After Met You - Bab 64 Rumor Di Kantor

“Dia mengatakan bahwa dia salah lihat kakek dan juga perusahaan keluarga Lim, dan juga menggunakan trik yang kotor…”

Suara Yuni Lim makin kebelakang makin kecil.

Yunus terlihat marah dan menatap Yessica Lim terus memarahi “Lihat hal apa yang telah kamu lakukan, coba kamu jelaskan, pemikiran seperti ini itu kamu belajar darimana, apakah ini yang diajarkan oleh Keluarga Lim kepadamu!”

“Kakek …… saya hanya ingin menandatangani kontrak lebih awal, tidak kepikiran bisa menjadi seperti ini.”

Dari kecil sampai besar, Yunus tidak pernah marah kepada Yessica Lim, jadi Yessica Lim hanya panik sekarang.

“Tidak kepikiran? Otakmu itu berisi apa? Jadi maksudmu itu keluarga Lim yang telah membesarkanmu bertahun-tahun itu membuatmu bodoh!”

Nada Yunus makin besar dan semakin dia bicara semakin marah.

Ini sedikit di luar dugaan Yessica Lim.

“Kakek!”

Mata Yessica Lim menjadi merah. Kali ini, dia benar-benar merasa dirugikan.

Yunus juga menyetujuinya ketika dia mengajukan permintaan ini.

Dikarenakan sudah ditebak oleh presiden L.K. bahwa mereka telah melakukan sesuatu di belakang dia, maka Yunus menyalahkan semua hal kepada Yessica Lim.

“Kakek, jangan terlalu marah, presiden L.K. masih percaya pada Anda, dan reputasi Anda tidak akan rusak. Bersabarlah.”

Yuni lim berjalan dekat dan membantu Yunus duduk. “Bagaimana kalau aku meminta sekretaris untuk membuatkanmu secangkir teh?”

Dia masih memiliki sesuatu yang tidak dia mengerti.

Yessica lim selalu memiliki rencana sendiri untuk melakukan sesuatu. Dia akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan persetujuan dari Yunus.

Tetapi, dia membuat sedikit kesalahan dalam perkiraannya.

Di dalam hidup Yunus, hal yang paling dia bangga adalah perusahaan Lim. Dia ingin perusahaan Lim bertumbuh semakin kuat dan besar serta sangat peduli tentang citranya di antara mitra bisnis.

“Untuk sementara, kamu harus introspeksi diri dulu. Selama masa waktu ini, biarkan orang lain yang mengambil posisi kamu terlebih dahulu. Sana pergi.”

Yunus mengikuti kata-kata Yuni Lim untuk memberikan Yessica Lim pergi.

Bahkan, dia khawatir Yuni Lim akan mengetahui bahwa dia setuju dengan masalah ini, tetapi kemungkinan besar tidak tahu setelah lihat Yuni Lim seperti ini.

Yessica Lim juga tahu bahwa tidak ada guna lagi jika mengatakan lebih banyak sekarang,ia berbalik badan dan pergi.

Sekali lagi, Yuni lim menyerang kembali dan menyebabkan kebencian Yessica lim terhadap Yuni Lim makin mendalam.

Setelah Yessica lim pergi, Yuni lim kembali menenangkan Yunus lalu pergi.

……

Yuni Lim berjalan kembali ke kantor dan melihat Tasya yang lagi menunggu dia.

Tasya berlari mendekat dan melihat wajahnya yang merah dan bengkak. Dia sangat tertekan sehingga dia berkata,”Dasar perempuan jalang itu, keras sekali pukulannya!”

“Apa yang kamu katakan sangat berguna sampai dia langsung menampar aku.”

Yuni Lim berbicara sambil mengambil kaca di dalam tasnya dan ternyata sangat bengkak wajahnya.

“Kamu pasti tidak memperhatikan. Dulu ketika masih sekolah, saat Ferry Goh senyum kepadamu, tampilan Yessica Lim itu ……” Tasya memikirkan kembali dan terasa mengerikan.

Dia dan Yuni Lim adalah teman sekelas dan juga merupakan teman sahabat sehingga mereka juga memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Yessica Lim dan Ferry Goh

Yuni lim mencoba menoleh kembali ingatannya tetapi sudah tidak teringat lagi.

“Ferry Goh sudah merupakan tunangannya. Mengapa dia masih sangat membenciku? Apakah dia sudah kecanduan menindas aku?”

Wajah Yuni Lim penuh dengan kebingungan, dia selalu tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh Yessica Lim di hati.

Dia benar-benar tidak tahu di mana dia mengancam Yessica Lim sehingga Yessica Lim terus-terusan menantang dia.

“Jika kamu ingin tahu pikiran dia maka kamu harus menjadi orang seperti dia terlebih dahulu.” Ketidak sukaan Tasya terhadap Yessica juga dimulai ketika masih sekolah.

“Kalau begitu, lebih baik aku tidak tahu pikiran dia. Kejadian kali ini tidak akan selesai semudah ini.”

Pada saat itu hanya bisa salahkan usia yang masih muda dan harapan terhadap keluarga Lim, sehingga bisa jatuh separah ini.

Tasya tidak berpikir bahwa kejadian ini bisa membuat jatuh Yessica,”Bukankah direktur selalu menyayanginya?”

“Seorang siswa yang selalu mendapat nilai 100 tiba-tiba mendapat nilai 99. Orang-orang hanya berpikir bahwa dia mengalami kemunduran. Dan seseorang yang telah mendapat nilai 59 tiba-tiba mendapat nilai 60. Orang-orang akan memuji dia. Itulah hati dan pikiran orang-orang.”

Suara Yuni terdengar gembira.

“Yuni, kamu jahat ya ……” Tasya berkata.

Yuni lim,”……”

……

Saat tiba pulang kerja, adanya rumor di dalam perusahaan.

Tidak ada yang lain yaitu Yuni Lim bertanda tangan kontrak dengan L.K., dan Yessica lim merasa iri sehingga dia menampar Yuni Lim di depan umum.

Ada juga yang berkata, Yessica lim adalah orang yang dapat menahan diri, mana mungkin menampar orang di depan umum? Pasti Yuni Lim yang berlebihan.

Dan kedua pernyataan ini, pada akhirnya merupakan pujian terhadap Yuni Lim.

“Kukira Yuni Lim hanya sebuah vas bunga, tapi ternyata dia mempunyai kemampuan.”

“Orang seperti dia mana mungkin mempunyai kemampuan, apa karena dia menggunakan badannya ......”

“Hei, kamu pikir presiden L.K. itu siapa? Sembarangan satu wanita cantik menemani dia tidur langsung dapat menandatangani kontrak. Jika demikian, bisakah dia membuat Grup L.K. begitu besar?”

“Masuk akal juga. Kalau begitu, Yuni Lim benar-benar mempunyai kemampuan.”

“Aku malah berpikir Yessica Lim terlalu berpura-pura. Tidak peduli alasan apapun, dia juga tidak boleh menampar di depan umum apalagi ke sepupunya sendiri. Mungkin kelemah lembutan dan keanggunan dia juga berpura-pura……”

“……”

Mendengar suara yang makin menghilang, Yuni Lim pun keluar dari toilet.

Inilah hasil yang dia inginkan.

Ada baik dan buruknya. Kondisi sekarang adalah kondisi paling tepat.

Tiba-tiba Tasya masuk dan berkata, “Aku pikir kamu jatuh ke dalam toilet, apakah kamu tidak ingin traktir aku makan!”

Dia menunggu Yuni Lim keluar tetapi sama sekali tidak, makanya langsung masuk menemui Yuni Lim.

Yuni Lim berkata sambil mengangkat alis, “Memang aku peduli uang sekecil itu?”

Dia sekarang seorang yang memiliki saham dan dapat bonus pada akhir tahun.

Tasya menatap kosong kepadanya, “Uang kecil kamu kalau dibandingkan dengan bos Candra Gail ……”

Dia tidak berlanjut perkataannya membiarkan Yuni Lim merasa sendiri.

Mendengar Tasya menyebut nama Candra Gail, Yuni Lim pun berpikir.

Pikir-pikir, dia berterima kasih kepada Candra Gail.

Pada awalnya dia berkata dia akan mempergunakan Candra Gail.

Bagaimana sekarang, kedua orang malah mempergunakan satu sama yang lain.

Untuk mencapai tujuan masing-masing, kedua pun saling mempergunakan.

……

Sabtu pagi, Yunus menhubungi Yuni Lim.

“Hari ini ada acara pengumpulan keluarga di Istana Yurich, harap tepat waktu menghadirinya.”

Dalam nada perkataan Yunus yang tidak mengizinkan orang lain memasukkan kata, itu menunjukkan bahwa Yuni Lim wajib mengikuti acara tersebut.

Dia menjadi suram setelah ingat apa yang terjadi terakhir kali saat dia kembali ke keluarga Lim untuk mengikuti acara tersebut.

“Aku khawatir nyonya dan bibi tidak ingin melihat aku, agar tidak membuat semua orang tidak bahagia, lebih baik aku tidak pergi. Aku selalu simpan dihatiku atas perhatian kakek kepadaku.”

Suara Yuni Lim lemah dan lembut. Hanya dengan mendengarkan dengan seksama baru dapat mendengarnya.

Kata-kata yang halus menenangkan Yunus. Nada Yunus pun menjadi melembut dan berkata, “Kita adalah keluarga, kalau disuruh datang ya datang, jangan biarkan orang lain melihat lelucon kita.”

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu