya saja Golden Flower menggunakan tiga kartu, sedangkan Texas Poker menggunakan lima kartu, yang paling besar adalah Straight Flush yang membawa kartu Ace….” ujar Berty He dengan cermat, Reza Qiao mendengarkan dengan penuh konsentrasi.

Setibanya di hotel tempat Berty He menetap, Reza Qiao menghentikan langkahnya.

“Tidak duduk dulu di kamarku?” tanya Berty He.

Reza Qiao menggeleng kepala, “Rini Liu sudah hampir selesai rapat dan pulang, tidak boleh membiarkan dia tahu bahwa aku sedang memainkan semua ini.”

“Kelihatannya Adik kecil lumayan takut terhadap Rini Liu.” ujar Berty He sambil tersenyum.

“Aduh, dia adalah bos aku, aku tidak ingin dipecat.”

“Sebenarnya kamu bukan takut Rini Liu, melainkan terlalu peduli padanya.”

Reza Qiao mengedipkan mata, “Benarkah? Kenapa aku tidak tahu.”

“Jika kamu tidak berpura-pura bodoh, maka pasti akan tahu.” Berty He tersenyum dengan makna tersirat.

Reza Qiao tersenyum bodoh, lalu berbalik badan dan pergi.

Setibanya di kamar hotel, Reza Qiao mulai merenungkan pertandingan malam ini.

Sesaat kemudian, terdengar suara perbincangan dari lorong, lalu ada yang mengetuk pintu.

Reza Qiao membuka pintu, tampaklah Rini Liu dan Winny Xu yang berdiri di depan pintu.

“Cantik, sudah selesai rapat?”

Rini Liu mengangguk.

“Ada masalah apa mengetuk pintu?”

“Memeriksa, apakah kamu tinggal di dalam kamar dengan patuh.”

“Oh, Bos sedang memeriksa keadaan, aku baru bangun tidur setengah jam yang lalu.”

Rini Liu mengangguk, hhmm, Reza Qiao sangat patuh, bagus.

Winny Xu merasa aneh, bagaimana bisa Reza Qiao begitu patuh, bahkan tinggal di dalam kamar selama sore hari ini, ini tidak sesuai dengan gayanya pada biasa.

“Aku ingin memeriksa apakah ada wanita cantik yang disembunyikan dalam kamarmu.” kata Winny Xu. Winny Xu langsung berjalan masuk, Rini Liu juga ikut ke dalam kamar, benar, memeriksa.

Reza Qiao mengikuti di belakang sambil menggerutu, “Hei, ini adalah kamar laki-laki, perempuan tidak boleh sembarangan masuk, betapa tidak enaknya ini….”

“Jangan banyak omong.”

Winny Xu memandang sekeliling, tidak ada orang, lalu dia mengangguk dengan puas, hhmm, Little Reza memang sangat patuh.

Namun Rini Liu menemukan ada yang tidak beres, “Kamu katakan kamu tidur selama sore hari ini, kenapa di atas kasur begitu rapi, tidak ada sedikitpun tanda-tanda sudah ditiduri?”

Mendengar perkataan Rini Liu, Winny Xu juga merasa ada yang ganjil, “Benar, Little Reza, jangan-jangan kamu tidur di lantai?”

Reza Qiao terkekeh.

“Tertawa apa? Katakan dengan jujur.”

“Dasar kalian gadis bodoh, pelayan baru saja keluar setelah merapikan kasur.”

Rini Liu mengangguk, ternyata begitu.

Winny Xu mengedipkan mata, “Hanya sekedar tidur siang saja, perlukah sampai memanggil pelayan untuk mengemas kasur?”

“Aku punya misophobia, akan terasa tidak nyaman jika ada sedikitpun yang tidak rapi.”

“Sejak kapan kamu punya misophobia?” Rini Liu teringat akan asrama Reza Qiao yang bagaikan kandang babi.

“Setelah kamu membantuku mengemas asrama pada terakhir kali, aku memutuskan untuk berubah, menjadi seorang lelaki muda baik yang cinta akan kebersihan.”

Reza Qiao mengangguk dengan puas

Winny Xu membelalak, “Kak Rini, kapan kamu pergi ke asrama Little Reza?”

“Beberapa hari yang lalu.”

“Kamu tinggal di asrama Little Reza?” Mata Winny Xu menjadi panas.

Rini Liu bergegas menggeleng kepala, “Tidak, tidak, Reza Qiao mengajak aku untuk pergi lihat-lihat, lalu aku sekalian membantunya mengemas kamar.”

Winny Xu melontarkan tinjuan kepada Reza Qiao, “Dasar Little Reza, mengapa kamu tidak mengajak aku untuk pergi lihat-lihat ke asrama kamu, mengapa tidak menyuruh aku untuk mengemas asrama kamu?”

Reza Qiao tersenyum, “Bagus sekali jika kamu ingin pergi, kebetulan sekarang asrama aku sangat kotor dan berantakan….”

Winny Xu merasa puas, tetapi Rini Liu mengernyit, “Reza Qiao, bukankah kamu berkata bahwa kamu sudah berubah menjadi lelaki muda baik yang cinta akan kebersihan, mengapa sekarang asrama kamu sangat berantakan lagi?”

Reza Qiao menggaruk kepala, “Eh, ini, ini….”

Rini Liu memelototinya, “Heng, lihat saja sudah tahu bahwa kamu berbohong, dasar kamu pembohong kecil, beraninya membohongi aku si Bos ini, kupukul kamu….”

Selesai berkata, Rini Liu langsung mengayun tinju kecilnya.

Winny Xu juga mengayun tinju kecilnya, “Heng, dasar Little Reza, beraninya mengajak Kak Rini pergi ke asrama kamu terlebih dahulu, tetapi tidak mengajak aku, kupukul kamu…”

Empat tinju kecil serentak menyerbu kemari.

“Hei, hei, jangan... hentikan….” Reza Qiao sambil berteriak sambil melangkah mundur, Rini sedangkan Liu dan Winny Xu mengejar ke depan. Reza Qiao mundur hingga ke tepi kasur, dia berbaring telentang ke belakang sambil menjulurkan tangan untuk mengait, seketika Rini Liu dan Winny Xu kehilangan kestabilan, lalu mereka merebah ke atas badan Reza Qiao….

Serangkaian wangi semerbak menyerbu kemari, keempat gunung yang menjulang tinggi pun menekan dengan padat.

Reza Qiao memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam, hhmm, wangi sekali, hangat sekali, kenyal sekali.

Reza Qiao membuka mata dan menoleh ke kanan, tampaklah pipi Winny Xu.

Reza Qiao mengecupnya, manis sekali.

Kemudian Reza Qiao menoleh ke kiri, tampaklah pipi Rini Liu.

Reza Qiao juga mengecupnya, halus sekali.

“Ah…”

Rini Liu bergegas bangun dengan wajah yang merah.

“Hihihi….”

Winny Xu juga bangun sambil tersenyum.

“Reza Qiao, tidak tahu malu kamu.” Rini Liu menyeka tempat yang dicium Reza Qiao tadi, malu sekali.

“Dasar Little Reza, kamu menindas wanita cantik.” dukung Winny Xu sambil tersenyum.

Reza Qiao berdiri dengan sedih, “Jelas-jelas kalian yang bertindak bagaikan preman padaku, mengapa dikatakan aku menindas kalian? Aku disalahkan sekali….”

Milan berjalan masuk, “Reza Qiao, siapa yang menyalahi kamu”

Reza Qiao menunjuk Rini Liu dan Winny Xu, “Mereka.”

Hhmm? Milan merasa sangat aneh, “Bagaimana mereka menyalahi kamu?”

“Jelas-jelas mereka yang bertindak bagaikan preman padaku, tetapi sebaliknya mengatakan aku yang menindas mereka.” Reza Qiao bertampang sangat sedih.

“Ini tidak mungkin.” Milan tidak percaya.

“Tanya mereka saja jika tidak percaya.”

Milan menatap Rini Liu dan Winny Xu, “Apakah kalian benar-benar berbuat seperti itu pada Reza Qiao?”

Rini Liu menggeleng kepala dengan kuat, “Dia beromong kosong, kami sedang mengajari dia.”

Winny Xu juga mengangguk, “Benar, benar, Reza Qiao berbohong, Kak Rini dan aku sedang mengajari dia.”

Milan menatap Reza Qiao, “Kamu pasti melakukan hal jahat lagi, kalau tidak bagaimana bisa mereka mengajari kamu.”

Reza Qiao menggeleng kepala, “Aku tidak melakukan apa-apa, selama sore hari ini aku tinggal di dalam dengan patuh, mereka mengetuk pintu dan masuk ke dalam kamar, lalu tanpa berkata banyak langsung menakan aku ke atas kasur….”

Milan tertegun, sialan, hal yang begitu baik, mengapa mereka tidak mengajak dirinya juga?

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu