Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
Sella Ye tidak menyangka Bobby Shen lebih mempedulikan hal itu, "Iya! Dia mengambil sejumput rambutku! Sakit sekali rasanya! "
Bobby Shen tenggelam dalam pikirannya, dia tidak berusaha menghibur Sella Ye, dia hanya tergesa-gesa berkata sekarang ada sesuatu yang sangat penting yang perlu dia lakukan, kemudian menutup telepon.
Sella Ye merasa depresi, dia merasa Bobby Shen tidak punya perasaan, sudah tahu rambutnya dijambak seseorang sampai tercabut beberapa helai, tapi dia tidak berusaha menghiburnya! Ternayata hubungannya dan Airin Jiang di luar negeri lebih dalam dari hubungan yang dia miliki! Aish!
......
Di sisi lain, Bobby Shen setelah mengetahui Airin Jiang mengambil rambut Sella Ye, langsung menyuruh orang untuk membuntutinya.
"Cari orang untuk membuntutinya, cari tahu ke mana dia pergi setelah meninggalkan cafe itu. "
Bobby Shen punya sebuah firasat aneh, dia selalu merasa, Airin Jiang tiba-tiba berubah sikapnya, pasti tidak semudah itu bisa terlihat dari luar.
Sesuai dengan pemahaman Bobby Shen tentang Airin Jiang, dia tidak semudah itu mengotori tangannya, jangankan masalah yang kecil, masalah yang besar pun, untuk melindungi reputasinya, dia juga akan menyuruh orang lain untuk melakukannya. Kecuali dia menemui sesuatu yang sangat amat penting, dan kecuali dia tidak ada yang bisa mengatasinya, dia baru akan turun tangan.
Saat dia dari mulut Sella Ye, mendengar Airin Jiang turun tangan terhadap Sella Ye, Bobby Shen 100% yakin, kali ini Airin Jiang berbuat demikian, tidak hanya demi mendapatkan sejumput rambut saja!
......
Beberapa jam kemudian, Bobby Shen menerima laporan dari orang yang membuntuti Airin Jiang: "Direktur Shen, aku sudah menyuruh orang untuk menguntit Airin Jiang, tapi tidak ada petunjuk apa-apa. Setelah dia meninggalkan cafe, dia langsung pulang, lalu tidak pergi ke mana-mana. Juga tidak ada orang datang ke rumahnya. "
Bobby Shen sedikit ragu, dia menggosok-gosok dahinya, lalu berkta: "Suruh orang itu untuk terus mengikutinya, dan jangan sampai ketahuan. "
Bobby Shen meras, semua yang hari ini Airin Jiang lakukan kepada Sella Ye tidak masuk akal, seperti segala sesuatunya telah disiapkan.
Dan semakin ditelusuri, dia merasa semakin mungkin menemui hasil yang diluar dugaan. Pastinya berusaha sebisa mungkin untuk tidak menyembunyikan semua ini darinya. Airin Jiang orang ini, sangat peka, begitu ada sedikit angin, dia langsung tahu, dan lagi pengawal di sekitarnya juga tidak sedikit, untuk mengikutinya tanpa dia tahu, benar-benar nyaris tidak mungkin, semua itu hanya masalah waktu.
Bobby Shen saat sedang memikirkan hal ini, tiba-tiba menerima sebuah panggilan suara.
Begitu melihat layar ponselnya, Airin Jiang yang menelepon.
Setelah tersambung, Airin Jiang tanpa basa-basi langsung berkata: "Kamu begitu ingin tahu apa saja yang aku lakukan setiap harinya? Kalau kamu sebegitu tertariknya padaku, malam ini kita bertemu, kebetulan ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu. "
Bobby Shen tertawa sinis, "Aku ada urusan malam ini. "
Airin Jiang terdiam sejenak, berpikir, lalu berkata: "Apa kamu yakin kamu tidak mau datang? Masalah yang mau aku bicarakan ini menyangkut Sella Ye, kalau kamu tidak mau datang, kamu akan rugi besar! "
"Benar begitu? "Bobby Shen masih tidak ingin bertemu, nada bicaranya datar.
Airin Jiang tertawa, "Datanglah. Bukankah kamu tertarik dengan apa yang aku lakukan? Aku sekarang akan memberimu kesempatan untuk mengetahui apa yang sedang aku lakukan, apa kamu tidak senang? Anggap saja aku sedang mengembalikan hutang budiku, kalau tidak orang yang kamu suruh uintuk mengikutiku tidak akan bisa pergi ke mana-mana! Jangan lupa ini adalah teritoriku! "
Airin Jiang menyampaikan itu semua dengan nada senang, tapi setiap kata-katanya mengandung ancaman.
Bobby Shen tertawa sinis, "Kamu tahu, hal yang paling kubenci adalah ancaman seseorang padaku. "
Airin Jiang menarik nafas dalam-dalam, diam sejenak, kemudian berkata dengan suara lembut: "Kalau begitu anggap saja aku tidak sedang mengancamu, ok? Bobby, benar-benar ada sesuatu yang penting yang perlu aku bicarakan denganmu, malam ini aku akan menunggu kedatanganmu. "
Setelah berkata demikian, dia menutup telepon.
Airin Jiang memanggil asistennya, Mike Zhang, kemudian menyerahkan sehelai rambut Sella Ye yang dia dapatkan dari cafe pagi hari itu padanya: "Bawa ini untuk dilakukan tes perbandingan, hati-hati, jangan sampai diikuti oleh orang suruhan Bobby Shen. "
Faktanya, Airin Jiang sejak meninggalkan cafe itu, sudah menyadari ada sebuah mobil yang mengikutinya. Setelah dia sampai ke tempat tinggalnya, menurut para anak buahnya, dia baru tahu orang yang mengikutinya itu adalah kaki tangan Bobby Shen.
Airin Jiang juga tidak merasa ada yang aneh, Bobby Shen selalu menganggap Sella Ye adalah cintanya yang paling berharga, baginya, mengirim orang untuk mengawal Sella Ye adalah hal yang wajar.
Hanya saja, tidak tahu mengapa, dalam hati Airin Jiang dia merasa ada sebuah perasaan sedih yang susah terungkap.
Kenapa selalu hanya ada orang lain di mata Bobby Shen?
Malam itu pukul 8, Airin Jiang datang tepat waktu ke tempat dia dan Bobby Shen biasa bertemu. Di sebuah restoran makanan barat.
Dia menunggu sejenak, dia mengira Bobby Shen tidak akan datang, tapi di hadapannya tiba-tiba muncul sosok tinggi besarnya.
Mata Airin Jiang berkilauan, dia dengan segera mempersilahkan Bobby Shen duduk, lalu melambaikan tangan mengundang pelayan untuk memesan makanan.
Bobby Shen tidak memesan apa-apa, dia hanya berkata dengan datar: "Aku sudah makan, aku pesan air soda saja. "
Pelayan itu membawakan air soda, Bobby Shen mengangkat gelasnya dan meminum sedikit, punggungnya dia sandarkan ke sandaran kursi, matanya penuh dengan perasaan yang tercampur, mengaawasi wajah Airin Jiang di depannya.
"Katakan, ada perlu apa denganku? "
Airin Jiang tidak menyangka Bobby Shen menggunakan sikap dan nada bicara seperti itu padanya, raut wajahnya mendadak berubah menjadi tidak enak. "Kalau tidak ada apa-apa aku tidak boleh bertemu denganmu? "
Bobby Shen tertawa, dari tawanya terdengar nada sinis, "Kamu tidak terlihat semembosankan itu. "
"Bagaimana kalau aku memang seperti itu? "
Bobby Shen mencibir, matanya menatap ke arah lain, seakan tidak tertarik dengan apa yang Airin Jiang katakan.
Airin Jiang sangat membenci sikapnya yang seperti ini, dia sedikit depresi berkata: "Sekarang kamu sudah memiliki Sella Ye, maka wanita lain di matamu seperti sepeser uang kecil yang tidak berharga?"
Bobby Shen tertawa, "Bukan begitu, aku hanya tidak menyukainya, seorang wanita yang penuh dengan akal busuk dan konspirasi. "
Airin Jiang terkekeh, "Kamu berkata seperti ini maksudnya seperti sedang mengatakan aku adalah seorang wanita dengan akal busuk dan konspirasi? "
Bobby Shen menutup erat bibirnya, tidak menjawab.
Airin Jiang marah sampai wajahnya terlihat menghitam, tangannya yang berada di bawah meja, mengepalkan tinju, malam ini dia dengan niat baik mengajaknya makan malam bersama, dia tidak mengapresiasinya tidak masalah, tapi dia begitu membuka mulutnya, malah mengejeknya, bagaimana seorang Airin Jiang yang angkuh menanggapinya?
Dia tidak hanya tidak sanggup lagi, dia juga merasa disalahi. Dia rasa tidak hanya orang di seluruh dunia yang melawannya, sekarang bahkan Bobby Shen pun juga berdiri di lain kubu!
Tapi dia adalah lelaki yang sangat amat dicintainya! Kenapa dirinya selalu bersikap baik padanya, tapi akhirnya hanya seperti ini? Kenapa dunia ini sangat tidak adil?
Sella Ye adalah orang ketiga, dia tidak melakukan apa pun, tapi bisa dengan mudahnya mendapatkan cinta Bobby Shen. Dan sekarang ini dia bahkan juga akan merebut statusnya sebagai nona besar keluarga Jiang. Dan dalam waktu yang singkat, perasaan disalahi, malu, iri dengki, benci memenuhi dirinya. Air mata perlahan menggenangi mata Airin Jiang, sebutir demi sebutir air mata jatuh!
Novel Terkait
Jalan Kembali Hidupku
Devan HardiCinta Yang Paling Mahal
Andara Early1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaSang Pendosa
DoniMore Than Words
HannyAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMy Cold Wedding
MevitaIstri kontrakku
RasudinAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang